Waktu itu Anggi masih SMP. Dan masih senang mengenakan pakaian ala anak Punk.
Waktu itu dia di beritau tentang hal yang belum pernah dia tau. Yaitu tentang tiket menonton bola.
Dia hanya tau hal2 seputar acara musik. Dan waktu itu dia di beritau oleh teman2nya kalau tiket menonton bola dan tiket menonton konser band itu berbeda.
Kalau tiket untuk menonton konser hanya berlaku 1 tiket untuk 1 orang. Sedangkan waktu itu tiket untuk menonton bola berlaku 1 tiket untuk 2 orang.
Dia merasa tertarik mendengar itu, karena waktu itu dia belum pernah sama sekali menonton live pertandingan sepak bola.
Tak lama dari itu ada pertandingan sepak bola di stadion Siliwangi.
Namun karena kepolosan dia, dia pergi nonton bukannya memakai atribut supporter malah memakai pakaian anak punk.
Anak2 sudah memberitau dia namun dia malah tak menghiraukannya.
Bersama anak2 Becklink diapun berkompoi dan bergabung di jalanan bersama anak2 lain dengan menyewa sebuah mobil angkot.
Sesampainya di stadion.
Diapun di ajak anak2 Becklink untuk pergi ke gerbang sebelah selatan (kalau gak salah).
Dan di sana dia di ajarkan Ohen (orang yang kocak bijak dan penggalau ini) cara masuk kedalam stadion tanpa tiket.
"caranya gampang" kata Ohen "pertama2 lo cari orang yang terlihat sendirian tapi orangnya yang sudah punya tiket, ngerti?"
"iya ngerti" jawabnya "terus?"
"yang kedua" lanjut ohen "lo diam di belakangnya sampai tempat pemeriksaan tiket, dan pass nanti giliran lo yang mau di tanya, lo pegang pundak orang yang di depan lo. Sambil bilang ~tiketnya di depan pak~, aman masuk deh lo.. Ngerti?"
Sambil mendengar omongan ohen dia melirik lirik ke arah gerbang pemeriksaan tiket. Terlihat yang menjaga antrean seperti seorang tentara.. Postur tubuh penjaga nya pada besar2 dan ber otot. Tampang2 nya terlihat garang pula. Dan memegang pentungan tentunya seakan bersiap untuk memukul orang yang coba masuk tanpa tiket.
Diapun mulai agak ragu dengan cara masuk yang di bilang ohen.
"ohh segitukah?" jawabnya "gamang banget. Lo duluan atuh hen"
"okelah.." jawab ohen.
Ohen pun bergegas duluan. Dan mengikuti seorang supporter yang sendirian dan memiliki tiket masuk tentunya..
"mana tiket?!!" tanya penjaga gerbang ke supporter di depan ohen.
"ini pak!" jawab orang di depan ohen.
"mana tiket?!" tanya penjaga gerbang ke ohen.
"di depan pak!" jawab ohen.
"oke masuk!" jawab penjaga.
Dan ohen pun terlihat lolos dari penjaga..
anggi jadi mulai yakin.Dia pun mulai mengikuti cara masuk yang di anjurkan oleh ohen.
"mana tiket?!" tanya penjaga ke supporter depan anggi.
"ini pak!" jawab supporter depan anggi.
"mana tiket?!" tanya penjaga ke anggi.
"di depan pak!" jawab anggi.
"oke masuk!" jawab penjaga.
Anggi pun akhirnya masuk dan bergembira ria.. Diapun meng hampiri ohen.
"hen !!" kata anggi "gue lolos hen!"
"kerreeen..." jawab ohen " cuman kalo di sini sitstim penjagaannyaa dua kali giw. Lihat tuh ke depan..."
Anggi pun melirik kearah depan, ternyata ada antrean lagi tapi menanjak sampai ke arah pintu masuk bangku penonton.
"hadduh" keluh anggi "trus gimana hen sekarang?"
"yaa seperti tadi aja" jawab ohen.
Anggi pun dengan pede nya pergi duluan ke depan mendahului ohen.
"mana tiket?!" tanya penjaga ke depan supporter depan anggi.
"ini pak!!" jawab supporter depan anggi.
"mana tiket?!" tanya penjaga ke anggi.
"di depan pak!!" jawab anggi.
Supporter depan anggi menengok ke belakang (melirik anggi)
"lah?? Lo siapa??" tanya supporter
Anggi kaget dan secara spontan panik dia menjawab.
"lah?! Gue kan temen lo bro?" jawab anggi sambil mengerutkan kening dan mengangkatkan sebelah alisnya.
Supporter itupun saling memandang dengan penjaga gerbang.
"temen lo??" tanya penjaga ke supporter depan anggi.
"euh.. Ga tau pak. Perasaan saya datang cuma sendiri" jawab supporter sambil menaikan pundaknya dan menengok ke anggi.
"lahh??? Terus lo siapa??" tanya penjaga ke anggi.
"lohh?!?" jawab anggi dengan agak panik dan sedikit2 bergerak mundur sambil memandang penjaga dan supporter di depannya.
"siapa sih lo?" tanya supporter itu lagi.
"ahh lo bro?!" jawab anggi sambil kembali mengambil langkah kecil mundur tanpa menengok ke arah belakang "lo kok gitu sih sama gue?! Lo tega bro?! Gue ini kan temen lo bro?! Ah lo ga solid bro??"
"saya tanya sekali lagi. Dia temen lo bukan heh?!" tanya penjaga ke supporter depan dengan melotot.
"bukan pak! Saya gak kenal!" jawab supporter itu.
Penjaga pun melototi anggi.
"hhehe.. Pak.. Jadi gini.." ucap anggi sambil mengangguk nganggukkan kepalanya dengan pelan.
Anggipun serentak berbalik tapi belum sempat lari kepalanya terkena pentungan di pukul penjaga.
Diapun berlari menuju ohen kembali
Walaupun kena pentungannya hanya sedikit ataupun pelan yaa bagi yang pernah kena pukulan dari sebuah pentungan semacam pentungan milik polisi pasti tau lah rasanya seperti apa.. Hhihi.
"loh kok lo balik lagi giw?" tanya ohen.
"ahh kayak nya gue mau di luar stadion aja hen" jawab anggi.
"oh?? Yaudah? Nanti beres pertandingan langsung ke angkot saja ya giw.." kata ohen.
"sip.." jawab anggi sambil menggaruk kepala yang kena pentungan tadi.
Wkwkk seolah tak terjadi apa2. XD