Aku sedang duduk dimobil bersama Jimin menuju apartmentku.
Aku memang memintanya mengantarku pulang karena aku ingin bicara langsung padanya.
"Jimin, hari ini aku berulang tahun." Aku menoleh kearahnya.
Wajahnya terlihat kaget.
"Sungguh? Maaf aku tidak tahu." Dia tetlihat menyesal karena dia tidak tahu.
"Ah, tidak apa."
"Harusnya aku mengajakmu makan terlebih dahulu tadi, aku juga tidak membawa kado apapun. Maaf..." Dia menundukkan kepalanya.
"Jim..." Baru saja aku ingin memulainya tapi Jimin melihat kearahku dan memotong perkataanku.
"Bagaimana jika kita berdoa untukmu. Sayangnya, aku tidak mempunyai lilin. Bagaimana dalam hitungan ke tiga, kita menutup mata dan berdoa."
Aku tersenyum mengangguk pelan menyetujui idenya.
"Satu..Dua.. Tiga"
Aku dan Jimin menutup mata dan berdoa.
Beberapa detik yang sangat hening bersamanya.
"Sudah." Jimin berkata dengan semangat.
" Jimin, apa doamu untukku?" Aku bertanya penasaran.
Jujur beberapa detik lalu aku tidak berdoa, aku hanya memikirka apa harapannya untukku.
Matanya melirik keatas berpikir "Aku ingin kau sehat selalu, sukses selalu, pekerjaanmu lancar dan cepat mempunyai pacar yang tampan." Jimin memberikan senyuman tulusnya, namun senyumannya hilang saat lidahku berucap.
"Jimin, Bagaimana jika yang kuinginkan adalah kamu?
---
Today is my birthday but I'm not mawar,ok......Saking lama ga update lupa deh,
Mohon kritik dan sarannya :))
-Derpina xx
