Jimin selalu menghubungiku, siang hari atau malam hari.
Jika ia sempat, Jimin terkadang mengantarku pulang.
Sejujurnya, kita sangat jarang mempunyai waktu bersama.
Ketika aku mengajaknya untuk singgah sebentar ke apartment ku, terkadang ia menolak.
"Istriku dirumah sendirian."
Aku tahu, aku tidak bisa melakukan apapun.