Il Fortunello - II (fin) [ yoonmin ]

830 73 29
                                    

Terkadang keajaiban yang hadir dalam hidupnya membuatnya geleng kepala. Dua orang direktur utama perusahaan raksasa sudah melayangkan protes dari ego masing-masing terhadapnya. Ketika dia mengira tak satu ujung jaripun patut mendapatkannya.

.
#
.

[ WARNING ]

top!Yoongi. bot!Jimin. breathplay. sadomasochism. hell yeah, smutty smut.

.

.

.

.

.

.

.

#

Seharian ini Jimin kembali ke kebiasaan lamanya. Melamun. Setelah gagal dengan pesta dansa (tapi tidak dengan acara makan-makan besarnya), Jimin merasa tidak memiliki energi untuk melakukan apapun.

Hanya Fish Gratin kemarin yang belum lepas dari angan-angan. Walau di lidah sudah musnah, otaknya masih pintar menyimpan bagaimana enaknya. Itupun sebenarnya masih belum cukup mengatasi kerisauan hatinya.

Risau. Lagi. Ala drama Korea gadungan.

Peristiwa malam lalu pun belum lepas dari angan-angan. Walau kecupan Hoseok sudah musnah, lehernya masih terasa 'panas'. Masih menyisakan rasa canggung.

Tepat setelahnya, Master Yoongi melancong saja. Tanpa pamit entah kemana.

'Master Yoongi.'

Gantian wajah Jimin yang memanas.

Sesungguhnya masih ada lagi hal yang membuat hatinya risau. Kunjungan rutin sang Master hari ini. Risau dan senang di saat yang sama.

Sebaiknya Jimin ke toilet dulu, mungkin.

.

.

.

.

.

Baru saja Jimin steril dan higienis sesampainya dari toilet. Baru saja memosisikan diri dengan nyaman di atas kursi.

Komandan bagian Produksi dan Urusan Teknis sudah berada di hadapannya. Kasual tanpa aba-aba seperti biasa.

Gugupnya Jimin masih tidak absen.

"Ada kesulitan?"

Jimin mengerjap-erjapkan mata sambil menggeleng. "Tidak ada, Master." Mencoba ramah dengan memberinya senyum (tepatnya agar terlihat manis).

Setelah mengganggukkan kepala satu kali, tanpa basa-basi dia beralih ke karyawan lain.

Begitu saja.

.

.

.

.

.

.

.

Risau Jimin kini dengan mudahnya terobati oleh waktu asyik bersama rekan-rekan di jam istirahat. Sambil makan siang di kantin, sambil mengobrol.

"Kau pelet apa sih si Duda Keren, Jeonghanie?"

Empunya yang sedang konsentrasi menyendok sup ayam sedikit terbatuk. Tetap dengan gayanya yang ayu.

DivertilladoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang