《 "Il Fortunello" Spin Off/Side Story 》
Sejak dulu Seokjin mengerti, bahwa tak satupun kepentingan di dunia yang bermakna setara dengan satu kali kesempatan hidupnya; terkecuali laki-laki itu.
•<>•
"Jadi kekasihku bukan sesuatu yang sulit 'kan?"
"Tentu saja."
"Kau tahu... aku membutuhkanmu."
"Ya. Aku tahu."
•<#>•
Tiga tahun yang lalu
"Excuse me." Tiga kali ketukan di pintu yang terbuka sedikit. "Master Kim."
"Hey... s-someone's com-ing..."
Samar-samar terdengar desakan putus asa dari balik dinding kamar yang diikuti hembusan napas bersumber dari sosok berbeda. Butuh beberapa menit sampai akhirnya suara itu digantikan gemerisik bunyi kasur dan selimut, oleh seorang laki-laki tampan bertelanjang dada beranjak dari kasur dengan sedikit berteriak mempersilakan yang mengetuk pintu untuk masuk.
"Come in."
Seorang gadis bermata hijau safir dengan rambut keriting mahogani menundukkan kepala, secara formal melakukan kegiatan merapikan kamar si empu; mengelap jendela, menyapu debu yang tak seberapa.
"Lain kali boleh kuminta kamu tutup pintu?" Perempuan yang tadi mengeluarkan desakan putus asa, menyampir rambut panjangnya yang sedikit berantakan. Wajahnya tampak merah. Tubuhnya hanya ditutupi selimut hingga ke dada. Si laki-laki menyeringai. "Tidak usah sungkan," ujarnya kembali ke tempatnya di atas kasur. Fakta bahwa ada sepasang mata lain di kamarnya tidak membuat dia merasa privasinya terganggu.
"Hei," si laki-laki menyapa si gadis sambil memijat payudara perempuan di pelukannya. "Sudah berapa lama di sini?"
Bulat hijau safir itu melirik sebentar, kemudian menundukkan pandangan lagi. Sulit baginya untuk berpura-pura tidak tahu dengan adegan ranjang yang terpapar jelas di depannya.
"Sa-satu minggu, Sir."
Pria itu terkekeh. "Baru satu minggu."
Gadis itu menganggukkan kepala pelan sambil melanjutkan pekerjaan. Pikirannya mengajak diri untuk bertahan menghiraukan desakan putus asa dari perempuan yang tidak lagi samar—malah seperti berada dekat dengan cuping telinga; makin membuatnya tak nyaman.
"Oh ya. Siapa namamu, honey?"
Tanpa melihat ke arah lawan bicara, gadis itu menjawab. "E-Evelyn," ujarnya sedikit terbata.
"...Evelyn."
Dari jauh ekor matanya menangkap senyum laki-laki itu terasa sedikit berbahaya.
"Kebetulan aku ada satu permintaan, Evelyn."
Kali ini Evelyn berusaha memandang sosok yang dipanggilnya 'Master Kim' tanpa rasa kagok. Oh, semoga permintaan untuk segera angkat kaki dari tempat ini.
"Duduk," ujar laki-laki itu menunjuk tepi kasur. Tentu saja tidak ada pilihan bagi gadis itu akan kemauannya yang jauh di luar ekspektasi, selain menurut memosisikan diri berada di sebelah perempuan yang dicumbuinya.
"Kiss her."
Evelyn yang polos merona. Si cantik di atas kasur itu menatapnya, memberinya senyuman yang meningkatkan sangsi dalam nurani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divertillado
Fanfiction[ short stories compilation ; bahasa ; boy × boy ; BTS ; various pairing ] cross-posted from ffn. ☆ 2016©chevalo