"Assalamualaikum,Raid Reidddd mama papa bawain kalian kue sus kesukaan kaliaan" teriak nyaring muncul dari pintu. Oh ternyata mama dan papa.
Aku dengan cepat mengambil kue sus sebelum lawanku datang.
Pukul 10 pagi,seperti biasanya aku menonton acara disaluran Nickelodeon. Umurku 14 tahun,dan aku masih suka tontonan kartun. Lebih baik daripada acara yang merusak moral anak bangsa//asek.
"Sus darimana nih?" Tanya ka reid yang melihatku memakan 3 kue sus.
"Noh meja,liat makanya jangan mantengin layar mulu."
"Hiss sadar dong lu sendiri lagi mantengin apa."
"Tapi kan... ini berbeda!"
"Cih,terserah."
Sudah kuberitahu tapi dianya malah begitu:") *baper
"Raid..sini" panggil papa dari ruang tamu.
"Mampus lu. Kena." Ledek kak Reid
"Apasih!?"
Aku pun menghampiri papa.
"ada apa wahai papa zola?" Tanyaku
"Heeh kamu ini..papa gak segendut papa zola!! Papa juga gak bersayap. Cukup pembalut yang bersayap,catat itu." Ujar papa yang melenceng untuk kesekian kalinya.
"Jadi,kapan kamu mau bersihin kamar mu yang udah kayak hotel kena ledakan bom?" Tanya papa sambil mengejekku yang kamarnya mungkin sudah melebihi keadaan kapal pecah.
"....aku lagi ngumpulin mood,pa." Jawabku dengan jawaban yang sama dengan sebelumnya.
"Raid sayang..dengar. Anak perempuan itu kamarnya rapih-rapih lho. Anak perempuan itu,suka kerapihan.. Bahkan ketika melihat benda yang tak seharusnya disitu,mereka akan menaruh nya di tempat yang sesuai. Mereka tak akan membiarkan kamarnya kotor sekalipun. Tampaknya kamu berbeda dengan anak perempuan biasanya Raid." Ucap papa sambil menasihati ku
"Iya pa,Raid tau. Raid memang gak peduli sama apa yang raid lihat.. Raid betah kok dikamar yang notaben nya absurd gitu."
"Iya,tapi lama kelamaan kamu bisa sakit karena kamarmu itu. Kau takut kecoak kan? Bagaimana jika mereka datang terus ke kamarmu? Walau kamarmu kering dan tak lembab."
"Dulu mama papa suka kebersihan,kakak mu Reid juga. Papa heran kenapa kamu bisa berbeda."
"Jadi aku ini anak siapa..."
"eee..tak apa sayang,mungkin ini hanya sisi lain darimu." Jawab papa menenangkam.
"...hrrrr papaaaa silahkan deh pa
,papa panggil aja tukang kebersihan kamar,Raid bayar pake tabungan raid deh.""Okey kalau itu mau kamu..daripada kamu gak mau bersihin. Jangan diacak lagi lho ya tapinya."
"Iya,semoga Raid bisa menjaganya agar tetap bersih!" Ujarku dengan semangat
...
Err.. detik ini juga papa akan memanggil semacam go-cle*an atau apalah itu untuk membersihkan kamarku. Semoga mas goklin nya gak kejang-kejang liat kamarku. Kalo dia sampe teriak "aku gakuat mas,gakuat" kan repot.
Dan akan dibersihkan siang ini.
-----
"Permisi,Go-Cle*an!" Teriak sang kang bersiin kamar itu.
"Oh iya mas,masuk." Ucap kakak sambil mempersilakan.
Mas-mas itu kaget liat rumah ini,dia ngerasa kayaknya gausah dibersiin lagi rumah ini. Mas-mas nya ngira cuma berantakan biasa,namun ekspetasinya berbeda dengan realita.. Euhehehehe *tawa jahad
"Loh bu,rumah ini udah rapih kok.--"
"Ini mas,saya minta tolong bersihkan kamar anak saya..saya udah berkali-kali minta beresin tapi dia tetep gak beresin,solusi nya apa ya mas?" Ujar Papa yang mulai melenceng,papa kira dia sedang berbicara dengan psikolog anak. No,dia lagi bicara sama mz goklin. Sudah kubilang..dia suka tak sadar dengan keadaan.
"Papaaa udahlah to the point aja" ucapku
"Ayok mas ikut saya keatas" akhirnya papa pun mengajaknya ke kamarku.
Mas mas goklin nya pun melihat kamarku dan mungkin dalam hatinya macam ini:
"Demi k*tang onta! Ini kamar apa tempat bazaar buku sama baju!?"Terlihat mas goklin nya itu menelan ludah. Papa gak liat dia mukanya lagi ngeri gitu..
Well..ini berlebihan..emang kamarku macam cabin buat perkumpulan pyscopath apa? Menyeramkan gitu,hiy."Maaf pak,saya gak bisa sendirian kalau kaya gini..saya butuh bantuan."
"Oh okay..Reid kemari kamu!!" Ucap papa sambil meneriaki kakakku yang berada dibawah.
"Apa pa?" Sahut Reid dengan cepatnya. Dia ini punya jurus apa kok bisa cepet datengnya? Kok serem ya. Mana mukanya datar banget lagi. Oke ini bukan cerita horror..
"Kamu mau bantuin mas nya bersihin kamar raid?"
"Apaan pa? Gak. Ini kamar Raid,papa pernah bilang kalau cewek itu harus bisa bersih-bersih, kenapa gak Raid aja yang bantu?"
"....Reid,untuk adikmu."
"Hissss, yaudah lah. yok mas,berangkat~"
Akhirnya Reid dan mz goklin itu bersiin kamar Raid.
"huehehehe terimakasih kalian berdua....sangat membantu.." ucapku dengan santai.
Aku ini adik yang menyebalkan,bukan?
Reid P.O.V~
Kalau bukan karena disuruh papa,mungkin aku gak akan mau bersihin kamar adikku itu.
Dia itu,agak menyebalkan. Tapi.. disisi lain, dia baik,anaknya cukup menghibur.
To be honest , disaat aku lagi badmood,namun aku tak menampakannya, dia berhasil menghiburku,walau aura menyebalkannya itu tetap ada.
Oh iya,Kalau kalian ingin tau kenapa aku selalu menatap layar laptop.. itu bukan karena tak ada alasan. Aku ini ingin menjadi music producer. Mama papa dan Raid belum tau keseharianku ini.
Ya iya,orang tiap lagi bikin nada pake headphone mulu. Mana ada yang denger lantunannya.
Sekalipun papa melihat yang ada di layar,dia hanya kebingungan.
... dan papa gak pernah nanya aku ini ngapain aja.Raid juga tak berani mengecohku, apalagi membuka-buka laptopku. Yang aku ingat,aku pernah membentaknya ketika dia lancang bermain laptopku.
Bukan karena keluarga ku tak peduli, hanya saja aku terlalu tertutup dengan mereka. Aku terbuka disaat tertentu saja.
Karena,aku suka melihat situasi.Aku tak pernah memberitau soal ini karena aku ingin memberi surprise kepada mereka bertiga nantinya.
Aku senang berada dikeluarga ini. Hangat,damai,dan penuh suka duka.
Soal teman...aku punya 5 sohib yang satu kampus denganku.
Beruntung aku memiliki mereka,karena mereka itu sependapat,sepemikiran denganku, juga kami sering bertukar pendapat dan berbagi inspirasi. Indah bukan?
-----"Maaf ya mas,kamar adik saya seperti ini memang. Dia perempuan tapi agak malas dan kurang peduli.. saya akan membantu anda." Ucap Reid
"Oh..iya dek. Tak apa..terimakasih mau membantu." Jawabnya.
Dan, mereka berdua membersihkan kamar seorang anak bernama Hanna Raiden ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raid's Daily Life~
De Todo"Heh,serius amat? Jangan terlalu terpaku diem gitu,sengklek gabisa nengok kanan kiri aja,baru tau rasa lu" Cetusku sambil menepuk pundaknya. "Berisik!" 'Ngahahaha,eh tapi beneran loh. Ayo kita sarapan dulu yuk! Ntar sengk--" Ajakku yang dengan cepa...