1

22 3 0
                                    

Hahhh. Hari pertama masuk SMA setelah melewati MOS. Gue paling males sama dunia baru entah kenapa. Bukannya gue mau stuck di masa lalu. Bukan. Tepatnya gue rada males sama kehidupan baru gitu. Temen baru. Semua baru. Cewek baru? Hhh. Makasih deh cewek baru mah. Gue? Homo? Gue masih suka ama cewek coyyy. Tapi gitu lah....

"Ran!"

Heleeeh si kampret dateng.

"Heh homo!"

Sialan.

"Apa sih? Homo, homo. Gak ngaca mas?"

"Gue mah masih menentukan pasangan yang tepat ga kayak lo dideketin cewek ogah ogahan gimana ga homo." Si kampret emang.

Kampret-kampret gitu temen gue dari SMP bisa dibilang dia udah kayak kakak sendiri. Dia yang paling tau gue kenapa, kisah cinta gue, kehidupan gue. /Apasih lebay banget gue/ Namanya Dean Pramanjaya. Gue biasa manggil dia prasmanan sih.

"Apaan menentukan pasangan yang tepat lebay lu. Jangan sok kayak Dilan deh. Lo bukan Dilan." Dasar emang dasarnya si prasmanan lebay.

"Dih? Gakenal gue ama siapa tuh Galon?" balas Dean nyolot

"Bodo amatan ah."

"Ran, kira-kira kita sekelas ga ya? Entar kalo gue ga sekelas ama lo pasti lo kesepian." tanya Dean dilanjutkan dengan ke- lebay-an nya.

"Please deh jijik gue ama lo. Hus sono ah gue mau nyari kelas." balas gue dan langsung meninggalkan Dean.

"Aa Ranan jangan tinggalin dede Dean dong."

Oh gosh! Punya temen kok menjijikan banget.

+++++

Itu kerumunan apa sih? Pasti daftar kelas.

Ah sial! Gue gabawa kacamata gimana mau keliatan. Pasrah lah gue nunggu sepi baru liat

Ah kok lama amat bubarnya halaaah kesana aja deh.

Sial ga keliatan udah jinjit gini juga.

"Ehm. Permisi."

"Eh? Lo mau liat kelas juga?"

"Iya gue mau liat daftar murid nya nih. Lo udah selesai dari tadi kayaknya gue liat lo jinjit gitu?"

"Ehm hehe iya ga keliatan gue lupa bawa kacamata."

"Mau gue bantu cariin?"

Eh. Bentar. Emang keliatan? Gue yg tinggi aja..... Eh gila tingginya sama.

"Boleh deh."

"Nama lo siapa?"

"Rion Ranan Putra."

"Oh oke bentar."

Buset. Ini cewe makan apaan badan kayak bambu gini.

"Rion. Lo kelas X-1."

"Eh oh. X-1 ya? Thanks ya." sial gue lagi bengong liatin dia lagi.

"Iya sama-sama, Yon."

"Gue duluan ya."

"Oke."

Lah gue lupa nanya nama dia. Tapi buat apa juga lah peduli amat gue ama cewek yang bisanya cuma ngasih harapan doang.

+++++

Si kampret prasmanan kemana ya? Tadi gue tinggal ga nongol lagi. Dia kelas berapa coba.

Loh cewek itu.

"Eh lo!"

"Eh, Rion."

"Kok lo disini lo kelas X-1 juga?"

"Hehe iya, Yon. Gue juga baru sadar sekelas sama lo pas tadi liat daftar murid nya. Pas mau manggil lo nya keburu ga ada."

"Oh iya gue lupa nanya nama lo."

"Nama gue. Yerina Larynta. Panggil gue Erin aja."

"Oke, Erin. Masuk yuk, Rin."

"Yuk."

Erin. Yerina Larynta. Cewek yang unik.

++++++

Ah sudah istirahat. Kangen gue sama prasmanan bawa bekel ga dia.

"Rin, ke kantin ga?"

"Eh? Ehmm engga, Yon." kok keliatannya dia takut ya?

"Lo ga apa apa? Muka lo kok kayak ketakutan gitu?" eh sejak kapan gue peduli sama cewek

"Ah gapapa. Gue cuma gak biasa sama lingkungan baru takut keramaian sama hal-hal baru."

Loh? Berarti...

"Lo takut sama gue dong, Rin? Kan gue baru."

"Lah enggak lah. Lo kan baik, Yon."

"Yeh gue digombalin cewek."

"Lah? Hahahaha."

"Lo ga mau nitip apa gitu,Rin?"

"Boleh deh,Yon. Gue nitip roti sama teh pucuk ya."

"Oke. Duluan, Rin ." eh bentar. Yon? Rion? Kok gue baru sadar? Gue kan ga pernah mau dipanggil Rion lagi.

++++++

"Woy kampret!"

Si prasmanan.

"Ah lama lu, Ran!"

"Bawel lu ah."

"Kan Dean kangen sama Ranan."

"Please deh, Pras. Jijik tau ga."

Kebiasaan ini bocah.

"Oh iya, lo X berapa, Ran?"

"X-1 gue. Eh lo ga bawa bekel?"

"Yaelah, Ran. Lo ga nanyain gue gitu 'X berapa? Dapet temen baru ga?' jahat banget lo." kebiasaannya yang bikin jijik.

"Berisik lo ah, gue laper. Jangan sampe gue makan orang."

"Emosian mulu lo, Ran. Pe-em-es ya lo?"

"Diem ah."

"Gue nih, Ran kelas X-3 ga beda jauh lah. Oh iya di kelas gue ada cewek cantik banget tapi pendiem deketin gih, Ran."

"Au ah. Gue balik dulu ya mau ngasih titipan temen."

"Cowok?"

"Cewek."

"WIDIH RANANNNN!"

" Gausah pake teriak kenapa. Di kantin ini cuy."

"Hehe maap. Lagian gue kaget, seorang Ranan temenan sama cewek. Awas tuh temen tapi demen entar."

"Mulut lo perlu di setrika ga sih? Ah balik dulu gue. Dah."

+++++

Memang. Seorang Rion Ranan Putra berteman dengan cewek seperti sebuah mukjizat. Gue sendiri ga ngerti kenapa.

 Gue sendiri ga ngerti kenapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PainkillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang