Tiga Sekawan

PROLOG

"Des tang tang!"

"Des tang tang!"

"Des tang tang!"

Alunan musik dalam diskotik memang sangat menghibur, setidaknya itu yang dirasakan oleh Zilta Sakanusa. Sebentar lagi ia akan memasuki masa perkuliahan, tapi sebelum itu ia memutuskan untuk bersenang-senang di dalam diskotik. Teman-temannya pun merasa bangga akan status pertemanan yang dijalin dengan Zilta, bagaimana tidak.. Zilta satu-satunya orang yang lulus seleksi perguruan tinggi negeri diantara anggota genk lainnya.

"Tambah lagi bor!" ucap teman Zilta sambil menyurungkan segelas beer besar.

"Yahh pelan-pelan dong nawarinnya, kan basah nih jaket" balas Zilta.

"Sini gua traktir, gua bangga sama lu, bisa-bisanya lulus seleksi, hahahak!" ucap teman Zilta yang lain.

Diantara hingar bingar musik diskotik, Zilta bersenda gurau dengan teman-temannya. Bisa jadi hari itu adalah hari terakhir ia melihat teman-temannya, karena sebentar lagi ia akan sibuk dengan dunia yang baru.

***

Di saat yang bersamaan, di lain tempat...

Seorang wanita tengah kesulitan dalam membawa tas ranselnya. "Sini aku bantu" ucap seorang lelaki yang sama-sama membawa tas ransel juga.

"Makasih ya Alam" ucap wanita itu seraya tersenyum.

"Ahh bukan apa-apa kok hehe" balas Alam sambil terkekeh.

Alam Adion, biasa dipanggil Alam. Ia adalah ketua pecinta alam tingkat SMA di Kabupatennya. Sebagai ketua ia harus mencontohkan hal-hal baik pada anggotanya, salah satunya adalah saling tolong menolong.

Bukan hal yang aneh melihat Alam membantu membawakan ransel wanita seperti tadi, sudah banyak wanita yang ia pernah tolong saat kesulitan membawa ransel. Baik kakak kelas, adik kelas, bahkan orang yang tak dikenal. Memang sudah sepatutnya dalam pendakian gunung kita harus gotong royong bukan?

Malam ini pendakian terasa begitu puitis, dengan bintang-bintang yang menyaksikan Alam dan teman-temannya mendaki gunung. Juga semilir angin malam menambah syahdu keadaan. Terlebih ia menyadari, bahwa ini bisa saja menjadi pendakian terakhirnya bersama teman-teman, karena sebentar lagi ia akan memasuki dunia baru.

Lagipula pendakian ini diadakan untuk 'selametan' atas keberhasilan ketua pecinta alam dalam seleksi perguruan tinggi negeri. Yap, Alam Adion dinyatakan lulus dalam seleksi perguruan tinggi.

***

Di saat yang bersamaan, di lain tempat...

"Mahh, nanti aa cari kost bareng kang Andi ya..!" teriak seorang lelaki dari kamarnya.

"Iyaaa!" balas ibunya yang sedang mencuci baju di kamar mandi.

Ghugul Syam. Biasa dipanggil Ghul. Malam ini ia sedang memikirkan apa langkah-langkah yang akan ia buat dalam menghadapi perkuliahan nanti. Pikiran-pikiran itu berseliweran terlintas di benaknya, membuat kepalanya sedikit mengepul, dan asapnya terbang di langit-langit kamar.

"Ah sudah lah.., tidak usah terlalu dipikirkan, sebaiknya aku membaca cerita kesukaanku saja di wattpad, hal itu lebih menyenangkan dibanding memikirkan hal-hal seputar perkuliahan" gumam Ghul dalam hati.

========

Terimakasih sudah membaca sampai habis. Nantikan kelanjutannya di bab berikutnya.

-Jangan lupa follow dan komen.

-Dukung terus dunia Wattpad Indonesia.