Part 2

22.4K 858 9
                                    

Good night guys, akhirnya sempet update next part story ini. sorry yah, kalo kelamaan update, Happy Reading!! ^^

-

"kau tau? Kau adalah wanita pertama yang membuatku mencapai puncak kenikmatan hanya dengan tanganmu saja. Bahkan dalam keadaan dirimu yang tertidur." Kekeh Will kemudian menciumi setiap inchi wajah Hill dan mulai membaringkan tubuhnya disamping Hill memulai mimpi indah disamping gadis itu.

#Flashback Off

"apa... apa kita melakukan sesuatu semalam?" Tanya Hill dengan ragu-ragu.

'Oh God! Seumur hidupku aku tak pernah melihat pria dengan keadaan hampir telanjang seperti ini! Shit! Mataku sudah tidak suci lagi!' umpat Hill dalam hatinya. Pipinya memerah ketika sadar dengan keadaan nya yang juga hampir sama dengan pria itu.

"melakukan sesuatu? Sesuatu seperti apa yang kau maksud hm?" goda William dengan menaik turunkan alisnya.

"eng, itu... maksudku, mengapa kau tidak memakai baju, dan aku-" "hanya memakai pakaian dalammu hm?" Will memotong ucapan Hill, membuat gadis itu bungkam.

"eumm, aku harus menjawab seperti apa hm?" Hill benar-benar kehilangan suaranya. Sial, pria ini begitu mendominasi. Kemana perginya sifat sempurnanya yang selalu membuatnya terlindungi dari hal memalukan ?

"haha, okay beauty, kurasa cukup untuk menggodamu pagi ini. Aku benar-benar merasa lemah melihat semburat merah yang terlukis di pipimu ini." Saut Will kemudian memberikan sebuah kecupan pada pipi Hillary dengan gemas. Hillary terkejut, Oh God! Bahkan tak pernah ada seorang lelakipun yang berani menciumnya selama ini. Hillary berani bertaruh bahwa siapapun lelaki yang hampir menciumnya akan berakhir dengan tamparan dipipinya, tapi lelaki ini? Shit! Dia terlalu dominant untuk Hillary hindari.

"don't think too much love, kita sama sekali tak melakukan hubungan itu" jelas William dengan kedua jari tangannya yang seolah memberi kode tentang hubungan yang ia maksud dengan tanda kutip.

"So?"

"So, I only sleep in this bed with you. Nothing else happened."

"kau yakin?"

"Ya, of course. Eum, sebenarnya kita hampir melakukan itu. Tapi, oh God! Kau tau? Kau justru memuntahiku ketika kau sudah membuatku berada di titik tertinggi gairahku HillGwaine." Cerocos William dengan wajah frustasinya mengingat apa yang terjadi padanya semalam. Sebenarnya ia bisa saja menyewa jalang untuk memuaskan hasratnya, namun setelah ia dapat melihat Hillary dihadapannya secara langsung, ia tidak akan bisa melampiaskan hasratnya selain pada gadis itu. Tidak. HillGwaine-nya terlalu indah untuk disamakan dengan jalang diluar sana. Ia tak mungkin bisa berkhayal sedang bercinta dengan Hillary saat ia memuaskan diri dengan jalangnya, tidak sama sekali. Pertemuan pertamanya dengan Hillary semalam adalah hal yang membuat dunianya terjungkir tak beraturan.

"sorry, where is my dress? Bisakah kau berikan dress ku semalam padaku?" Tanya Hillary dengan hati-hati.

"why? Kau ingin menggunakan dress mu hm? Kau tau? Dress mu sangat kotor akibat ulah mu yang muntah sembarangan semalam."

"I'm sorry for that. Aku benar-benar tak bermaksud memuntahimu mu."

"it's okay sayang, eum sejujurnya kau lebih cantik jika seperti itu saja, atau sama sekali tak memakai apapun untuk menutupi tubuhmu."

"What?!" Will tergelak puas melihat mata Hillary yang membulat sempurna karena perkataannya.

"haha, just kidding dear. Aku akan meminjami mu bajuku yang ada di sana. Semua bajuku ada disana, tapi aku tidak memiliki baju wanita kau mengerti? Jadi kau bisa memilih sendiri apa yang ingin kau kenakan, dan aku akan keluar dari kamar ini. Kau bisa menemuiku didapur yang ada dibawah okay? Kau tak perlu sungkan padaku." Ucap Will kemudian beranjak dari duduknya, meninggalkan Hillary di ruangan itu setelah memberikan sebuah kecupan didahi Hillary yang membuat gadis itu terkejut untuk kesekian kalinya. Pria yang penuh kejutan.

Mr. Bastard Cassanova!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang