Part 4

19.2K 855 26
                                    

HEllo guys!! author mau minta maaf untuk keterlambatan update-nya akibat semua aktifitas padat author yang bikin capek T_T Rhein harap kalian masih nunggu cerita ini dan nggak bosen gara-gara kelamaan nungguin, okedeh

Happy Reading guys!!

-

"selamat pagi Tuan dan Nyonya Lincoln, suatu kehormatan bagi diriku dapat bertemu anda pagi ini." Dengan penuh percaya dirinya pria gila itu menyapa kedua orang tua ku. Demi Tuhan bisakah pria ini menyingkir saja dari dunia ini?!

"senang bertemu denganmu nak, kau?"

"saya William Nash Maxwell Tuan Lincoln, dan putrimu ini telah mencuri hati saya jika saya boleh jujur." Tersenyum miring, pria itu benar-benar membuatku ingin menjambak rambut coklatnya saat ini juga. Entah mimpi gila apa yang telah datang pada malamku, hingga dapat menghadirkan sesosok mahluk tampan tapi begitu menyeramkan ini. Kami telah berdebat cukup lama ketika kami singgah di sebuah butik ternama kepercayannya untuk membelikanku sepotong gaun karena harga yang harus ia keluarkan untuk membeli gaun yang kini melekat begitu pas ditubuhku. Dia mengeluarkan uangnya dengan nominal besar hanya untuk membelikan sebuah gaun bagi wanita asing yang tidur bersamanya dengan keadaan nyaris telanjang. Shit! Apakah itu hanya untuk ajang gengsinya menunjukkan bahwa dirinya begitu kaya dan menggiurkan?

Sial! Aku sadar apa tatapan yang kini kedua orang tuaku tunjukkan padaku. Mereka menuntut penjelasan padaku! Dengan kesal aku melayangkan sebuah pukulan pada lengan kanannya, membuat pria itu terkejut.

"kau gila! Aku sama sekali tidak mengenalmu! Dan jangan mengada-ngada mengatakan bahwa kau menyukaiku!!" pekik ku dihadapannya dengan begitu lantang. Kedua orang tua ku hanya terdiam, melihat aksi kami.

"sayang, kau masih marah karena aku meninggalkanmu belanja ke supermarket tadi pagi ketika kau masih tertidur hmm? Kumohon, itu hanyalah masalah sepele untuk membuatmu begitu marah dan berpura-pura tidak mengenal diriku." Demi lumut hijau yang tak tahu diri, pria ini begitu pandai berkhayal dan bersandiwara disini! Sebenarnya apa yang pria itu inginkan dengan bertingkah seperti ini?!

"Jangan bers-" "Hillary, jangan berteriak-teriak sayang. Sebaiknya kita masuk, dan bicarakan hal ini dengan baik-baik dan jelas." Sela Mommy sebelum aku mengeluarkan sumpah serapahku pada pria yang kini menyeringai lebar padaku.

"Demi Tuhan William bisakah kau pergi dari rumahku saat ini juga? Kau hanya berkata ingin mengantarku! Bukan untuk bertamu kerumahku dengan tingkah gila mu ini!!" bentak ku pada William ketika kedua orang tuaku telah berlalu untuk kembali kedalam rumah.

"tidak sayang, aku berkata aku akan mengantarkanmu dan mungkin akan melakukan beberapa hal yang menyenangkan, dan bertamu serta menemui orang tua mu termasuk kedalam hal menyenangkan yang akan ku lakukan setelah mengantarmu selamat hingga kedalam rumahmu." Sautnya panjang lebar yang hanya membuahkan sebuah dengusan kekesalanku padanya. Kuputuskan untuk berjalan meninggalkannya menuju kedalam rumahku, berlalu dari pria aneh itu tanpa memperdulikannya.

"duduklah" sela mommy membuatku mengerutkan keningku bingung kemudian mendapatkan jawabannya ketika aku menengokkan kepalaku kebelakang, dan menemukan pria itu yang ternyata mengikuti langkahku dan dengan begitu percaya dirinya ia menarik lengan atasku untuk mengikuti dirinya duduk di sofa ruang tengah rumahku disampingnya.

"jadi ada masalah apa diantara kalian berdua hm?" Tanya mommy dengan tatapan menyelidiknya pada William yang ada disampingku. Dan dapat kulihat dengan jelas bahwa William baru saja menampakkan sebuah ekspresi kesedihan diwajahnya kemudian menatap kedua orang tuaku secara bergantian. Pria sialan pandai ber-akting!!

"kami tidak- " "sayang, biarkan aku menjelaskan pada orang tuamu." Sela William ketika aku akan menyelesaikan sebuah penyangkalan terhadap pria itu. Ada apa dengan mulut menyebalkannya yang tak berhenti memanggilku dengan kata sayang?

Mr. Bastard Cassanova!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang