02.

7.1K 305 8
                                        

Sasuke mengendus kesal, karena sahabatnya lama sekali, udah 2 jam sasuke menunggu nya "sial!! Dobe, nyesel ikut dengannya" umpat sasuke

Beberapa menit kemudian...
Naruto dan sakura tiba di ruang VIP tersebut, dan naruto melihat sasuke hampir ketiduran"teme! Sorry lama nunggu"kikuk naruto, sasuke menguap lebar " besok-besok, aku tak ingin ikut bersama mu lagi dobe!"ketus sasuke

Naruto terkekeh "maaf teme!"

"Hm" sasuke melirik sakura dan ia baru ingat handphone nya dan segera ia menyerahkan handphone nya tersebut"ini, adikmu kemari memberikan handphone pada mu"ucap sasuke

Sakura mengambil handphone nya tersebut"ah terimakasih, apa dia sendiri kesini?"

Sasuke menganggukan kepalanya"iya," ucap sasuke

"Ayook teme! Kita pulang" ucap naruto
"Ya"
"Baby, besok aku kesini lagi ya, dadah baby" ucap naruto, sakura tersenyum dan melambaikan tangan nya ke Naruto

Setelah kepergian mereka dan segera sakura menelpon adik kesayangannya itu

Drt....

Drt....

Drt...

"Hallo?"

"Hinata! Apa benar kau kesini hanya membawa handphone kakak" ucap sakura

"Ya kak, kak sering lupa, nanti hinata khwatir sama kakak kalau terjadi sesuatu pada kak"

Sakura menghela nafasnya "lain kali, jangan hanya sendiri kesini ya, nanti kenapa-kenapa, gimana?"

Hinata terkekeh "ya kak, gak akan aku lakukan, ngomong-ngomong kak udah pulang"

"Ya sebentar lagi, apa adik kakak lapar?"

"Tentu kak, ayook kak cepat pulang" rengek hinata

Sakura mengambil tisu, karena kebiasaan darah di hidung nya mengalir lagi"iya, sabar ya adikku tersayang"

"Ya udah, aku tunggu kak"

"Hm" sakura pun mematikan handphone nya "ah lagi-lagi keluar, kapan penyakitku berhenti" ucap sakura, meroboh tasnya dan ia mengambil 3 butir obat dan menelannya





**
Hinata asyik duduk sekaligus nonton tv, ia sekali-sekali melirik jam dinding itu, entah kenapa perasaan hinata campur aduk tapi ia menepisnya. Saat asyik nonton dan rasa kantuknya mulai muncul "agh! Kemana kak, kok lama sekali ya" melirik jam sudah 12 malam
Dan segera hinata menelpon kakaknya tersebut

Drt...

Drt...

Drt...

"Hallo?"

"Kak, kakak dimana sekarang? Aku sudah nunggu kak dari tadi" ucap hinata

"Apa benar ini keluarga haruno sakura?" tanya nya

Deg...

"Ini siapa?"

"Aku temari, saat ini kakakmu sedang dirumah sakit"

"Rumah sakit? Dimana alamatnya" benar dugaan hinata pada perasaannya

"Hospital konoha city"

Hinata pun berhambur keluar dari apartemen nya dan ia menghapus air matanya "kakak" ucap hinata





#hospital konoha city

Hinata berlarian mencari keberadaan kakaknya itu
"Dimana dia" ucap hinata

"Permisi, ada yang saya bisa bantu nonna" ucap suster tersebut, hinata pun menoleh"gini, aku kesini mencari kakak ku haruno sakura "ucap hinata

" tunggu sebentar "suster pun mengetik nama kakak hinata dan ia pun berkata" dia sekarang di kamar melati nomor 5"

Hinata menganggukan kepalanya "terimakasih suster" dan segera ia berlari kecil mencari kamar melati nomor 5

Beberapa menit kemudian...

"Ah ketemu" ucap hinata dan ia pun masuk dan nampak gadis berambut pink tidur pulas dengan bantuan alat medis
"Kau yang nelpon itu kan?" tanya temari

Hinata menoleh"iya, dan Bagaimana bisa kakak ku seperti ini" panik Hinata

"Dengar, kakakmu jatuh pingsan di restoran dan tak sengaja aku menemukan dia yang sudah tergeletak dan aku menelpon almbulance dan membawa kakakmu kerumah sakit ini, dan menurut dokter, dia harus segera di operasi karena penyakitnya sudah tersebar luas" ucap temari

"Apa!! Penyakit, kakak ku tidak pernah menceritakan aku tentang penyakitnya memang penyakit apa yang ia derita" hinata menitikan air matanya

"Penyakit kanker otak" balas temari

Hinata terkejut dan ia langsung menangis deras mendengar itu"hiks.. Hiks kakak"isak hinata, temari mengelus punggung hinata untuk menenangkan gadis itu

" bersabar lah, kita harus berdoa agar kakakmu cepat sembuh"

Hinata menganggukan kepalanya "ya, terimakasih sudah membawa kakak ku kesini"

"Ya sama-sama, kalau begitu saya pamit ya, sampai jumpa"

"Ya temari, hati-hati dijalan" ucap hinata dan kini tinggal berdua di ruangan tersebut, hinata mengenggam tangan kakaknya itu"kak, cepatlah sadar"ucap hinata, namun perkataan temari tadi "operasi?"

"Dimana aku harus mencari uang untuk membiaya operasi itu?" gugam hinata








Bersambung

Maaf kalau jelek ceritaku kawan...

Thank You (SASUHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang