Rosè » When You be my Friend

552 30 16
                                    


'Panas sekali'

Itulah kata-kata yang kuucapkan pertama kali setelah keluar dari gerbang sekolah dan mendapati cuaca begitu panas. Dingin? Oh.. tidak. Musim dingin memang tiba sejak bulan lalu. Bahkan kemarin hawanya begitu dingin. Tapi, kenapa sekarang panas sekali? Aku tidak tahu jawabannya.

Rambutku ku tutupi dengan topi berwarna hitam supaya tidak kering terkena sengatan Matahari. Kedua tanganku memeluk jaket besarku karena aku tidak mau memakainya dengan alasan gerah. Kepalaku sedikit pusing sekarang. Jadi, aku berniat setelah tiba di rumah langsung tidur saja.

Aku berjalan sebentar setelah keluar dari sekolah, lalu aku duduk di salah satu bangku dari sekian banyak bangku di taman dekat sekolah. Banyak siswa-siswa dari sekolahku menunggu jemputan mereka di sini. So, kenapa kenapa aku harus cari tempat lain kalau di sini ada kan ya?

Seperti biasa aku sendiri. Karena aku tidak punya teman. Entah mengapa tidak ada yang mau berteman denganku. Aku menyadari bahwa aku merasa lebih nyaman bila sendiri. Tapi faktanya, aku selalu ingin punya teman seperti remaja pada umumnya. Oke, aku mengaku. Mungkin aku punya kehidupan kelam dengan teman terakhirku. Dan itu yang membuat orang-orang menjauhiku.

Terus melamun dan lupa waktu.

Itulah pekerjaan yang aku lakukan ketika aku benar-benar tidak punya pekerjaan di dunia nyata. Dan itulah yang kulakukan sekarang.

30 menit.

Satu jam.

Satu setengah jam.

Kenapa ibu belum menjemput? Biasanya ibu paling rajin kalau soal urusan menjemputku dari sekolah daripada ayah. Atau jangan-jangan aku belum kirim pesan? Oh.. dasar chuai¹. Ternyata aku belum mengirimi ibu pesan. Aku pun merogoh kantong saku rok mengambil ponsel, lalu mengetik kata 'jemput sekarang mom..' setelah itu baru memencet tombol send.

Aku kembali diam. Taman ini semakin ramai saja. Bukan karena siswa semakin banyak, tapi karena hari semakin sore dan sore adalah waktu yang tepat untuk melakukan piknik. Mungkin karena hari ini lumayan cerah dari pada hari-hari sebelumnya.

Aku tersentak kaget saat merasa ada yang duduk di sebelahku. Aku menolehkan kepalaku dan kudapati seorang gadis sama sepertiku begitu cantik. Rambutnya berwarna hitam kemerahan. Kurasa, dia sengaja mengecat rambutnya. Tapi, dia tidak terkesan seperti bad girl. Malah begitu cantik.

Berbeda jauh denganku. Rambut coklat dan bola mata berwarna biru alami, aku merasa aku terkesan seperti bad girl walau sebenarnya aku tidak merasa seperti itu. Ayah dan ibu tidak pernah mengajariku untuk berbuat buruk.

"Hello.." Sapanya. Aku terkejut. Apakah dia orang asing?

"Hello.." Balasku menyapanya.

"Where are you from?" Tanyanya.

"Me? Oh.. I'm from Korea. I'm from he.." Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, dia sudah memotongnya.

"Haha.. aku kira kamu orang asing. Kau lebih tampak seperti orang Eropa, kau tau?"

"Oh.. benarkah? Tapi serius aku berasal dari sini. Aku asli sini."

"Baiklah baiklah.. aku salah. Maafkan aku."

"Tak apa."

"Dimana temanmu?" Tanyanya, yang membuatku langsung diam.

"Teman? Temanku meninggal satu tahun yang lalu. Dan aku dijauhi orang-orang karenanya."

"Benarkah? Oh.. menyedihkan. Kalau begitu, bertemanlah denganku, miss.." Ucapnya sambil menyodorkan kartu namanya.

Aku melihat kartu nama itu seksama. Nama yang cantik.

"Anyyeong, Lee Chaeyoung!" Sapaku.

"Panggil saja aku Rosè."

"Rosè? Nama yang cantik."

"Terima kasih.."

Aku hanya tersenyum membalas perkataannya.

Tak lama kemudian, kulihat mobil ibu terparkir di pinggir jalan dekat taman.

"Aku pergi duluan. Nanti aku telepon. Okay?" Tanyaku.

"Okay."

Cuaca yang tadinya begitu panas, menjadi lebih cerah gelap dimakan senja. Aku melepas topi hitamku dan memasuki mobil Adios keluaran terbaru milik ibu.

"Siapa dia?" Tanya ibu padaku.

"Lee Chaeyoung. Rosè. Dia teman baruku" Jawabku sambil memasang sabuk pengaman.

"Lakukan dia dengan setia. Jangan biarkan dia menjauhimu."

"Arra.. arra.. aku ini teman yang baik."

Ibu pun mulai mengemudikan mobilnya dengan kecepatan pelan. Sekilas aku melirik Rosè dari dalam mobil. Tanpa sepengetahuan diriku, kedua sudut bibirku terangkat dan aku mulai memejamkan mata lelah.

()()()


1. Chuai : ceroboh (dalam bahasa Malaysia).

Blackpink Imagine (By Syifaulinnuha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang