I . PERTEMUAN KEMBALI

633 41 1
                                    

Kuroko no Basuke
Fanfic by : Asafiana

Debarku masih sama, mendambamu.

Katakan Tetsuya, apakah kau masih mencintaiku? Tidakkah hatimu masih menyimpan rasa "itu" ?
-Akashi seijurou

Itu tidak benar Akashi-kun, hatiku telah berpaling. Percayalah
-Kuroko Tetsuya

Cast :
Akashi Seijuurou
Kuroko Tetsuya
Aomine Daiki
GOM
Setiap chapter akan bertambah karakternya .

Genre :
Friendship
Hurt / Comfort
BoyxBoy/Shonen-Ai/Yaoi
Rated : T bisa juga M

Pair :
Akakuro
Aokuro
Haremkuro

I . PERTEMUAN KEMBALI

Tetsuya POV
Sebenarnya, aku masih sangat mencintai Akashi-kun, aku hanya kalian tahu, tidak ingin menyakiti Aomine-kun yang sangat mencintaiku.

Awalnya aku tidak menyadari perasaan Aomine-kun, sampai di sore hari bulan juli, tahun petama kami kuliah, dan pada saat musim gugur, Aomine-kun menyatakanya padaku.

Aku terkejut tapi aku tidak memperlihatkanya, tentu saja. Aku memang lebih suka tidak memperlihatkanya.
Aku hanya tersenyum menanggapinya, dan kemudian Aomine-kun memelukku.
Hei ini hangat dan ini nyaman, aku tak tahu.
.
.
.

Aomine-kun itu teman sejak kecil, kami bersekolah di tempat yang sama, sampai pada ahirnya kami berpisah saat SMA, dia berkata bahwa dia ingin mencoba mencari pengalaman dengan bersekolah di luar kota, tapi pada ahirnya kami bertemu kembali di Universitas, tetapi beda Fakultas.

Aomine-kun seseorang yang bertangung jawab, sangat mesum, tipe cuek yang peduli pada diri sendiri, dan hei meskipun Aomine-kun itu banyak kurangnya, Lagi-lagi aku sangat nyaman dekat denganya, tapi alasan sebenarnya saat kami berpisah saat SMA adalah Akashi-kun.

Aku berpacaran dengan Akashi-kun pada saat kelas 3 SMP, pada waktu itu tentu saja aku tidak menyadari tentang perasaan Aomine-kun, tapi berkali-kali kudapati Aomine-kun tengah melamun dan raut wajahnya suram, tak terbaca.

Pada waktu itu tentu saja aku tidak tahu, tapi kutebak dia sangat patah hati, hingga membuatnya demam. Aku berkunjung untuk melihat keadaanya, saat itu dia tengah terbaring di ranjang, tubuhnya sangat panas, dia demam tinggi, tubuhnya terbungkus selimut dan orangtua Aomine-kun sedang bekerja, tentu saja dia sangat membutuhkan sahabatnya seperti sekarang, aku sangat khawatir kenapa tiba tiba Aomine-kun bisa demam seperti ini? tapi tiba-tiba dia memeluk ku.
"Sebentar saja Tetsu, aku ingin memeluk mu."

Aku terdiam, membiarkan aomine-kun memeluk ku sampai dia tertidur, kulihat wajah tidurnya sangat damai, aku benar benar menikmati "mari lihat wajah aomine-kun saat tidur", tapi kemudian itu tidak berlangsung lama. Dengan sangat berat hati aku harus meninggalkan Aomine-kun yang sedang tidur, karena Akashi-kun menelfonku, dia berkata ingin bertemu saat ini juga, sebenarnya aku juga sudah bilang jika aku masih menjaga Aomine-kun, tapi tetap saja Akashi-kun sepertinya sangat membutuhkanku.
Jujur saja aku sangat tidak tega meninggalkan Aomine-kun yang demam tinggi, dia sedang sakit, orang tuanya bekerja.

Well, tentu saja dia sangat membutuhkanku untuk menjaganya.
Tetapi Akashi-kun juga membutuhkanku, maka akhirnya aku memilih untuk meninggalkan Aomine-kun. Aku mengusap surai biru nya dengan sangat perlahan.
"Maafkan aku Aomine-kun, tetapi sepertinya aku harus meninggalkanmu."
Setelah itu, aku berjalan menuju pintu dan kemudian pergi untuk bertemu dengan Akashi-kun.

Author POV

tanpa tahu bahwa sebenarnya Aomine masih terjaga dan mendengar semuanya, setelah kepergian Tetsuya dia hanya mampu tersenyum pahit, Aomine kecewa sebenarnya. Tetapi bisa apa dia? Dia merasa tidak berhak untuk kecewa, Tetsuya itu pacarnya Akashi. Jadi apa yang dia pikirkan untuk berhak kecewa?
Dan dia memilih untuk melanjutkan tidurnya.

Ayolah coba kita lihat dari posisi Tetsuya, Pacarmu menelfonmu dan dia bilang dia ingin bertemu denganmu karena membutuhkanmu, tentu saja kau akan menemuinya bukan? .

Tetsuya POV

Setelah Aomine-kun sembuh, kelihatanya dia segera bersekolah lagi dan kudapati sikapnya kembali.
Sebagai sahabatnya aku senang sekali ketika dia tidak merasa murung lagi.
Tapi pada akhirnya kami berpisah sekolah, untuk pertama kalinya setelah sekian lama selalu di sekolah yang sama.
Kurasa ini memang agak sedikit aneh, tapi aku merasa kesepian.
.
.
.

Kupikir aku dan Aomine-kun akan berpisah selamanya, tetapi ternyata tidak, kami bertemu kembali di Universitas, saat itu aku tak sengaja berpapasan denganya di gerbang depan tempat kami berkuliah.
Dan hey ini sangat canggung! Aku baru saja menyelesaikan kelas dan berpikir untuk cepat cepat pulang karena hari ini sangat melelahkan, tetapi tiba tiba saja Aomine-kun memanggilku
"Tetsu!!"
Aku berhenti, siapa yang berani menghalangi niatku sih ?! tapi tentu saja aku akan bersikap sopan, maka dengan sangat berat hati aku berbalik.

Dibelakangku, Aomine-kun sedang melambaikan tanganya dan tersenyum padaku, dia terlihat sangat senang dan lalu kemudian aku menghampirinya.
"Aomine-kun sudah lama sekali, Bagaimana kabarmu?"

"Yo! Tetsu, ini sungguh suatu kebetulan. Ngomong-ngomong kau kuliah disini?"

"Aomine-kun masih sama, aku kan yang tanya duluan. Kenapa malah tanya juga? " aku tertawa, aku senang sekali melihat Aomine-kun .

"Hey hey tetsu.. Santai saja, Kau masih saja tetap cantik. Tentu saja aku baik-baik saja ! dan hei tunggu dulu, apakah aku yang terlalu tinggi atau kau yang bertambah pendek tetsu?" dia memainkan alisnya !

"Aomine-kun selalu saja menggodaku! Tentu saja Aomine-kun yang bertambah tinggi. Dan aku benci mengatakan ini tapi perbedaan tinggi kita jadi semakin jauh! Astaga."

"Tetsu, kau ini lucu. Bukankah ini bagus? Kau jadi makin tambah pendek, tapi tetap saja kok kau masih imut, dan hey! Jangan cemberut gituuu nanti kucium loh!"

"Cium pohon saja sana, aku mendengus, lalu meninggalkan Aomine-kun"

"Tetsuuu, jangan marah dong, Bahkan kita baru saja bertemu setelah 3 tahun!"

Aku berhenti, lalu berbalik untuk berbicara pada Aomine-kun
"Wajar aku marah padamu, Aomine-kun. Dengar, teman macam apa yang tidak menghubungi selama 3 tahun? Bahkan surat sekalipun?"

"Baiklah, ini mungkin memang salahku, tapi hey dengar aku mempunyai sebuah alasan untuk itu! Mati-matian aku tidak menghubungimu."

"Tapi, apa alasanya Aomine-kun?, aku benar benar ingin tahu."

"Jadi, aku pasti akan memberitahumu. Tapi tidak sekarang, ini bukan waktu yang tepat dan kita baru saja bertemu, kenapa kita tidak mampir saja kerumahmu?"

Aku menghela nafas, mungkin ini memang bukan saatnya aku mengetahuinya.
"baiklah, aku akan bersabar menunggu kapanpun kau siap Aomine-kun, itu juga bukan ide buruk. Mari mampir ke tempat tinggalku."

Tiba tiba saja Aomine-kun menepuk nepuk kepalaku,
"Hey bersabarlah, aku pasti akan memberitahumu alasanya" dan dia tersenyum.

TBC

Author Note.
Terimakasih bagi yang sudah membaca, komentar dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan. Jadi jangan lupa Review nya :)) heheh.

Debarku Masih Sama, MendambamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang