Aku masuk sekolah lagi setelah kurasa badanku sudah mendingan sebelum aku ke kelas ada yang menarik kerah bajuku ohh yaa allah ada apa ini orang itu membawaku ketaman belakang taman yang jarang disinggahi murid, badanku dihempaskan ketembok sakit sakit sekali badanku terasa diremukan belum lagi aku belum sembuuh total orang itu menjambak rambutku hingga aku bisa melihat siapa orang yang menjambaku dia diana kelas 10 ips 3 perempuaan kuno yang menggunakan kekuasaan dan kecantikan untuk membulli orang lain aku mendengus dijaman yang udah moderen ini masih jaman bulli dia semakin menjambak rambutku aku hanya bisa meringis kesakitan
"lo rahma kan anak kelas 10 ips 1" aku mengganguk "lo, gue bilangin yaa sama lo jangan deket deket sama fian dia itu punya gue dan akan selalu punya gue kalo lo masih nekat gue jamin lo bakalan tersiksa selama sekolah disini gue bakalan buat lo menderita inget itu" aku tidak menjawab pertanyaanya peduli apa aku sama ancamanya memangnya aku takut apa gak gak akan pernah aku Cuma takut sama satu allah bukan manusia yang gak punya iman kaya diana
"guys mana guntingnya" salah satu teman diana memberikan gunting kediana yaa allah apa yang akan mereka perbuat padaku dengan gunting itu yaa rabb tolong lindungi aku "rambut lo bagus juga panjang halus tapi gue gak suka gimana kalau kita potong aja biar tambah bagus" aku menggeleng aku memang berniat potong rambut tapi bukan seperti ini caranya tanpa mempedulikan protesku dia mulai memotong rambutku sampai akhirnya rambutku sudah tidak berbentuk lagi aku beruntung diana tidak memotong rambutku sampai botak mungkin ini hanya perlu dirapihkan sedikit agar tidak terlihat seperti orang gila sepertinya "wahh lo kuat juga yaa biasanya anak anak yang lain udah nangis rambut mereka gue potong" aku mana mungkin nangisin orang kaya kamu gak sudi kaya gak ada yang pantes aja buat ditangisin aku mendengus geli
"hemm lo wangi juga yaa walaupun wanginya wangi parfum murahan" ucap teman diana yang berpenampilan seperti psk apa pantas anak sekolah menggunakan rok yang pendek dan baju yang kekecilan serta make up yang berlebihan gak pantas sama sekali aku tertawa dalam hati
"iya juga yaa gimana kalo kita bikin dia tambah wangi, ambilin air comberan guys biar tambah wangi orang ini kita lihat seberapa kuat dia kita bulli" kata diana sambil tersenyum miring aku benci senyum yang menjijikan seperti itu dan seketika byurr air comberan itu membasahi seluruh tubuhku dan baunya bikin aku mual hueee aku bisa saja menghajar mereka satu persatu dengan jurus pencak silatku kata bunda kalo mereka tidak bermain fisik kita juga tidak boleh bermain fisk tidak seimbang namanya jadi aku biarkan saja mereka mau melakukan apa asalkan tidak lebih dari ini.
"yaudah yuk guys kita cabut biarin aja dia disini nanti kita seneng seneng lagi kalo dia gak nurutin perintah gue" setelah berkatabegitu merekapun pergi untung saja aku membawa baju olahraga dan sabun mandi buat jaga jaga kalo keringetan banyak banget aku mengambil tasku yang tergeletak ditanah lalu berjalan tertatih menuju kamar mandi belakang sekolah dekat lab ipa untuk membersihkan badanku yang baunya selangit, setelah selesai mandi aku menuju washtafel dan memandang keadaanku sekarang yaa jauh lebih baiklah dari pada yang tadi seengaknya gak bau bau amataku memegang rambutku yang gak jelas bentuknya aku mengambil gunting dan sisir yang selalu kubawa aku memotong rambutku lagi sekarang aku lebih mirip seperti anak laki laki pftt gak papalah dari pada yang tadi panjang enggak pendek enggak abstrak untung potonganku rapih jadi aku tidak malu nanti, aku melihat jam dipergelangan tanganku sudah jam delapan itu artinya aku tidak mengikuti jam pelajaran pertama masih jauh lebih baik daripada aku bolos sekolah. Untung tidak ada guru saat aku masuk kekelas tapi aku risih dengan pandangan teman teman sekelasku mereka melihatku seperti aku ini alien saja tanpa memperdulikan tatapan mereka aku berjalan menuju bangku ku dia sedang menghadap kejendela entah apa yang difikirkannya aku mendudukan tubuhku disebelahnya dia mengalihkan pandanganya kearahku dia bilang cari tempat duduk yang lain ini sudah ada yang menempati, apa dia tidak mengenaliku sampai berbicara begitu kepadaku apa penampilanku saat ini sungguh membuatku terlihat seperti bukan aku pada biasanya aku memperhatikan penampilanku baju olahraga bukan baju seragam yang seharusnya dipakai okke tapi itu masih wajar ohh iya aku lupa sekarangkan rambutku sudah tidak panjang lagi ditambah sekarang aku menggunakan kacamata minus ku jelas membuatku terlihat seperti bukan aku pantas mereka semua melihatku seperti alien aku mengambil note dan pulpenku didalam tas lalu menulliskan sesuatu ' ini aku rahma rifqi masa gak boleh duduk disini sih ' aku menunjukan tulisan itu kedia dia melotot tidak percaya di menggoyangkan tubuhku kekiri dan kekanan ada apa dengan dia aneh sekali apa yang salah denganku
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga yang Layu
RomanceApakah aku tak pantas bahagia? Aku sudah kehilangan kedua orang tua ku sejak aku hadir, aku juga kehilangan suaraku sejak lahir. Mengapa hidup begitu tidak adil? Tidak cukupkah dengan membuatku hanya memiliki diriku sendiri untuk disayangi? Hingga k...