Part 2

4.7K 365 0
                                    

Dear pembaca sayangku, kalau ada typo boleh minta tandai dengan komentar kalian ya. Biar bisa langsung aku perbaiki. Makasih sayang. Jangan lupa vote dan kritikannya ya. Love you😘

Hari mulai petang para karyawan sudah mulai mengemas barang untuk bersiap pulang begitu juga dengan yang dilakukan oleh Aya.  Tetapi tanpa disadari oleh dia, disela-sela kesibukannya ada yang sedang memperhatikannya.

"Ay kamu pulang saya antar ya? Sekalian saya ingin bertemu anak kamu," ajak Aldi.

"Maaf Pak saya bawa mobil sendiri dan tolong jangan bahas anak saya di kantor. Saya permisi dulu," pamit Aya sambil berlalu.

"Kapan kamu bakal bersikap seperti dulu sama aku Ay? Aku rasa itu cuma ada di mimpi ya Ay haha," ucap aldi diiringi kekehan yang terdengar hambar. Meski lirih tapi masih mampu didengar oleh Aya.

'Maaf Ald.'

Sebelum pulang, Aya membelokkan mobilnya ke salah satu restoran cepat saji untuk membelikan pesanan anak-anaknya. Meskipun makanan cepat saji kurang sehat tapi ini hanya sekali-kali. Mereka pun tidak tentu satu bulan sekali memakannya. Karena Aya lebih suka memasakkan makanan yang sehat untuk dua buah hatinya.

"Mbak saya mau pesan pizza yang large ya ekstra daging sama keju 2 buat take away ya," pesan Aya.

"Kami lagi ada promo Kak. Tambah lima belas ribu bisa dapat pizza ekstra cheese ukuran mini," tawar si embak  pelayannya.

Aya menggeleng sopan, "Engga Mbak terima kasih. Oh boleh sama minumnya yang rasa taro itu satu sama yang cokelat dua ya Mbak."

"Baik ditambah dengan minuman rasa taro dan juga cokelatnya dua jadi totalnya empat ratus sembilan puluh ribu rupiah,"

"Ini mbak," Aya menyerahkan uang lalu beralih menuju tempat duduk yang telah disediakan sambil menunggu pesanannya.

2 jam kemudian Aya sudah tiba di rumah. Aya berharap kedua anaknya belum tidur mengingat ini sudah cukup larut untuk jam tidur mereka. Salahkan tadi dia harus terjebak macet karena tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras.

"Assalamualaikum mama pulang," teriak Aya sambil menenteng barang bawaannya.

"Waalaikumussalam. Ibu udah pulang? Mari saya bawakan," sambut Mbak Ina.

Aya menyerahkan barang bawaannya, "Mbak tolong ini pun pindahkan ke piring anak-anak ya. Sama tolong bikinkan saya teh hangat."

"Baik Bu," jawab Mbak Ina sambil berlalu.

Aya berjalan menuju ruang keluarga dan melihat kedua anaknya tengah asyik menonton kartun. Dia tersenyum haru saat melihat Key yang sedang menyuapi adiknya popcorn.

"Hayoo lagi liat apa nih anak-anak mama sampe ngga nyadar kalo mama pulang?" tanya Aya sambil ikut duduk di dekat Key dan Fi.

"Mama," teriak mereka sambil berhamburan ke pelukan Aya.

"Aduh anak mama udah pada kangen aja," ucapnya sambil menciumi pipi anaknya. Dia sampai kewalahan karena keduanya sama-sama memeluk dengan erat.

"Buk ini piringnya sama teh hangatnya," Ina datang dengan seloyang pizza dan juga piring anak-anak. Di belakangnya Ratri asisten rumah tangganya juga menyusul sambil membawa nampan yang berisi teh dan juga susu.

"Makasih Mbak tolong taruh di meja dulu," pinta Aya.

Lalu dia melepaskan pelukan kedua anaknya pelan, "Sayang tadi mama udah belikan pizza karena hari ini kakak sama adek udah pintar. Yuk makan dulu."

"Ye pizza," teriak Key dan Fi kegirangan.

"Mbak, kalian juga ambil pizzanya ya sama kasih Pak Danu juga. Oh iya minumannya yang rasa cokelat tolong dicetak ke cetakan es krim ya buat anak-anak besok siang. Terus Mbak Rat yang rasa taro jangan lupa pindahin ke botol tumblr saya mau dibawa ke kantor," ujar Aya sambil menyiapkan pizza untuk kedua anaknya.

Dear Future (new version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang