KAPAK UNTUK PENGEMIS

482 6 0
                                    

"Sesungguhnya Allah SWT mencintai hamba yang mempunyai pekerjaan. Barang siapa bersusah payah mencari rezeki untuk mereka yang menjadi tanggung jawabnya, ia ibarat seorang mujahid di jalan Allah, Yang Mahamulia." (HR. Ahmad)

Suatu hari seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW. Dengan wajah pucat dan pakaian compang-camping ia minta sesuatu.

Rasulullah SAW menerimanya baik. "Ya, ada sehelai kain. Sebagian aku pakai, sebagian lagi kami bentangkan untuk duduk. Juga ada bejana untuk minum," jawab Rasulullah SAW.

Kemudian beliau memerintahkan seorang sahabat membawakan kain dan bejana tersebut.
Dengan bergegas, salah seorang sahabat beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil barang-barang yang dimaksud untuk dibawa ke hadapan beliau.

Aku beli kain dan bejana ini satu dirham,"sabda beliau.

Lalu Rasulullah SAW menawarkannya kepada para sahabat, "Adakah para sahabat yang akan membelinya? Barangkali ada yang akan menambah harganya satu dirham lagi?"

Setelah berkali-kali Rasulullah SAW menawarkan kepada para sahabat, akhirnya salah seorang sahabat mengambilnya. "Saya ambil barang-barang itu seharga dua dirham seperti tawaran Tuan, ya Rasulullah," katanya.

Beliau lalu memberikan kain dan bejana itu sembari menerima uang dua dirham.

Segera setelah itu beliau menyerahkan uang dua dirham tersebut kepada tamunya, pengemis tadi, seraya menasehatinya, "Gunakan satu dirham untuk membeli makanan keluargamu, sedangkan satu dirham lagi untuk membeli kapak. Setelah itu bawalah kapak itu kepadaku."

Sebelum pulang, pengemis itu makanan secukupnya dan sebuah kapak. Setelah mengantar makanan dan minuman kepada keluarganya di rumah yang memang tengah kelaparan, ia membungkus kapak itu dan membawanya menghadap Rasulullah. Saat itu Rasulullah SAW masih duduk di majelis, dikelilingi para sahabat yang menyimak penjelasan beliau tentang agama.

"Sudahkah engkau laksanakan perintah-Mu?" tanya Rasulullah kepada pengemis yang tampak malu-malu berdiri di depan pintu.

"Sudah ya Rasul," jawab pengemis itu.

"Masuklah kemari, bawa kapak yang telah kau beli itu," ujar Rasulullah.

Pengemis itu berjalan mendekat, duduk di depan beliau , mengeluarkan kapak dari kantung kulit, lalu menyerahkannya kepada Rasulullah SAW.

Hari itu Rasulullah SAW tampak gembira melihat pengemis itu melaksanakan perintah beliau dengan taat. Sambil memegang kapak tersebut, beliau beranjak ke pojok ruangan, mengambil sepotong kayu. Dengan sangat cekatan tangan beliau yang suci memasang sepotong kayu itu pada kapak sebagai tangkainya. Maka siaplah sudah kapak itu untuk digunakan.

"Pergilah ke gurun, tebanglah kayu, kemudian jual kayu bakar itu ke pasar. Dan kemarilah 15 hari lagi,"sabda Rasulullah SAW.

Dengan patuh, pengemis itu menuruti perintah lalu pamit pulang kepada Rasulullah SAW dan para sahabat yang hadir.

Sampai di rumah ia mempersiapkan perbekalan makanan dan minuman secukupnya untuk di bawa ke gurun. Dengan penuh semangat, ia pun segera berangkat ke gurun tak jauh dari rumahnya. Satu persatu ranting ranting-ranting pohon yang telah kering ia potong. Setelah terkumpul cukup banyak, ia menjualnya ke pasar, lalu membawa hasil penjualan itu ke rumah.

Setelah 15 hari mencari kayu bakar dan menjualnya ke pasar, ia kembali menghadap Rasulullah SAW. Tak lupa dibawanya pula uang 10 dirham hasil dagang kayunya.

Rasulullah SAW menasihatinya,"Gunakan sebagian penghasilanmu itu untuk membiayai keluargamu. Belikan mereka makan, minuman, dan pakaian. Itu lebih baik daripada kamu meminta-minta. Sebab, di hari kiamat kelak Allah SWT akan memberikan tanda di wajah para pengemis. Dan sesungguhnya mengemis tidak layak kecuali bagi orang-orang yang sangat miskin dan hina Dina, atau mereka yang terbelit hutang, atau mereka yang harus membayar diyat atau denda yang sangat besar karena membunuh."

Dikisahkan kembali dari sebuah hadits shahih riwayat Ibnu Majah.

KUMPULAN MUTIARA RASULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang