Satu

18 3 2
                                    

Dengan rasa salah,aku meminta maaf pada perempuan itu,tapi apa yang ku dapatkan???

-----

18 Agustus 2016

Hari ini aku berjalan di koridor sekolah,seperti biasa suasana di sini sangat sepi,hanya beberapa orang yang sudah datang karena masih menunjukkan pukul 06.10.

Aku membuka pintu kelas dan menemukan Nana yang sedang memainkan laptopnya dan Fari yang sedang memainkan handphonenya.

Aku berjalan menuju arah Nana dan mengajaknya keluar.

"Mau Kemana?" Tanya Nana yang mengerutkan kedua alisnya.

"Gak kemana mana,aku cuma pengen jalan jalan" jawab ku santai.

"Oke dehh"

Kami berjalan menuju lantai bawah dan

"Raa" panggil Nana yang menatap ku dengan senyumnya,entah kenapa aku merasa senyum yang di bibir itu merasa aneh bagiku.

"Kenapa?" Jawabku dengan heran

"Iihh,sok gak tau,tadi yang lewat siapaa??" Perkataan Nana barusan membuat ku terkejut,entah kenapa semenjak ada seorang lelaki yang melewati ku tadi membuat jantung ku berdegup seketika.

"Ih biasa aja kali,aku gak suka ma dia lagi,dah ah,ke kelas lagi yok" tangan ku yang sudah menarik tangan Nana kembali ke kelas dan Nana hanya bisa pasrah.

*****

Teng teng  (istirahat) - 10.00

"Ra,kamu yakin gak suka dia lagi?" Nana yang sudah berkali kali menanyakan itu,tidak ku beri respon karena di sini ada Rima dan Risa.

"Rara gak suka apalagi Na?" Kini Rima yang sedari tadi kepo dengan perkataan Nana yang berkali kali diulangnya.

"Hmm.. apa yaa?" Nana yang bertingkah seperti itu sambil memakan nasinya membuat ku kesal dan pergi keluar kelas dengan emosi yang bisa ku tahan sedari tadi.

Memang,aku tidak pernah menceritakan doiku pada orang lain meskipun itu sahabatku sendiri kecuali Nana. Entah mengapa aku lebih nyaman curhat dengannya.

Aku berjalan dengan gontai ke arah kantin sekolah sambil menundukkan kepala ke arah bawah.

Deg.

Aku yang tidak sengaja memutar mataku ke depan dan melihat doi yang pernah ku suka sekarang berdiri dengan posisi di depan tubuhku.

Aku tidak menyangka hal ini,ia memberikan senyum tipisnya ke arah ku yang membuat hatiku sedikit berbunga dibuatnya.

Tidak menunggu balasan dari senyumku,ia malah melangkah pergi meninggalkan ku. Aku hanya menunduk sesaat dan saat mengadahkan kepalaku ke depan,aku melihat sesosok perempuan yang tidak asing bagiku,dia adalah sahabat special doi-ku.

*****

"Kemana tadi Ra?" pertanyaan pertama itu yang ku dengar saat aku memasuki ruang kelas.

"Ke kantin" jawabku kepada Rima dengan senyum yang lebar di bibirku.

"Oh" ya,itu hal yang kurang ku suka dari Rima,dia menjawab pertanyaan ku dengan singkat. Aku hanya berdecis kesal lalu pergi meninggalkan Rima yang entah dimana anak itu sekarang.

Aku menduduki kursi dan membuka buku pelajaran. Di samping ku kini ada  Zifa yang sedang memainkan handphonenya. Aku tidak peduli dengan Nazi yang kini sibuk sendiri dengan aplikasi di handphonya,karena dia juga tidak mempedulikan ku.

*****

Teng teng (pulang) - 14.00

"Ra,pulang yuk" ajak Nana yang kini sudah di ambang pintu.

"Eh,duluan aja,aku masi pengen di sekolah" tanpa melihat wajah Nana aku hanya hanya fokus pada handphoneku.

"Okee,dadaa Raa" teriakan Nana yang sudah berjalan menjauh dari kelas membuatku sedikit tertawa.

"Fa,kamu masi belum pulangkan?" Tanyaku pada Zifa yang kini sedang mengangkat kursinya ke atas meja.

"Hmm belom,aku ke bawah dulu,nunggu Fafa lagi latihan pramuka" jawab Zifa antusias.

"Ohh okee deh" kini Zifa dan Fitri sudah berjalan meninggalkan kelas.

Sudah pukul 16.30 aku memilih untuk pulang. Aku mematikan handphoneku dan memasukkanya ke dalam tas. Kini kakiku berjalan menuju lantai bawah.

Deg

Sudah kedua kalinya hari ini aku bertemu dengan dia membuatku berdiri kaku.

●●●●●

Wkwk:v

Aku gk tau mau bilang apa ke kalian,tapi menurutku ini cerita paling Gaje!

Cuma ingetin,ini cerita karangan aku aja,gk kisah nyata!

Btw,jangan lupa vote and comment ya tem😂😙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IRITABILITASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang