Ibu Tiri Vs Anak Tiri sudah di posting di YouTobe dengan cerita jauh lebih lengkap dari Wattpad karena di YouTobe adalah versi buku yang saya publikasikan, silahkan cek dan harus tinggalkan jejak like, komen dan subscribe yaaa
Cek ⇩
"Jadi berapa sisa hutang ayah ku kepada tuan?" tanya Naruto harap cemas menatap pria tua yang duduk dengan tenang di hadapannya.
"Kamu yakin mau dengar?" tanya Fugaku santai.
Naruto meneguk ludahnya dengan susah payah mendengar pertanyaan balik Fugaku yang berkesan bahwa hutang ayahnya benar-benar sangat banyak. Yah itu sangat wajar karena perusahaan ayahnya bangkrut satu tahun yang lalu dan UC Group sudah berusaha dengan maksimal untuk menolong perusahaan ayahnya dengan meminjamkan dana namun persaingan dunia bisnis memang kejam membuat perusahaan ayahnya akhirnya jatuh ke tangan pengusaha lain dan ia baru tahu kalau ayahnya hanya membayar separuh dari hutang yang dia pinjam kepada UC Group sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya beberapa bulan yang lalu.
Selama ini ayahnya tidak bilang kalau dia punya hutang, Minato selalu tersenyum hangat kepadanya seolah tanpa beban yang dipikul, oh andai saja ia tahu lebih awal pasti Naruto akan berkerja lebih giat lagi untuk membantu ayahnya tapi apa daya jika ayah tidak pernah berkata kepadanya.
Pantas saja ayahnya sebelum meninggal menjual semua aset yang dia punya lalu meninggalkan sebuah bangunan cafe berlantai dua, dimana lantai satu tempat cafe dan lantai dua adalah rumah, tidak terlalu besar namun nyaman untuk di tinggali dan itulah warisan yang dia dapat.
"Bagaimana?" tanya Fugaku menyadarkan Naruto dari lamunannya.
"Eh? Ah... I..iya." Naruto menganggukkan kepalanya pelan.
"Sisa hutang ayah mu adalah lima miliar." jawab Fugaku membuat Naruto tersedak ludahnya dan menatap kearahnya dengan ekspresi tidak percaya.
"Se..se..sebanyak..i..itu?" tanya tergagap.
Fugaku mengangguk.
Naruto mendengus dan menepuk dahinya pelan karena bingung harus bagaimana membayarnya apalagi dia sangat yakin kalau setiap ada hutang pasti ada bunga di belakang. Benar-benar menyebalkan. Bagaimana dia mau bayar kalau gajinya perbulan saja hanya beberapa juta kalaupun mau pinjam ke bank, memang ada bank mau meminjamkan uang sebanyak itu? Apalagi kepada gadis miskin sepertinya.
"Kalau kau tidak bisa membayarnya dengan uang maka bisa dengan cara lain." kata Fugaku sambil berdehem pelan.
'Oh tidak jangan bilang kalau aku harus menikah dengannya seperti di film-film.' pikir Naruto was-was.
"Cara apa?" tanya Naruto setenang mungkin.
"Menikah dengan putra ku." jawab Fugaku membuat Naruto bernapas lega, kalau dengan anaknya sih gak masalah karena di lihat-lihat Fugaku sepertinya beberapa tahun lebih tua dari ayahnya berarti anaknya seusia dengan Naruto atau lebih tua beberapa tahun dari Naruto.
Tapi bagaimana kalau anaknya tidak mencintai Naruto? Yah bodoh amat yang penting hutangnya lunas dan lagipula Naruto bukan gadis lemah yang manja-manja dan bakal nangis kalau tidak diberi cinta oleh suaminya hanya karena menikah atas dasar bayar hutang. Naruto gadis kuat dan tidak baperan, tahu gak baperan apaan?
"Baiklah aku terima." Naruto mengangguk pasrah.
"Tapi putra ku seorang duda beranak tujuh." kata Fugaku memberitahukan status anaknya membuat Naruto ingin gantung diri dihadapan pria itu sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu Tiri Vs Anak Tiri [END Tersedia Versi PDF]
FanfictionKarena tidak bisa membayar hutang ayahnya, terpaksa Naruto menikah dengan seorang Duren beranak tujuh dan melepaskan jabatannya sebagai agen lapangan. Disisi lain Daisuke bersaudara membuat 1001 cara untuk menyikirkan Naruto, namun bagaimana kalau N...