Prolog

14.6K 378 16
                                    

"... jika anda menandatangi kontrak dengan kami bayangkan berapa banyak keuntungan yang diperoleh. Bayangkan Mr. Hitoshi-san, pundi-pundi uang yang anda dapat dan nilai prestige dari investasi tersebut..." Helena menatap lawannya dengan tatapan tajam, bibirnya membentuk senyum tipis. Para investor Jepang mengangguk setuju melihat proyeksi didepannya, mereka berbisik-bisik. Helena menegakkan punggungnya sembari menyesap kopinya.

Mr. Hitoshi mengamati sejenak lalu berkata, "Aku suka sekali dengan pemaparanmu Helena-san. Sangat mengesankan. kami tidak sabar memberikan bisnisku kepada Weston." Helena tersenyum, lalu berdiri untuk berjabat tangan dengan Mr. Hitoshi. "kami pun tidak sabar untuk bekerja sama dengan perusahaan anda, Mr. Hitoshi-san. Kupikir kesepakatan ini akan menjadi sangat menguntungkan untuk kita berdua. Saya akan mengirimkan asisten untuk membawakan kontrak kepada anda" kata Helena. Mr. Hitoshi mengangguk, Helena mengantar Mr. Hitoshi dan perwakilan lainnya untuk keluar dari ruang rapat menuju lift. "senang bekerja sama dengan anda Mr. Hitoshi-san."

"kami juga tersanjung, Helena-san," Mr. Hitoshi mengangguk kemudian masuk kedalam lift. Pintu lift menutup.

"kita mendapatkannya Mam" kata Cass. Senyum tipis Helena memudar, lalu berbalik. "kau sudah menyelidiki HUNT ENTERPRISE?"

"sudah Mam, daftarnya saya letakkan dimeja anda" jawab Cass. "apa jadwalku hari ini?" Helena terus berjalan menuju ruangannya. Cass mendiktekan jadwal kegiatan selanjutnya, "oh... ya Mam, Miss Vaugh menghubungi anda sewaktu rapat, Mr. Anderson mengirimkan bunga dan menghubungi anda sebanyak empat kali" terang Cass. Helena mengangguk dan duduk dikursinya. "ada yang bisa saya bantu lagi Mam?"

"bawa bunga itu pergi dan kopi biasa kemudian kau kembali keruanganmu," Helena mengibaskan tangannya keudara. Cass mengangguk dan menutup pintu dibelakangnya.

Helena menatap folder kuning didepannya, membukanya, menelaah hasil penyelidikan Cass. "kau orang yang sibuk ya... Hunt," Helena menggumam seorang diri. Kemudian tatapannya beralih ke foto diri Hunt. Gagah dengan setelan jas  lengkap warna navy. Tatapannya tajam bak elang dengan warna mata sebiru langit malam, rambut coklat gelap bergelombang dengan janggut tipis disepanjang rahangnya, Mulutnya penuh, lekuk ganda menghiasi bibirnya. Sebuah wajah yang menggambarkan kekuasaan dan kekejaman yang melekat. Sangat percaya diri dan maskulin. Hmmff...

Pikirannya melayang seminggu yang lalu, pada pertemuannya dengan Ayahnya, adiknya dan pengacara Ayah di ruang rapat...

...

..."hmmff... saat ini aku sedang menyusun portofolio pada sebuah perusahaan HUNT ENTERPRISE. pasti Ayah mengenalnya kan?"

Rob hanya menaikan alis menatap dirinya, "aku mendengarkan..."

ia menelan ludahnya cepat-cepat karena telah mendapat perhatian dari Ayahnya."Oliver Hunt adalah CEO dari HUNT ENTERPRISE, perusahaan multi nasional yang mengkhususkan pada penyedia jasa konstruksi, dan pengadaan peralatan pengeboran, work-over sumur hingga mobilisasi rig, untuk tambang dan gas bumi. Aku sedang mengerjakannya Yah."

"kau tau jika Hunt sangat sulit untuk ditaklukan" kata Rob. "aku tau dan aku akan mendapatkan tanda tangannya. Berikan aku kesempatan, jika aku gagal... aku akan mengundurkan diri dari perusahaan, tidak lagi menghalangi Ayah dan mengikuti saran Ayah, aku akan menjadi Ibu rumah tangga yang baik seperti Mom." Ia menelan ludahnya dengan keras, bangga karena bisa meredam suara gemetar dan tercekat. Ia sangat ketakutan saat ini. jantungnya tidak pernah berhenti berdegup kencang.

"Helena..." Damian mencengkram tangannya yang gemetar, dingin. Adiknya selalu bersikap seperti gentleman, penuh kasih, hangat. hanya adiknya yang ia miliki ketika Ibu mereka meninggal dunia. Ayahnya tidak pernah peduli padanya, Ayahnya hanya mencintai adiknya ketika ia dilahirkan. Sejak kecil dirinya dianak tirikan sehingga ia lebih akrab dengan Ibunya ketimbang Ayahnya. Ayahnya menginginkan anak lelaki untuk meneruskan warisan keluarga, namun tidak disangka malah dirinya, anak perempuan yang lahir. Tidak pernah sedikitpun Ayahnya peduli dengan dirinya.

"bagaimana menurutmu Mr. Vole?" adiknya menatap Mr. Vole, pengacara. Suara dan tatapan Damian mengintimidasi, ia begitu menakutkan seperti itu. Mr. Vole memenautkan kedua jari tangannya dan meletakkannya diatas meja. "anda menginginkan nasehat professional, Mr. Weston?"

"tentu saja, kapasitasmu disini sebagai pengacara mewakili Ayahku, bukan?"

"betul, Mr. Weston." Mr. Vole menganggukkan kepalanya. "jadi, apa yang kau sarankan setelah melihat betapa harmonisnya keluarga kami? Kau sudah menyimak sejak tadi bukan?"

Mr. Vole diam sejenak, melihat adiknya, dirinya, Ayahnya lalu kembali pada adiknya. "aku rasa ada baiknya kita melihat kinerja Miss Weston, karena ia telah bekerja keras diperusahaan ini. Dan saat ini ia sedang menangani perusahaan berskala multi nasional akan sangat merugikan jika terjadi pengalihan kepemimpinan." Terima kasih Tuhan! Ia menghela nafas lega. Damian meraih tangannya dan tersenyum penuh arti.

Rob mengerutkan kening, jarinya mengetuk-ngetuk meja. "baiklah... aku ingin melihat hasilnya. jangan membuatku meragukanmu Helena," Rob bangkit dari kursinya. "terima kasih Yah" ia berkata dengan nada gemetar karena bahagia.

...

"Mam..." Cass meletakkan kopi diatas meja. Helena menegakkan punggungnya, "kau sudah menghubungi asisten Hunt?"

"sudah Mam, namun beliau sibuk dan kita masuk daftar tunggu" jawab Cass. Helena mengernyitkan dahinya, ia tidak pernah masuk kedalam daftar tunggu, Ia selalu menjadi yang utama. "apa kau sudah menyebutkan tentang nama perusahaan kita?"

"sudah Mam, tapi Mr. Hunt sekarang sedang sibuk dan tidak dapat ditemui. Asistennya Cuma menyuruh untuk meninggalkan nomer telepon dan nama" terang Cass. Helena menggelengkan kepalanya, "terus hubungi kalo bisa setiap jam, menit, detik tinggalkan pesan dari kita. apa sih yang membuatnya tidak mau menerima telepon kita?"

"baik Mam," Cass mengangguk dan berjalan keluar ruangan. Helena meraih kopi dan mengambil foto Hunt. Berbalik ia menghadap pemandangan Space Needle, "kau menantangku Mr. Hunt? Karena aku menyukai tantangan! Karena kau milikku..."

Hai hai hai...

Kalian pasti kepo pengen tau  keseluruhan alur cerita yang membuat panas, dingin, geregetan, sedih, senang dari Helena si penyihir dan Oliver, prince charming ini dengan ikut po. Yookk mumpung lagi ada harga po.

 Yookk mumpung lagi ada harga po

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Open po
7-22 juli 2020

Judul: Because You're Mine
Penulis: Kievlamp
Harga normal: 125.000
Harga po; 120.000
Gift; bookmark+pin

Format pemesanan
Nama
Alamat
No hp
Judul buku

Pemesanan bisa langsung menghubungi minbee.
Wa: 081252070525
Wa: 085393451313

Atau bisa juga di os atau marketer langganan kalian.

Because You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang