Day 2.
Steffi melirik jam dinding,sudah pukul 3 sore namun ia masih dikamar merapikan rambut.
'tok tok tok'
Pintu kamar Steffi diketuk oleh seseorang,Steffi segera berjalan kearah pintu lalu membukanya."Iqbaal? Ngapain lo kesini?" Tanya Steffi heran.
"Hari ini lo ada kelas di bimbel kan? Yuk gue anter" lagi-lagi Iqbaal mengembangkan senyum manisnya yang membuat Steffi salah tingkah.
"Kok lo tau?" Tanya Steffi.
"itu ga penting,yang penting sekarang yuk gue anter."
"Sebentar,gue ambil tas gue dulu."
***
Steffi turun dari motor Iqbaal,tak lupa ia mengucapkan terima kasih pada Iqbaal terkait Iqbaal yang baru saja mengantar Steffi.
"Thanks ya baal" Steffi tersenyum.
"Urwell,yaudah masuk sana.Belajar yang pinter ya" Iqbaal mengusap rambut Steffi membuat Steffi tersenyum.
"Yaudah gue pulang dulu,dada chubby" Iqbaal mencubit pipi Steffi sejenak lalu pergi dengan motor nya.
Steffi merasakan jantung nya berdegup kencang.Ia memegangi pipi yang baru saja dicubit Iqbaal.
"Kenapa nyaman banget deket dia?" Tanya Steffi pada dirinya sendiri.
***
D
ay 3.
Iqbaal terlihat sedang mencari dua curutnya --Aldi dan Bastian-- yang hilang entah kemana.
"Duh mana sih curut2 tuh?" Tanya Iqbaal kesal.
Mata Iqbaal tertuju pada seseorang, bukan! Bukan Aldi maupun Bastian, tetapi Caitlin.
Hati Iqbaal tergerak untuk mendekati gadis itu.Dengan hati-hati Iqbaal duduk disebelah Caitlin.
"Hay" sapa Iqbaal.
"Too,tumben lo disini?" Tanya Caitlin yang masih fokus dengan bakso nya.
"Gapapa,tumben sendirian?."
"Engga sendirian kok" saut Steffi dari arah belakang.
Kini Iqbaal duduk ditengah Caitlin dan Steffi.Iqbaal mengira Caitlin hanya sendirian,itu sebabnya ia berani duduk disebelahnya.
Sudah 1 tahun yang lalu Iqbaal menyukai Caitlin.Namun Iqbaal hanya bisa memendam perasaannya.
Mengapa? Tak apa,hanya saja Iqbaal tidak mau mengambil resiko jika Caitlin akan menolaknya.Iqbaal melihat rambut Steffi yang menghalangi wajah cantiknya. Tunggu,cantik? Tidak,manis.Ah, wajah Steffi memang cantik dan manis.
Iqbaal mengambil ikat rambut yang di gelangkan Steffi pada tangannya. Steffi yang melihat itu menjadi bingung.
"Buat apa sih baal?" Tanya Steffi membiarkan Iqbaal mengambil ikat rambut nya.
"Kalau punya iket rambut tuh dipakek,kan kasihan muka cantik lo jadi ketutupan rambut lo" ucap Iqbaal seraya mengikat rambut Steffi.
"Lah,kalau gini kan cantik" Iqbaal menyudahi kegiatan mengikat rambut Steffi.
"Thanks ya baal" Steffi tersenyum.
"Urwell." Iqbaal ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat (Completed)
FanfictionSalahkah jika aku terlalu mencintainya?-Steffi Tidak,karena semua ini adalah salahku yang tak pernah melihat cintamu-Iqbaal Amazing cover by @kroma-