{Chapter 1} Marry Me

99 13 7
                                    


"sedang melihat bintang, huh?" aku menoleh ke belakang mencari tahu darimana sumber suara itu, lalu aku mendapati Garrett yang sedang tersenyum kearahku. Garrett adalah kekasihku sejak kami menduduki senior high school, dia menghampiriku dan duduk disampingku.

Aku, Avery Young Aderson. Siapa yang tidak kenal dengan keluarga Aderson? Mr. Aderson atau Dadku adalah CEO dari perusahaan Victoria Secret sedangkan Mrs. Aderson adalah mantan super model Vitoria Secret, ia adalah Mummy ku, sekarang mum ku adalah seorang desainer terkenal di London. Dan aku? Aku adalah seorang gadis labil yang terjebak fanzone sama Shawn Mendes dan sering sekali menghayal untuk menjadi istri Garrett.

Dulu saat aku masih menjadi freshman semua temanku selalu menertawaiku ketika aku bercerita kalau aku sering bermimpi menjadi kekasihnya Garrett mereka mengatakan kalau mimpiku itu hanya menjadi sebuah mimpi yang tidak akan menjadi nyata. Bahkan mereka berani bertaruh jika aku bisa menjadi kekasihnya Garrett mereka akan mentraktir satu sekolah di Starbucks. Dan kalian pasti tahu apa yang terjadi, tidak kusangka ternyata Garrett diam-diam menyimpan perasaannya kepadaku sejak pertama kali ia melihatku. Yeah, love at first sight. Mau tidak mau teman-temanku itu mentraktir satu sekolah di Starbucks dekat sekolah kami, sampai-sampai salah satu temanku yang bernama Sarah harus merelakan uang sakunya selama 1 bulan untuk membayar semuanya.

"tidak, aku sedang menunggu seorang yang menyebalkan. Kau tahu? ia bahkan tega membiarkan kekasihnya menunggu sangat lama disini." Aku memajukan bibirku ketika Garrett tertawa, aku tidak tahu di bagian mana yang lucu. Itu memang benar aku sudah menunggunya lama sekali untuk datang ke taman ini, sebenarnya Garrett mengatakan jika ia akan sampai disini pukul 07.00 pm tapi sekarang sudah pukul 07.45 berarti aku sudah menunggunya ±45 menit.

Garret mencubit hidungku pelan lalu mencium pipiku sekilas "kau terlihat sangat lucu jika seperti ini." Aku menatap mukanya, ia tersenyum sangat manis sambil memegang kedua pipiku setelah itu ia menutup matanya dan mendekati wajahku.

Oops! Aku tahu apa yang akan terjadi, oh gosh! Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus berteriak atau membiarkannya? Tapi ini kan ditempat umum, aku malu jika semua orang melihat kami berciuman.

Garret semakin mendekatkan wajahnya kepadaku, siapapun beritahu apa yang harus kulakukan sekarang? Aku menutup mataku perlahan dan membiarkan bibir manis Garrett menempel di bibirku, lagipula tidak ada cara lain selain menutup mataku dan menikmati ciuman ini.

Lalu garrett melepaskan ciuman kami, aku meraskan pipiku memanas ku yakin kini pipiku sudah semerah tomat. Segera aku menundukkan wajahku untuk menyembunyikan wajahku yang merah ini, lalu aku merasakan tangan halusnya Garret menyentuh daguku supaya aku menatap matanya.

Asal kalian tahu walaupun aku sudah berusia 19 tahun dan sudah berpacaran dengan Garrett 3 tahun belakangan ini, tidak bisa kupungkiri kalau aku masih canggung untuk berciuman karena aku lebih menyukai jika Garret mengenggam erat tanganku ataupun memelukku aku merasa lebih terlindungi.

"kenapa wajahmu sangat merah? Apa kau ingin pingsan?" ucap Garrett menggodaku, aku segera mencubit perutnya yang membuat ia meringis. Kemudian, kami berdua terdiam menikmati pemandangan dari sungai Themes. Aku melihat London Eye sedangkan Garrett menatap keatas menikmati indahnya bulan dan bintang di langit kota London.

"Happy Anniversary, sweetheart!" ucap Garrett sambil membungkukkan badannya dan membawa sebuket bunga di hadapanku dengan segera aku mengambil bunga itu dan berdiri mengahadap Garrett.

"i love you, Ave!" ucapnya "i love you too, Garrett!" jawabku. Aku memeluknya dan Garret pun membalas pelukanku, ia memelukku sangat erat seakan ia tidak ingin melepaskan diriku. "i love you more!"

Just Hold OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang