Garrett's Point Of View
Setelah mengantar Avery ke rumahnya aku memutuskan untuk pergi ke rumah Madison Medeline, ia adalah sahabatku sejak junior high school. Saat aku merasa sedih ia selalu ada untukku, saat aku kesepian ia selalu ada disampingku. Madison adalah satu-satunya sahabat yang aku punya saat ini.
tok! tok! tok!
Aku mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban.
tok! tok! tok!
Masih tetap tidak ada jawaban, mungkin dia sedang tidak ada dirumah. Aku memutuskan menelponnya. Aku mencari nama Mads di kontakku, lalu mencoba untuk menelponnya tidak lama kemudian ia mengangkat telepon dariku.
"halo?" suaranya terdengar sangat berat atau mungkin ia baru saja bangun tidur.
"kau dimana?"
"aku sedang berada dirumah temanku, memangnya ada apa?"
"sekarang aku di depan rumahmu, apa kau bisa kesini? Aku membutuhkanmu" karena terlalu lama berdiri aku memutuskan untuk duduk di kursi.
"apa kau ada masalah? Baiklah kalau begitu aku akan pulang, kau tunggu sebentar aku akan sampai disana sekitar 10 menit." Aku tersenyum mendengar jawabannya.
"ok, aku akan menunggumu" setelah kami saling mengucapkan kata 'bye' aku menutup sambungan teleponnya.
Saat aku sedang menunggu Madison, tiba-tiba ada nomor yang tidak dikenali menelponku.
"halo? Ini siapa?" tanyaku kepada pemilik nomor yang tidak aku ketahui.
"ini aku Aiden, kakaknya Avery. Apa sekarang kau sedang bersama Avery?" aku mengerutkan dahiku bingung.
"tidak, aku sedang berada di rumah temanku. Apa Avery tidak ada bersamamu?" bodoh! Pertanyaan yang bodoh Garrett! Tentu saja Avery tidak ada dirumahnya, kalau tidak kenapa Aiden menelponmu.
"tidak, tadi ia pergi dari rumah dengan keadaan marah."
"apa??!" Aku membelalakkan mataku, Avery pergi dari rumah? Bagaimana bisa? Aku bisa melihat Madison yang telah tiba dengan wajah yang bingung dan menatapku seakan mengatakan 'ada apa?' aku mengangkat telapak tangan kiriku yang bermasud mengatakan 'nanti aku jelaskan'
"Aku sudah berusaha menelponnya tapi tak kunjung ia jawab, aku mulai khawatir jika terjadi hal buruk kepadanya dan tadi ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi." Ujarnya.
"aku akan mencarinya, kau tidak perlu khawatir!" dengan segera aku menelpon Avery tapi ia tidak menjawabnya kemudian aku mengambil kunci mobilku di atas meja dan berlari kearah mobilku, tapi ketika aku ingin memasukki mobilku ada tangan yang menahannya.
"kau ingin pergi kemana?" tanya Madison, ia masih memegang tanganku.
"aku harus mencari Avery, ia kabur dari rumahnya." Seketika Madison melepaskan tanganku dan dari wajahnya bisa kutangkap kalau ia kecewa. Lalu ia tersenyum dengan tidak ikhlas, aku bisa melihatnya, dan ia mundur beberapa langkah kebelakang.
"ya, kau harus mencarinya, kau harus menemukan gadis yang kau cintai" entah karena debu atau yang lain mata Madison mengekuarkan setitik air. "kau menangis?" ia segera menyeka air matanya menggunakan punggung tangannya dengan kasar. "tidak, tentu saja tidak, aku 'kan gadis yang kuat mana mungkin aku menangis" ia tertawa hambar, aku tersenyum dan masuk kedalam mobil.
___Just Hold On___
Sudah hampir setengah jam berkeliling mencari dimana keberadaan Avery tetapi aku tidak menemukan Avery aku juga sudah menelponnya berulang kali tapi tetap sama ia tidak menjawabnya, aku pikir aku akan kerumah Avery untuk menemui Aiden tapi aku urungkan niat itu karena aku tahu Aiden juga pasti tidak ada dirumhanya ia pasti sedang mencari adiknya lagipula dirumahnya ada Mummy-nya Avery, ia tidak akan suka jika aku berkunjung ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Hold On
FanfictionLooking at the stars and wishing you were them. What do you do when a chapter ends? Do you close the book and never read it again? Where do you go when your story's done? You can be who you are or who you'll become! Darling, Just Hold On! Fyi, ini b...