Mereka?

5 0 0
                                    

Gelap. Lagi. Aku tidak yakin apakah aku sekarang sudah berada di surga atau masih hidup? Karena sekarang aku masih bisa merasakan dinginnya udara tetapi aku tidak dapat bersuara sedikit pun. Aku tidak tau harus bagaimana. Tubuhku sangat sulit untuk digerakan tapi aku masih dapat merasakah detak jantungku. Jadi akhirnya aku menarik  bahwa aku sedang dalam proses menuju kematian.

Tapi tak sampai 5 menit kemudian,kesimpulanku terbantahkan.

Aku masih hidup.

Aku tau ketika aku mendengar seseorang berbicara dengan nada seperti berbisik. Sangat pelan. Tapi cukup bisa kudengar karena suara itu bergema. Sepertinya orang-orang itu tidak tau bahwa aku sudah sadar.

'KENAPA KAU BAWA MANUSIA KEMARI?'

'Aku rasa ia tidak jahat. Lagipula pasokan makanan menipis karena banyaknya pemburu yang datang. Kau taukan itu?'

'TAPI TIDAK DENGAN SEORANG GADIS DAN KAU MENGAMBILNYA DITEMPAT YANG SALAH'

'Apa masalahnya dengan tempat itu? Pantai saat ini sedang sepi jadi aku rasa aman-aman saja'

'KAU HANYA TIDAK MENGERTI BAGAIMANA PARA PEMBURU-'

'Bisakah kau tidak membahas tentang hal itu lagi? Aku sudah membunuh salah satu dari mereka'

'APA MAKSUDMU?'

'Ayah dari gadis itu adalah salah satu dari mereka. Walaupun pemburu itu sudah pensiun,kurasa.'

'Kau serius?'

'Tanyakan saja kepadanya,ia sudah bangun dari tadi'

'APA KENAPA KAU TIDAK MEMBERITAHUKU?'

Mereka daritadi sudah tau bahwa aku sudah bangun. Bagaimana ini?

Mereka tiba-tiba terdiam dan menghantarkan rasa sunyi ditempat ini. Dan sudah lebih dari 10 menit(kurasa) mereka terus begitu. Aku rasa mereka pergi. Jadi aku rasa sekarang masih aman.

Tak tak tak tak

Suara sepatu yang bergesekan dengan lantai marmer bergema diruangan ini,menghentikan suasana sunyi.

Orang itu kembali?

Apakah ia sedang menuju kesini?

Aku rasa tidak karena suaranya semakin mengecil. Itu menandakan bahwa ia semakin menjauh bukan mendekat.

Untung saja sebelum ini ayahku sempat mengajarkanku tentang jenis-jenis bebatuan jadi aku tau bahan apa yang sedang seseorang itu injak sekarang.

AYAH

Aku mulai bertanya-tanya apa yang dimaksud orang itu tadi. Ayahku seorang pemburu? Aku rasa mereka salah orang. Ayahku adalah seorang pemahat kayu,batu-batuan,dan seorang peselancar. Selain itu ayah juga memberitahuku bahwa dirinya tidak pernah memakan dan menyentuh daging selama ia hidup. Ya,ayahku adalah seorang vegetarian.

Jadi aku rasa akan sangat mustahil apabila yang ia maksud adalah ayahku.

Karena aku sangat tau seluk beluk ayahku. Aku anak kesayangannya. Dan ia tak pernah tak sekali pun bercerita tentang masa lalunya dari waktu ke waktu.

●●●●●●●●●●●●●●●

4 Jam Setelah itu


Enggghhhhhh

Dimana aku

Pertanyaan itu langsung terlintas di benakku setelah aku bangun. Aku hanya tidak dapat berpikir lagi ketika aku tidak berada ditempat yang sama seperti yang sebelumnya. Well,aku memang tidak yakin 100% bahwa aku berpindah tempat,tapi aku sekarang sedang berada di sebuah kamar tidur. Dan aku pun sekarang sedang berada diatas sebuah ranjang yang errrr.....bau. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya ini semua terjadi karena kesalahanku.

Setelah kedua laki-laki(kurasa) itu pergi, aku memutuskan untuk beristirahat karena sejujurnya aku belum mendapatkan tidur yang cukup daritadi. Yah, aku memang pingsan tadi dan kurasa aku pingsan untuk waktu yang lama. Tapi pingsan tidak dapat dihitung sebagai istirahat atau seperti itulah,kurasa. Dan untungnya tidurku tadi sangat nyenyak yang berarti aku dapat melarikan diri dari sini dengan cukup cepat,ditambah dengan kakiku yang sudah diperban jadi en-

Tunggu

Kakinya sudah diperban

Tapi sejak kapan?

Argghhhh,sialan. Begitu banyak hal yang ia lewatkan. Ia sekarang sangat membutuhkan penjelasan untuk apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang memperban kakinya.

Oh ya, dan satu hal lagi. Ia membutuhkan seseorang yang tau sekarang ia berada dimana karena dirinya sangat bingung yang mana jalan keluar dan yang mana jendela.

Hell,ia sudah jalan kesana kemari mencari jalan keluar tapi yang daritadi ia temukan hanyalah jendela. Astaga,kau harus tau bahwa jendela-jendela ditempat ini berukuran seperti pintu dan dapat dibuka tutup dari dalam. Untung saja ia sudah menyadari bahwa itu jendela sebelum ia nekat lompat dari lantai 2(mungkin) rumah ini. Aku juga harus memberitahukan kalian bahwa tempat ini sangat tinggi dan curam. Lantai tempat aku berada sekarang adalah lantai teratas dan ada satu lantai lagi dibawah tetapi tinggi ruangan ini tidak main-main. Bayangkan jarak antara lantai dan loteng atau (atap?) atau apapun yang berada diatasku itu bisa mencapai 2 kali tinggi orang dewasa. Tidak,tidak 3 kali mungkin. Tempat ini dibuat seakan-akan menampung berpuluh-puluh gajah. Atau mungkin lebih.

Ia tidak tau sekarang harus kemana karena arah mana pun yang ia tuju akan berakhir ditempat yang sama. Yaitu kamar yang tadi ia tempati.

Tempat ini seperti labirin. Semakin banyak kau berjalan dan mencoba. Kau akan semakin mual dan pusing. Tujuan yang akan kau capai pun akan semakin jauh dan tak tentu arah.

DAN

Kabar bagusnya ia memiliki kelemahan dalam bidang mengingat arah dan nama tempat yang sebenarnya merupakan malapetaka dalam kondisi seperti ini.

To Go HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang