Day 1 - Stare

14 3 1
                                    


Seorang ilmuwan gila menciptakan sebuah robot. Bentuknya terlihat buruk; wajah maskulin dengan rambut biru sepanjang leher bawah itu memiliki beberapa kecacatan fisik akibat terlalu beratnya komponen yang tidak memadai. Kabel-kabel disambungkan, sayap yang awalnya dipasang kemudian dilepas begitu saja hingga terlihat bentuknya 'patah'. Karena sadar akan kecacatannya yang membuat penampilannya tak menarik, akhirnya dibuatlah beberapa lempengan baja untuk menutupi beberapa area yang menurutnya 'rentan' terhadap serangan.


"Akhirnya selesai sudah.."


Ia merapihkan alat-alat. Beberapa kertas berceceran, kini ia raih dan menumpuknya menjadi satu. Sebuah konsep. Konsep yang begitu sulit dimengerti orang awam.


"Kini dendamku akan terbalaskan, Mark Antonius."


============


Pagi hari itu, suasana di base Messenger Soldier yang terletak di pusat kota Athens, terlihat seperti biasa. Hari-hari yang sangat sepi akan pengiriman tersebut membuat seorang operator bernama Maki, hanya mencetak-cetik mouse-nya dan menggeser pointer komputer itu pada dekstop yang kosong, kecuali sebuah aplikasi yang menghubungkan ke server. Ia menggeser-geser dan menahan klik mouse itu ke berbagai arah. Hingga salah seorang menyenggolnya.


"Ah!"

"Ngapain sih? Kau terlihat bosan sekali."


Mark Antonius, pria bersurai biru muda itu menatap sang operator yang masih berumur sembilan belas itu.


"Yah.. belum ada pengunjung."

"Tentu saja, ini kan masih jam tujuh!" kata Mark. "Luangkan dirimu dengan sarapan atau minum teh dan sebagainya."

"Aku sudah melakukannya, dirumah." Kata Maki, menghela nafasnya. "Lagipula, aku merasa akhir-akhir ini sering dikutit."


Mendengar perkataan Maki, Mark terdiam dan mulai serius.


"Dikutit?"

"Ya, entah siapa. Aku tidak bisa melihatnya. Tapi aku bisa merasakan hawa-hawanya."

"Kamu paranoid, kali.."

"Tidak mungkin!"

"Lalu?"

"Jadi gini, pak.." Maki memutar kursi rodanya menghadap Mark. "Aku tidak tahu ada yang salah dengan pandanganku atau tidak, tapi orang itu serupa mirip denganmu."

"Ah! Kamu mah!" Mark mulai ketawa.

"Aku serius. Tapi irisnya sedikit... tajam."

"Oh? Bagaimana kau melihatnya. Yah, seingatmu saja."

"Orang itu mengenakan baju biru entah apa saja atributnya, tapi yang kulihat dengan detail hanya paras." Kata Maki. "Wajahnya muram, iris matanya berwarna biru dengan titik kuning ditengahnya, serta rambut sepertimu dengan panjang seperti tante Thanitha."


Mark terdiam.


"Apakah ada orang yang berniat jahat awalnya sebelum kamu kemari?" kata Mark.

CatastrophyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang