E X G I R L F R I E N D [3]

232 47 36
                                    

Sunday, April 26th 2015


Di malam hari, tepat pukul 9 malam, Louis mendatangi acara perayaan 'kecil-kecilan' yang diadakan Harry di rumah frat miliknya. Sehari yang lalu, Harry berhasil diterima lamarannya oleh seorang gadis cantik nan jelita yang bernama Zaskia. Dan kabar bagusnya, bulan depan Harry dan Zaskia akan menikah.  

"Whoah! Akhirnya lo dateng juga, Tommo!" Harry menepuk bahu Louis yang baru saja datang. Louis hanya mengulas senyum tipis kepada Harry yang kini telah berada di bawah kontrol alkohol.

"Enjoy the party!" Harry menepuk bokong Louis dan sedikit meremasnya sebelum ia melangkah pergi meninggalkan lelaki tersebut.

Louis mulai mengedarkan pandangannya ke sekeliling, lalu meneguk ludah. Sudah lama ia tidak mendatangi tempat-tempat seperti ini—dikelilingi berbotol-botol minuman keras serta dihimpit lautan manusia yang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Tapi, demi menghargai salah satu teman dekatnya, Louis pun bersedia dengan ikhlas seperempat hati untuk mendatangi rumah frat milik Harry.

Louis harus berjuang melewati lautan manusia yang tenggelam dalam tarian mereka demi mencapai sebuah sofa kosong yang ada di sudut ruangan. Meski awalnya susah, namun Louis akhirnya berhasil juga. Ia mendaratkan bokongnya di atas sofa dan mulai menghidupkan rokoknya.

"Louis!" Teriak seseorang dari sudut lain.

Louis menoleh ke sumber suara dan mendapati Harry yang melambaikan tangan kepadanya. Oh, ternyata Harry sedang bermain Truth or Dare bersama teman-temannya. Mereka semua duduk di lantai membentuk posisi melingkar. Ah iya, juga beberapa jalang duduk di pangkuan mereka semua. Dan Harry mengajak Louis untuk ikut serta bermain permainan itu.

"Ngelawak lo?" Tanya Louis dengan ekspresi tak percaya, begitu berdiri di hadapan lingkaran manusia itu.

"Sshh... bergabungl--ahh, that's fuckin' good, baby. Ayo ikut main, Louis!" Seru Harry dengan nada yang bercampur menjadi satu dengan desahan yang keluar dari mulutnya.

"Aku. Tidak. Mau." Jawab Louis dengan penekanan di setiap suku katanya.

"Oh, kenapa?" Zayn—salah satu pemain Truth or Dare—melepaskan ciumannya dari jalang yang duduk di pangkuannya, lalu bertanya pada Louis.

"Hm, mungkin ia akan mau jika dicarikan seorang jalang juga yang bersedia duduk di pangkuannya." Celetuk Harry, masih berada di bawah pengaruh alkohol.

Louis ingin menyanggah ucapan konyol Harry tersebut. Namun, Harry lebih dulu berteriak, "Flo, come over here!"

Louis meneguk ludahnya dalam-dalam saat mendengar Harry menyebut nama mantan pacarnya—well, mantan yang masih 'sangat' Louis sayangi. Hubungan antara Louis dan Flo harus berakhir karena Flo yang memintanya, dikarenakan ia ingin menjalani hidupnya dengan bebas. Dan sekarang, Louis baru tahu makna bebas yang dimaksud Flo saat itu, mengingat keberadaan gadis itu sekarang.

"Yeah, Harry?"

Tubuh Louis sedikit bergetar mendengar suara yang berasal dari belakangnya. Suara yang sangat ia rindukan, namun tak lagi, setelah mendengar suaranya yang amat jelas berbeda dengan yang dulu.

"Kau harus menemani Louis bermain Truth or Dare malam ini." Ujar Harry, sedikit menyeringai.

Belum sempat Flo menjawab apapun, Louis sudah membalikkan tubuhnya, menatap Flo dengan tatapan yang sulit diartikan, dan melangkah pergi dengan bahu yang sengaja ia tabrakkan dengan bahu milik Flo.

EXGIRLFRIEND » louis tWhere stories live. Discover now