Masih Petualangan...

17 1 3
                                    

Fix aku nggak tau rumah jeny dimana. Nomor hp juga nggak punya. Tanpa sengaja ternyata aku menyimpan nomor hp Yesi. Salah satu temen ayank juga. Tapi gak terlalu deket.

Langsung saja kutelpon nomor itu dan..

"Halo, dengan siapa?"

"Hai yesi, ini aku Aris." Sekarang tau kan siapa namaku.

"Oh aris, ada apa ris?"

"Aku cuman mau nanya, kamu punya no hp nya jeni nggak? Aku lagi butuh sekarang, atau kamu tau dimana Jeni tinggal?"

Tut.. tut.. tut..

Lah? Kenapa dimatiin telponnya? Kucoba untuk menghubunginya lagi namun tak diangkat oleh yesi.

5 menit kemudian handphone ku berdering. Lalu segera kuangkat.

"Halo!" Sapaku terlebih dahulu.

"Halo aris, ini jeni ada apa ya kok nyariin aku?" Yang dicaripun, nggak susah payah harus dicari, dia nongol sendiri. Lega rasanya.

"Jeni, ada hal penting yang mau aku bicarain sama kamu. Bisa nggak kita ketemuan malam ini?"

"Ketemuan ya?.. ehm.. dimana?"

"Di kafe "Cetia Bingit" sekarang. Bisa ya.. ini penting banget." Pintaku dengan amat sangat.

"Tapi aku nggak bisa lama-lama.. nggak apa-apa?"

"It's ok jen. Tapi beneran dateng ya tepat waktu." Pintaku lagi.

Jeni pun mengiyakan dan aku menutup telponnya. Dengan sigap langsung kutancap gas menuju kafe "Cetia Bingit".

                     ----o----O----o----

"Jeni kemana sih udah 15 menit aku nungguin nggak dateng juga," gumamku kesal.

Akhirnya yang ditunggu dateng juga. Jeni tampak tergesa-gesa menghampiriku.

"Duh sorry ya ris, aku telat." Sambil menarik kursi disebelahku.

"Santai aja... Nggak apa-apa kok."

"Jadi apa yang mau kamu bicarain?"
Lalu ia memanggil pelayan untuk memesan minuman.

Hayoo... Penasaran kan sama kelanjutannya. BTW Jangan jiji ya kalo dibagian yang pertama rada alay gitu.
See ya soon!

Kemana Ayank Pergi - [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang