JEALOUS

1.8K 143 8
                                        

Soonyoung sedang bingung. Kekasihnya-si mungil jihoon sejak semalam mendiamkan dirinya.

Dari semalam, Jihoon seolah-olah menjauhinya. Soonyoung tidak tahu kesalahan apa yang dia perbuat sampai-sampai lelaki bersurai ungu tersebut mendiamkannya.

Oh man, mana bisa dia hidup tanpa senyum semanis gula kekasihnya itu? Senyuman jihoon disetiap harinya sudah seperti vitamin wajib untuk Soonyoung untuk mengawali hari-harinya.

Saat ini, Soonyoung sedang memandangi Jihoon yang sedang bermain dengan Miku, kucing kesayangan Jihoon. Sudah sedari tadi Soonyoung duduk disofa sambil memandangi wajah manis kekasihnya itu. Tetapi kekasihnya itu masih mendiamkannya. Apakah Jihoonienya masih marah?

"Ji?" panggil Soonyoung berusaha membuat Jihoon beralih untuk menatapnya. Tetapi panggilannya diabaikan oleh Jihoon.

"Jihoonieku yang manis dan imut" panggil Soonyoung sekali lagi dan langsung ditatap dengan tatapan tajam oleh Jihoon. Gotcha! "Jangan memanggilku manis! Apa lagi imut!" pekik Jihoon sambil memberikan Soonyoung deathglare yang malah membuatnya semakin lucu.

Soonyoung menghampiri Jihoon, merangkul mesra pundak sang kekasih. "Kau kenapa hm? Kenapa dari semalam mengacuhkanku?" bisik Soonyoung lembut di telinga Jihoon membuat Jihoon merinding. "Cari tau sendiri!" ujar Jihoon ketus lalu membawa Miku ke dalam gendongannya dan beranjak pergi dari tempat duduknya.

Jihoon memasuki kamarnya -kamar Soonyoung juga dan menutup pintunya. Soonyoung menghela nafas panjang, Soonyoung mengusap rambutnya kasar. Kalau begini, sudah tidak ada cara lain.

Soonyoung berjalan kearah kamarnya, membuka pintunya dengan pelan dan dia menemukan Jihoonienya yang sedang berbaring diatas ranjang. Soonyoung berjalan mendekati Jihoon dan segera merebahkan dirinya disamping Jihoon. "Sayang?" panggil Soonyoung lembut sambil mengusap pipi berisi Jihoon. "Diam kwon" ujar Jihoon lalu membalikan badannya memunggungi Soonyoung.

Soonyoung memeluk tubuh mungil Jihoon dari belakang. "Baby, kau kenapa?" bisik Soonyoung tepat ditelinga Jihoon. Jihoon membalikan badannya kesal menghadap Soonyoung. "Kwon, aku jelek ya?" Soonyoung mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan yang diberikan Jihoon. "Siapa yang bilang begitu?" Jihoon hanya mendengus "jawab saja" ujarnya kesal.

"Tidak, sayang. Jihoonieku itu yang paling manis, lucu, menggemaskan, dan cantik didunia ini. Tipeku sekali" Soonyoung tersenyum lebar kearah Jihoon.

"Bohong!" Jihoon menatap Soonyoung kesal. "Kalau aku yang paling manis, lucu, menggemaskan dan cantik didunia kau tidak akan jalan dengan Yuna nuna kemarin!" mata Jihoon memerah saat dia menyelesaikan kalimatnya.

Soonyoung akhirnya mengetahui alasan mengapa Jihoon mendiamkannya. "Jihoonieku, kemarin aku memang jalan dengan Yuna. Tapi kami tidak hanya berdua, sayang. Masih ada dokyeom dan hansol" jelas Soonyoung.

"Lalu kenapa pergi tanpa bilang-bilang kepadaku? Aku tidak penting ya sampai kau tidak memberitahuku?" ucap jihoon lagi. Soonyoung menangkupkan pipi Jihoon. "Sayang, maafkan aku ya karena tidak memberitaumu kemarin. Itu mendadak, sungguh! Jihoonie sangat penting dihidupku, jadi jangan mengatakan kalau jihoonie tidak penting ya" Soonyoung mengusap sayang pipi Jihoon yang merona.

Jihoon menatap onyx Soonyoung. Mencoba mencari kebohongan disana. Tetapi yang ditemukan hanya kesungguhan Soonyoung. "Makanya, lain kali beritahu aku!" ujar Jihoon sambil menyembunyikan wajahnya didada bidang Soonyoung. "Iya, sayangkuu~" Soonyoung kembali merengkuh tubuh ringan Jihoon lalu mencium keningnya lembut.

"Jihoonie percaya soonyoungie kan?" ucap Soonyoung sambil mengelus-elus punggung Jihoonienya. Jihoon menganggukkan  kepalanya pelan lalu balas memeluk Soonyoung.

"Kwon?" panggil Jihoon pelan. Soonyoung bergumam lalu mengelus punggung jihoon. "Aku sebenarnya masih kesal" lirih Jihoon sambil memainkan tangannya didada Soonyoung.

"Kesal kenapa lagi, jihoonie?" Soonyoung melonggarkan pelukannya dan menatap kearah onyx  Jihoon.

"Ugh, kemarin Mingyu mengirimiku sebuah foto. Itu fotomu dan Yuna nuna saat senior high school. Kata Mingyu dulu kalian pernah berpacaran" Jihoon menundukan kepalanya.

Soonyoung mengangkat dagu Jihoon lalu menatap Jihoon lekat. "Hei, itu hanya cerita masa lalu. Memang Yuna mantanku. Tapi aku sudah benar benar melupakannya. Aku mencintaimu, Jihoonie" ucap Soonyoung sambil mengelus pelan pipi gembul Jihoon.

"Kenapa tidak memberitahuku?" Jihoon mencebikkan bibirnya lucu. "Ku pikir itu tidak penting?" Jihoon mencubit lengan Soonyoung keras.

"Sakit, ji!" Soonyoung meringis pelan sambil mengelus lengannya.

"Itu penting!" pekik Jihoon lucu lalu kembali mencebikan bibirnya.

"Iya iyaa, maaf,sayang" Soonyoung kembali memeluk tubuh mungil Jihoon.

"Mulai sekarang jangan ada rahasia-rahasiaan lagi! Aku gak mau tahu!"

"Siap, bidadariku!" Soonyoung kembali mendapat cubitan dari Jihoon, tapi kali ini lebih pelan.

"Aku bukan bidadari!"

"Kamu bidadari! Buktinya cantik gini!"

"Aku cowo, kwon! Aku tampan!"

"Masa bodoh, kamu yang paling cantik dimata aku"

"Ih aku in-"

Belum selesai bicara, bibir Jihoon sudah di sabotase oleh Soonyoung, untuk menghindari kecerewetan Jihoon yang ga akan berhenti-henti sampe 7 turunan.

Soonyoung melepaskan ciumannya.

"Kamu berisik, Ji. Udah aku bilang kalau kamu cantik ya cantik, ga peduli kalau kamu cowok. Dimata aku cuma Lee Jihoon yang paling manis, imut, cantik. Dimana lagi mau dapet paket komplit kayak gini? Intinya, I love you"

Setelah selesai berbicara, Soonyoung kembali mempertemukan bibir mereka dan diakhiri dengan erangan protes dari Jihoon.


OM TELOLET OM"
Yeyyy drabblenya SoonHoon nihh
Uh, ga jelas ini drabblenya. Entah kenapa pikiran lagi kemana-mana, mikirin om telolet om jadi begini.

Aku harap kalian suka, Voment jangan lupa yaa 😂😂

Sweetheart [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang