GIOK

260 32 1
                                    

.

.

.

Jepang pada masa Kekaisaran,

Konoha salah satu wilayah kerajaan terluas kedua setelah amegakure, saat ini tengah menanti kelahiran sang Permasuri dari klan terkuat diKerajaan Konoha; Uzumaki.

Menanti diluar ruangan dengan wajah tenangnya sang Kaisar Konoha;  aka Minato Namikaze saat ini, walau nampak sedikit raut kawatir tetapi ia berusaha menutupinya. Mau bagai mana pun ia harus bisa menutupinya karna ia tidak ingin menunjukan dan memper buruk keadaan sang putra.

Lihat lah wajah kawatir sang Pangeran Putra Mahkota; aka  Kurama Namikaze itu. "hahhh" menghela nafas pelan untuk mengurangi rasa kawatirnya. Membawa tangan besarnya kearah kepala sang anak, dielusnya surai merah itu penuh sayang dengan seyum lembut ia berikan saat sang anak menengok kearahnya.

"apa Ibunda masih lama Ayahanda?? ".  Ucap Kurama

"bersabarlah Kuu Ibundamu sedang berjuang untuk mu dan adik mu. Kau harus menjadi anak yang kuat mulai dari sekarang karna kau harus milindungi Ibundamu dan adikmu apa kau mengerti, hm?? " jelas Minato pada putranya.

"baik ayahanda". Ucapnya tegas. "titah Ayahanda akan Kuu laksanakan, Kuu akan menjaga mereka dengan nyawa Kuu." janji itu terucap dari mulut kecilnya tanpa keraguan dengan wajah serius yang ia tampilkan dan diusia yang terbilang masihlah muda 13 tahun, walaupun begitu ia dituntut untuk mengerti dan mempelajari semua tentang keadaan dan situasi didalam ke Kaisaran karena ia lah Pangeran.

Menatap bangga dan berwibawah kepada anaknya, iya tidak menyangka anak Pertamanya dengan sang Permaisuri akan memiliki sifat dan kepribadian yang mengagumkan.

Tidak perlu menunggu terlalu lama akhirnya pintu berukir rumit nan indah didepan mereka terbuka dan keluarlah dayang sekaligus salah satu tabib yang membatu kelahiran Pangeran kedua mereka. Melangkah mendekat dan memasuki ruangan atau bisa dibilang kamar tersebut, seperti awal mereka berjalan bersama untuk sesaat setelah mereka melangkah, langkah mereka terhenti melihat pemandangan yang sungguh membuat siapa saja yang melihatnya ikut merasakan kebahagiaan mereka.

Sang Permaisuri; Kushina Namikaze sedang menggendong sesosok tubuh mungil dalam buntalan kain sutra putih, walau wajahnya belum terlihat tetapi surai pirang keemasan turunan sang ayah mengintip malu-malu kepada mereka.

"apa kalian hanya akan melihatnya dari sana atau kalian akan mendekat, hm???. " suara Kushina membangunkan mereka dari aksi melamun sesaatnya. Mengambil langkah lebar-lebar sang Kaisar dan disusul oleh larinya Kurama untuk mengambil tempat disisian tempat tidur sang Ibunda. "hai pelan-pelan Pangeran, kau tidak ingin membangunkan adikmu kan?? ",  tanyanya disusul gelengan kepala pelan. Senyuman tidak pernah pudar dari wajah ketiganya.

Sunyi dan perasaan bahagia yang mereka tunjukan tidak membuat mereka memulai pembicaraan.

"Naruto".  Gumam Kurama

"huhh".  Ucap Kushina dan Minato, lalau mereka saling pandang.

Bingung itulah yang tercetak jelas diraut wajah mereka sekarang ini. Mendengus kesal Kurama mengulang kembali ucapanya, kali ini dengan nada keras dan bahagia secara bersamaan.

"Naruto, Namikaze Naruto. Itu nama adik ku?!!  Bagaimana???. " tanya Kurama dengan antusiasnya.

"hmm, Naruto".  Ulang Minato, yang mendapat anggukan semangat dari Kurama.

"wah kau mendapat kan nama itu sejak kapan Pangeran??. " ucap Kushina sama antusiasnya bahkan ia melupakan tatakrama nya untuk sesaat, saat ia mendengar nama untuk sang putra kedua.

"Naruto, ya Naruto Namikaze nama yang sangat pantas untuk adikmu ini".  Jawab Minato, tanpa menunggu lebih lama ia lekas membopong sang anak yang tadinya dipangku Permaisurinya dan surai yang dielus dengan lembut oleh Pangeran Pertama. "ayo Kurama kita kenalkan Naruto kepada para bangsawan dan rakyat ke Kaisaran Konoha ".  Dengan nada tegas dan bangga ia mulai melangkah dan diikuti sang Pangeran dari belakang dengan senyum yang tidak memudar dari wajahnya.

.
.
.

Sesaat keadaan dibalairiu nampak ramai oleh bisik-bisik dari para Mentri dan Bangsawan yang hadir disana.

"Yang Mulia Kaisar Konoha Memasuki Ruangan".  Suara sang penjaga mengema memasuki ruangan, membuat ruangan tersebut hening seketika.

Tap tap tap

Suara langkah kaki menggema diruangan tersebut, menunduk hormat mereka berucap " Panjang umur yang Mulia Kaisar" "Panjang umur Pangeran Mahkota" ucapan itu mengaung didalam balairiu itu hingga sang Kaisar berdiri tepat didepan singgahsananya yang indah dengan aksen kepala naga di ujung pegangan kursi tersebut dan mengangguk pelan sebagai tanda penerimaan hormat mereka padanya.

"aku sebagai Kaisar Konoha memberikan kalian Pangeran dari sang Permaisuri. Dan nama Pangeran Kedua kalian adalah Naruto, Namikaze Naruto. Sambutlah ia dengan suka cita, hudup Pangeran Naruto".  Ucap Minato dengan tegas dan memngangkat tinggi -tinggi sang anak seraya menatap mereka penuh dengan kebanggaannya.

"hidup Pangeran Naruto".

"hidup Pangeran Naruto".

"hidup Pangeran Naruto".

ucapan dan doa itu menggema di seluruh ke Kaisaran Konoha

Merasa terusik sang Pangeran menangis dengan kencangnya. Bukan menenangkan Kaisar Minato hanya menatap nya dengan senyum teduh dan tulusnya, "selamat datang anak ku, selamat datang".  ucap sang Minato dalam hati.

Ya selamat datang Naruto.

Selamat datang

.

.

.

Disclamer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. I don't take any Material frofit from it. I like to Naruto always.

Pairing : SasuNaru

Rated : T or M maybe

Gendre : fanfiction, drama, hurt, humor, romance

Warning : gender bender, typos, abal abal

Note : maaf, pendek baru mencoba, masih newbie hehe

Selamat Membaca

Giok 1

TBC

Glasses Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang