Rising

Chapter 1 XY

Chapter 1

XY

Aku terbangun dari tidurku, jam menunjukan pukul 05.47 AM. Aku mencuci mukaku dan mulai membuka laptop. Mencari data seseorang yang selama ini aku cari... Ibuku sendiri.. Ayahku tidak begitu banyak menceritakan tentangnya sewaktu aku kecil. Tetapi sekarang aku dapat menemukan rangkaian puzzle itu sendiri, setelah beberapa jam kemudian aku mendapatkan alamat seseorang yang berkaitan dengan ibuku.

Kyle Tanner

343 Walnut Line,Morrisville,Philadelphia

Begitu aku mendapat alamatnya,aku berkemas dan meninggalkan apartemenku. Perjalanan pun dimulai..

Rumah Kyle

Tok Tok Tok..

Aku mengetuk pintu rumah kyle yang kuketahui sebagai teman lama ibuku. Begitu pintu terbuka ternyata hanya ada seorang anak yang kira-kira seumuran denganku,

"Maaf, Anda Siapa ?"

"Namaku Alice Flinch, Anda Kyle Tanner ?"

"Itu Ayahku,Untuk apa kau kesini ?"

Aku Terkejut..

"Untuk menemui ayahmu."

"Untuk apa kau menemui ayahku ? Dia sudah meninggal 4 Tahun yang lalu. Aku anaknya Tyler."

"Hmmm Tyler, bolehkah aku masuk ? Lebih baik membicarakannya. di dalam."

"Silahkan."

Aku mengikutinya ke ruang yang kuduga adalah ruang keluarga,dan tebakanku ternyata benar.

"Baiklah,untuk apa kau kesini." dia berdiri sejauh mungkin dariku,

"Apakah kau kenal orang yang bernama Alexandra Flinch? Ayahmu pasti mengenalnya."

"Alexandra Flich? Itu teman ayahku dan aku cukup dekat dengannya."

"Aku mencarinya, apakah kau tahu dimana dia?"

"Aku tidak tahu, untuk apa kau mecarinya?"

"Dia ibuku,sejak kecil aku tidak pernah bertemu dengannya, bisakah kau membantuku untuk menemukannya? Hanya sekedar...."

"Kau Anggota Dredds?"

Pertanyaanya membuatku bingung..

"Apa itu Dredds?"

"Kau tidak mengetahuinya? Itu adalah sebuah grup hackers yang sedang diburu kepolisian saat ini."

"Dan menurutmu mengapa aku harus tertarik dengan Dredds?"

"Kau dapat bergabung dengannya,dan mungkin kau bisa mendapatkan file tetang ibumu itu."

Aku tersenyum...

"Jadi apakah kau ingin membantuku bergabung dengan The Dredds?"

"Ya, itu pasti menyenangkan.."

Aneh.

Itu dia kata yang bergema di otakku sekarang. Aku tidak dapat mempercayai seseorang begitu saja,sepertinya perjalananku akan panjang... Dan aku pasti tidak dapat berkerja sendirian,aku butuh partner.