Anggota keluarga baru chapter 3

12.6K 289 11
                                    

Kediaman yamanaka
Tok..tok..tok..
Samar samar sai mendengar pintu kamarnya diketuk,onix hitamnya perlahan lahan terbuka dan mendapati sang istri sudah tidak ada disampinya mungkin nona cantiknya sedang memasak sarapan didapur. Menggeliat sejenak sai kembali mendengar pintu kamarnya diketuk.

Tok...tok...tok...
"ayah...ibu...apa kalian sudah bangun" ujar inojin seraya mengetuk pintu kamar orang tuanya.
Mendengar suara yang amat dikenalnya sai segera bangkit untuk membuka pintu.
'ceklek' tampak seorang anak laki laki berkulit pucat berdiri didepan pintu.

"inojin,ada apa??" sai bertanya pada putranya dengan senyum khasnya.
"ayah.,apa ibu masih tidur kalau memang masih tidur cepat bangunkan ibu dan minta ibu untuk memasak aku sudah lapaaar" rengek inojin seraya mengelus elus perutnya.

Tunggu dulu bukankah istrinya sedang memasak di dapur tapi kenapa sang putra datang kekamarnya untuk mencari sang ibu.?? Lalu kemana perginya nona cantiknya.???

"ayah...kenapa diam saja.." rajukan inojin membuyarkan lamunan sai
"hemm,,inojin bukankah ibumu sedang memasak didapur" timpal sai masih dengan senyum khasnya
"tidak,,ibu tidak ada di dapur"
"apa kau yakin??"
"iya,,memangnya kenapa ayah?? apa ibu tidak ada dikamar.??
"hem,,mungkin ibumu sedang ada dikamar mandi tunggu sebentar akan ayah lihat dulu..!!" Sai segera beranjak menuju kamar mandi.
Tok....tok....tok....
"sayang,,apa kau di dalam.??"

Krik...krik...krik...
Tak ada jawaban apa pun dari kamar mandi,membuat sai penasaran dan segera masuk begitu saja tapi hasinya nihil nona cantiknya tidak ada dikamar mandi,segera sai berbalik menghampiri sang putra.

"ibumu tidak ada"
"lalu ibu kemana ayah??"
"ayah juga tidak tau"
"ayah...aku lapar" rengek inojin menarik narik baju sai
"baiklah.,,tunggulah sebentar ayah akan mandi dan ganti baju dulu setelah itu kita makan diluar"
"baiklah ayah"

Kediaman nara:
"temari...dimana bajuku??

"ibu...dimana sarapanku..??

Teriakan ayah dan anak itu terdengar begitu keras memanggil manggil seseorang tapi yang dipanggil tak juga menampakkan diri atau sekedar menjawad panggilan duo nara itu.

"temari..,,hah...dimana wanita cerewet itu..?? Gumam shikamaru kesal.

Kesal tak mendapati istrinya datang juga shikamaru memutuskan untuk turun ke lantai satu rumahnya,,samar samar shikamaru mendengar sang putra yang bergumam kesal dengan kepala yang bertumpu pada tangan kanannya shikadai putra shikamaru itu sedang menggerutu sendiri.

"hei...shikadai ada apa??" ujar shikamaru menghampiri sang putra
"ayah,,sebenarnya ada apa dengan ibu kenapa dia tidak membuatkan aku makanan??" jawab shikadai dengan bibir mengerucut
"memangnya ibumu tidak masak??"
"ayah lihat saja sendiri tidak ada makanan apapun dimeja"
"lalu kemana ibumu??"
"entahlah,,aku sudah mencari ibu dimana-mana tapi tidak ada"
"hah..lalu kemana perginya ibumu..??"
"aku juga tidak tau ayah ibu pergi kemana??"
"wanita itu benar benar merepotkan"
"begitulah"
"kalau begitu ayo kita makan diluar saja"
"terserah ayah saja,merepotkan"
"hah...anak ini benar benar mirip denganku dulu" inner shikamaru swetdrop.

Shikamaru dan shikadai berjalan bersama menuju restoran ditengah pusat kota konoha,sesekali pasangan ayah dan anak itu berbincang-bincang ringan.,dipertigaan jalan shikamaru dan shikadai tak sengaja berpapasan dengan inojin dan sai.

"ayah,bukankah itu inojin dan paman sai" ujar shikadai menunjuk ke arah sai dan inojin
"iya,kau benar itu sai dan inojin" timpal shikamaru.
"sai.." shikamaru berteriak memanggil sai dengan tangan yang tak henti-hentinya dilambaikan.
"kalian...shikamaru,shikadai.." sapa sai dengan senyum khasnya.
"iya,,kau dan inojin mau kemana?? Bukankah ini masih terlalu pagi untuk berangkat ke akademi??" shikamaru melempar pertanyaan pada ayah dan anak didepannya.
"aku dan ayah akan ke kedai yakiniku paman" jawab inojin jujur
"kebetulan sekali aku dan ayahku juga akan kesana,iya kan ayah." timbal shikadai menatap ayahnya.
"iya" jawab shikamaru malas
"kalau begitu sudah diputuskan,kita akan
pergi bersama ke kedai yakiniku" inojin memberi usul dengan antusias.
"terserah kalian saja"shikamaru menimpali dengan malas sedangkan sai masih dengan senyum khasnya yang tersungging dibibirnya.

Anggota keluarga baruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang