Say you won't let go

46 7 2
                                    

bukannya kembali dengan cerita di sebelah, malah buat short story. Sorry but i'm in the mood for it, jadi langsung kusalurkan hehehe tapi cerita di sebelah tetep jalan kok.

anyway i'm listening to this song when i wrote this story. happy reading!

[Say you won't let go - James Arthur]

**

Aku memainkan tanganku untuk menunjukkan pukul 6 pagi. Seperti yang sudah kuduga, pukul 6 pagi pria ini pasti akan bangun untuk membuat sarapan. Jeon Jungkook. Itu adalah dua kata yang sering dipakai orang - orang untuk memanggilnya. Pintu kamar berderit dan muncullah sosok itu. Jungkook melirikku kemudian kembali berjalan menuju dapur. Pria itu menuangkan air ke dalam sebuah gelas kemudian meminumnya hingga tandas. Pria itu kemudian berjalan ke arah kamar mandi dan melakukan hal yang tidak dapat kulihat apa itu. Mungkin pria itu mandi, atau mungkin hanya menggosok giginya.

Sekitar lima belas menit pria itu kembali dari kamar mandi dan mulai menyibukkan dirinya di dapur. Jika aku boleh menebaknya, dia pasti akan membuat dua porsi sandwich isi yang lezat dengan segelas cairan berwarna putih yang disebut dengan susu segar. Aku melirik ke arah sahabatku yang ternyata juga melirik ke arahku.

"Kali ini gadis yang mana lagi?"

"Kurasa gadis cantik periang itu. Yang baru - baru ini mewarnai rambutnya dengan warna merah"

Ya, aku yakin itu pasti dia. Semalam aku melihat Jungkook membopong gadis itu ke dalam kamarnya. Gadis yang menangis tersedu - sedu karna suatu hal yang aku tidak tahu apa itu. Kembali kulirik Jungkook yang sudah siap dengan sandwich isinya. Bersamaan dengan itu, pintu kamar kembali terbuka dan gadis itu keluar. Gadis manis dengan rambut berwarna merah.

"Good morning, sunshine." Jungkook menyapanya dengan senyum yang lebar.

"hmm good morning. Jam berapa sekarang?" gadis itu mengusap kedua matanya lalu melirik kearahku.

"Aku sudah menyiapkan sarapan, ayo sarapan bersama lalu kuantar kau pulang." Jungkook kembali tersenyum kearah gadis itu. Aku merasakan bahwa Jungkook sangat tulus.

Gadis itu tanpa sepatah kata pun segera masuk ke dalam kamar mandi dan keluar setelah setengah jam berlalu. Aku heran kenapa setiap gadis mandi selama ini. Gadis itu keluar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Tetesan air dari rambutnya terlihat membasahi lantai. Gadis itu memakai kemeja milik Jungkook kebesaran untuknya, kemudian dipadukan dengan celana training milik Jungkook yang juga kebesaran.

"Yerim, bagaimana keadaanmu sekarang? Sudah membaik?" Tanya Jungkook.

Gadis yang dipanggil Yerim itu hanya mengangguk singkat kemudian mulai menyibukkan diri dengan sandwich-nya.

"Jam, jawab aku, sepertinya kita pernah melihat dia sebelum ini."

Aku melirik heran kearah Kalender. Sahabatku ini belum ada saat Jungkook mulai mengenalnya dan sering mengajaknya ke apartment ini. " Kau yakin? Dia tidak pernah datang lagi setelah tahun baru dan kau- "

"Oh tidak Jam, aku mengenalnya! Gadis itu adalah Kim Yerim! Jungkook menggantungku tepat saat pergantian tahun dan aku melihatnya, Kim Yerim, gadis yang waktu itu membawa seorang pria lain!" Kalender terus berceloteh sedangkan aku berusaha mengingat - ingat. Benar. Kim Yerim telah memiliki seorang kekasih yang juga merupakan teman dari Jungkook. Mereka dulu sering sekali berkumpul bersama di apartment ini, namun semuanya berakhir saat dua dari tiga sahabat itu menjalin kasih. Jungkook yang menyukai Yerim pastinya merasa tidak nyaman untuk terus mengundang mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Stories - a bunch of random storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang