Baper Ih! #2

424 34 7
                                    

"Irsyad," panggil seorang gadis yang mengenakan jilbab hitam saat melihat laki-laki itu mengenakan topi serta baju yang berwarna merah marun sama seperti yang Gita kenakan saat ini.

Laki-laki ini menoleh tetapi ia masih berfikir siapa gadis ini? Apakah dia fans nya Irsyad? Kenapa dia bisa tahu kalau Irsyad ada disini? Padahal Irsyad tidak update apapun di sosmed nya.

"Irsyad loe lupa sama gue ya?" kata Gita sambil menepuk pundak Irsyad.

"Bentar deh elo Gita bukan sih?" tanya Irsyad ragu - ragu karena ia melihat Gita mengenakan jilbab dan terlihat semakin cantik.

"Iya Irsyad, ini gue Gita masa lupa."

"Bukan gitu Git habis loe beda banget sih sumpah deh. Makin cantik kalo loe pake hijab gini." kata Irsyad masih tak percaya.

"Hahaha bisa aja deh elo Syad. Oh iya Bytheway elo kesin diajak ketemu sama cakka?" tanya Gita memastikan.

"Iyanih Git, elo juga ya? Wah bisa kebetulan gini. Gue tapi nggak tahu siapa lagi yang Cakka ajak nanti. Tetapi udah 15 menit gue nunggu dia nggak juga nongol deh tuh anak."

"Iya nih. Yaudah lah Syad kita tunggu aja dia mungkin lagi di jalan." kata Gita lalu segera duduk disamping Irsyad.

"Oh iya gimana kabar lo sekarang nih Git?" tanya Irsyad untuk memulai pembicaraan.

"Baik baik nih Syad. Elo sendiri gimana? Selama tujuh tahun ini elo ngapain aja?" tanya Gita sambil tersenyum.

"Ya serius aja gue masa ceritain apa yang gue alami selama tujuh tahun Git. Please deh."

"Haha iya bercanda Syad, yaa udah lama banget kita nggak ketemu dan rasanya ini pertama kali gue ketemu elo lagi kayak ada yang beda dari elo. Elo makin tinggi haha." becanda Gita yang membuat Irsyad tersenyum.

"Iyalah gue kan tumbuh tinggi nggak pendek kayak elo wkwk." kata Irsyad sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya seolah berkata pisss.

"Yee elo mah gitu. Ya intinya gue juga dulu tinggi. Karena elo cowok makanya elo berkembangnya lebih cepet." alibi Gita.

"Hahaha iya deh. Oh iya elo lagi sibuk apa nih sekarang ini?" tanya Irsyad lagi.

"Lebih fokus ke kuliah sih. Kalo elo syad? Masih stay si dunia permusikan?" tanya Gita.

"Nggak juga Git. Gue lebih fokus sama kuliah juga. Kalo musik ya cuman suka ngecover sih kalo pas pengen aja." kata Irsyad.

"Iyaa beda ya sama Cakka, meski dia bukan juara pertama tapi dia selama ini masih stay di dunia musik dan The Finest Tree sukses banget. Keren loh."

"Iya gue akui Cakka hebat di bidang musiknya." kata Irsyad.
****

Cakka segera turun dari motornya yang berwarna hijau itu lalu melepaskan helm yang ia kenakan dan diletakkan di motornya.

Cakka memicingkan matanya saat melihat seorang wanita mengenakan baju kemeja berwarna pink serta rambut yang selalu ia kucir dan yang paling khas adalah poninya itu.

"Kok mirip Agni ya," celetuk Cakka ia masih terus memperhatikan wanita yang kini berjalan mendekati kafe. Cakka memperhatikan dengan seksama.

"Agni" teriak Cakka yang sukses membuat Agni menoleh dan Cakka segera berjalan menghampiri Agni.

"Cakka." ujar Agni tak percaya karena melihat melihat tubuh Cakka yang sudah menjulang tinggi bahkan Agni hanya sepundaknya. "Ini serius elo Kka." pekik Agni tak percaya.

"Iyalah loe pikir gue apaan?" kata Cakka.

"Habis loe kayak monster Kka." kata Agni.

"Ah bilang aja elo terpesona sama gue Ag."

"Ya ampun Kka hidup elo ya dari dulu sampe sekarang tetep aja pede dasar Cicakk." kata Cakka.

"Eh kampret nih anak baru ketemu udah manggil gue cicak aja. Oh iya elo udah nggak seitem dulu ya Ag. Tapi elo tetep aja pendek sebenernya elo tumbuh apa nggak tuh badan?" ejek Cakka.

"Sialan lo kka. Baru ketemu udah nyebelin banget sih. Oh iya ini kita ketemu sama siap lagi?" tanya Agni unyuk mengalihkan pembicaraan.

"Cuman kita berdua nih Ag. Lo nggak kangen sama gue nggak pengen peluk gue gitu?" tanya Cakka.

"Nggak lah ngapain juga pengen meluk elo." kat Agni dongkol.

Cakka tersenyum lalu segera mengacak poni Agni gemas. Yang memang sudah dari dulu Cakka selalu gemas dengan poninya Agni yang khas itu.

"Yaudah ayo Ag kita masuk." ajak Cakka.

Apa ini? Kenapa gue deg-deg an sih. Batin Agni sambil berjalan berdampingan dengan Cakka.

****

Baper IhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang