Part 6

8 1 0
                                    

Langkah mereka terhenti di depan sebuah bangunan yang 90% terbuat dari kayu. Dinding, kusen, bahkan ubinnya.

Tak lain rumah Allea.

Adrian hanya mengikuti kemana Allea pergi-dari belakang.

"Ayo masuk Adrian! Akan kuperkenalkan kau dengan keluargaku"

Allea tak sabar mengajak Adrian masuk dan menemui keluarganya.

"Ibu! Ayah! Aku pulaaang..."
"Oh ya! Aku ingin memperkenalkan teman baruku. Namanya Adrian, dia muncul dari li-"

Belum selesai Allea bicara, Adrian langsung memotongnya, "Em..namaku Adrian, apakah aku boleh ikut merayakan perayaan purnama bersama kalian ? Ibu dan ayahku sudah lama meninggal." Jelas Adrian panjang lebar.

"Tentu saja boleh! Ini perayaan purnama, jadi semakin banyak yang mengikutinya, semakin ramai!" Ibu Allea kini angkat suara. Ayah Allea hanya mengangguk setuju.

---

Setelah semua disiapkan, Allea mengunjungi rumah Ayasha-seperti biasa. Ia ingin mengajak sahabat sekaligus tetangganya menuju pesisir pantai-tempat perayaan dimulai. Bukan hanya itu, Allea juga ingin memperkenalkan Adrian-teman barunya.

Tok..Tok..Tok..

Suara ketukan pintu menggema dari dalam rumah Ayasha.

Hening.

Tak ada yang membukakan pintu kayu di hadapan Allea.

Tok..Tok..Tok..

Allea kembali mengetuk pintu kayu tersebut, tentu lebih keras dari yang sebelumnya. Namun untuk kedua kalinya tak ada yang me-respond

Mungkin Mereka (Ayasha, bundanya Ayasha, dan Rey-adik Ayasha) sudah ke pesisir pantai terlebih dahulu. Pikir Allea.

[ FYI : Ayasha sudah ditinggal Ayahnya sejak ia berusia 3 tahun, karena badai besar menghadang perahu milik ayahnya saat melaut]

"Jadi dimana teman-mu yang ingin kau ajak ke pesisir pantai itu ?" Adrian akhirnya bersuara-memecahkan keheningan yang tengah melanda.

"Eh..iya..kenapa? siapa?" Allea terbangun dari lamunannya-gelagapan mencari jawaban.

Adrian membalasnya dengan tertawa kecil, melihat peri di hadapannya sedang gelagapan. Ia mengulang kembali pertanyaan yang baru saja dilontarkannya.

"Jadiii...dimana teman-mu itu ?"

"Emm..sepertinya Ayasha sudah ke pesisir pantai terlebih dahulu"

Dan benar saja, Ayasha sudah menunggu Allea di pesisir pantai sejak pukul 5 sore tadi.

Allea mulai memperkenalkan Adrian pada Ayasha.

"Ayasha, aku ingin memperkenalkan kau dengan teman baruku." Allea terlihat sangat bersemangat. Sebelum Allea menyambungkan kata-katanya, Ayasha sudah lebih dulu memotong, "Aih, teman atau temaaan.." Ayasha berusaha menggoda Allea. Namun Allea langsung menyangkalnya, "Bagaimana kau ini, bertanya tapi tak ada pilihannya ?!" Allea terlihat kesal.

Namun itu tak membuyarkan semangat untuk memperkenalkan Adrian. Sedangkan Adrian sedari tadi memperhatikan dua teman karib ini mengoceh. Sambil sesekali berguman.

Allea, aku ingin dianggap lebih dari sekedar teman-mu. Mungkin sahabat dekat.

Kata-kata tersebut terus menghantui pikiran Adrian. Haha. Lagipun Adrian tahu, tak mungkin seorang Allea ingin menjadi sahabat dekatnya.

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moon and Our MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang