Domino lanjut ......

27.3K 235 7
                                    

by Fhincuxs, manzoneid.wordpress.com

Aku seorang mahasiswa, Riki namaku. Sejak awal kuliah aku kost di daerah Pahlawan Bandung, dan aku serumah dengan enam orang cowok yang kebetulan semuanya adalah mahasiswa. Aku tidak terlalu cakep, tampangku standar dengan bodi yang tidak terlalu besar, kesimpulan aku ini orangnya biasa-biasa saja. Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik dengan sesama jenis, tapi sejak ada anak baru itu ada perasaan aneh dalam hatiku.

Oki nama anak itu, sudah dua bulan dia kost di tempat ini, dan sekarang dia masih SMU kelas I usianya kurang lebih 15 tahunan dan ingin mencoba hidup mandiri di Bandung, asalnya sendiri dari Lampung. Anaknya cukup ganteng dan gagah. Dia anaknya cepat akrab dan suka bercanda. Pernah waktu aku sedang minum aku diganggunya sampai tersedak, dan dia cuma tertawa sambil melarikan diri. Pernah juga waktu dia baru selesai mandi dan hanya mengenakan handuk, handuknya aku tarik dan saat itulah pertama kali aku melihatnya telanjang bulat. Secara refleks aku melihat ke batang kemaluannya dan jantungku berdegup sangat kencang, terutama setelah melihat batang kemaluannya yang lebih besar dari punyaku dan tanpa aku sadari dia lalu merebut handuk yang aku pegang dan aku pun segera lari sebelum kena tinjunya sambil tertawa.

Sejak saat itu perasaanku tidak karuan, aku sering membuka situs-situs khusus homo dan aku mulai sulit melupakan dirinya, terutama saat dia telanjang batang kemaluanku pasti langsung tegang dan pasti setelah itu aku langsung onani sambil terus membayangkannya. Seperti biasa kalau musim liburan semester anak-anak kost-an pada mudik, kecuali aku dan Adi karena kebetulan kami berdua sama-sama seret alias bokek belum dapat kiriman. Sedangkan Oki masih belum libur maklum dia kan anak SMA.

Dan untuk menghilangkan kebosanan kami bertiga nonton VCD (tapi kalau ada Oki kami nggak nonton VCD porno, soalnya dia itu masih lugu banget, bahaya!) dan kadang main remi. Karena kesibukan inilah aku sedikit melupakan hasratku pada Oki.
Tapi belakangan ini, setelah Adi pulang karena ibunya mendadak sakit dan dia dijemput kakaknya, tinggal aku dan Oki di kost-an. Perasaan aneh itu mulai lagi, aku sulit membendungnya, rasanya aku sangat ingin sekali melumat batang kemaluannya itu sepuasnya, terlebih lagi si Oki sering tidur di kamarku soalnya di kamar atas dia nggak ada temen, sepi katanya.

“Ah aku suntuk banget nih Mas, bosen nggak ada kerjaan mau pulang nanggung, bentar lagi masuk, nonton CD bosen filmnya itu-itu lagi, jalan-jalan belon dapet kiriman.”

Aku cuma tertawa mendengarnya, tapi kemudian timpul pikiranku untuk dapat menyalurkan keinginanku.

“Maen remi saja yuk! tapi ada taruhannya.”

“Beeu tarohan, duit saja pas-pasan buat makan ini diajak tarohan, mending kalau menang, kalau kalah puasa deh aku.”

“Tenang Ki tarohannya bukan uang tapi siapa yang kalah harus buka bajunya sampai telanjang, mumpung nggak ada orang di rumah, gimana berani nggak?”
Oki kelihatannya sedikit terkejut tapi dia juga tertarik.

“Boleh juga tuh Mas, terus kalau udah telanjang udahan saja ya Mas?”

“Ya nggak lah, apaan yang enak ya.”

“Eh nyuciin baju yang menang saja Mas sekalian traktir makan.”

“Ah nggak seru, ngapain pake acara telanjang kalau cuman gitu, mm gimana kalau yang kalah harus ngejilatin batang kemaluannya yang menang biar seru?”

“Haa gila Mas jorok banget!”

“Ya resiko namanya juga tarohan harus mau apapun juga dong. Mau nggak kalau nggak ya udah.”

Oki cuman diam, dan kemudian aku pun pura-pura nggak ambil pusing dan sibuk membereskan tugas-tugasku.

Cukup lama Oki cuma diam, selang waktu kemudian,
“Maen remi saja yuk Mas, suntuk nih bolehlah tarohan yang kayak tadi dari pada nggak ada kerjaan, lagian cuman ngejilat batang kemaluan ini dan nggak ada masalah.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om Telolet Om (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang