FOUND YOU

9 2 0
                                    

Hari berganti begitu cepat tak terasa waktu untuk mengumpulkan skripsi sudah tiba.

acha sangat beruntung karena kehebatan nya membuat banyak para dosen kagum dan takjub
Bahkan acha telah di beri julukan mahasiswi terbaik ter rajin ter  ter ter lah .

"Acha, bapak harap kamu bisa membantu temanmu yang lain. karena kalian sebentar lagi akan lulus dari kuliah ini. Bapak harap dari kalian, kalian semua lulus dari kampus dengan cepat dan tidak ada lagi penundaan skripsi." Kata pak pikun. Acha menelan ludahnya, Acha masih belum mengerti apa yang di maksud dengan pak pikun.

"Maaf pak sebelumnya, maksud bapak apa ya ?" Acha memasang muka penasaran. Acha mengernyitkan dahinya, pak pikun tersenyum kepada Acha.

"Bapak ingin kamu membantu mengerjakan skripsi dari salah satu anak nakal yang tertera disini..!" Pak pikun mengeluarkan secarik kertas kecil yang berisi nama anak-anak nakal yang sudah di pilih pak pikun. Acha mengambil kertas tersebut lalu membaca semua nama yang ada di dalam daftar anak nakal pak pikun.

Anak yang menunda skripsi(nakal).

1. Nicholas davaniel collin.
2. Azel
3. Vai
4. M.Samudra
5. Felly noviana
6. Roni pradipta
7. Nafa Safira
8. Indriani Okta Falafah
9 . Okky saputra
10. Denni Andika s

Acha tidak percaya bahwa azel, crush Acha masuk kedalam daftar anak nakal pak pikun. Sepengetahuan Acha, Azel itu anak yang baik dan rajin. Dulu Acha teman smp nya Azel, maka dari itu Acha sangat tau kalau Azel sangat pintar dan rajin.

"Pak boleh tanya gak ?" Tanya Acha. Pak pikun membalasnya dengan anggukkan.

"Bukannya azel itu anak yang pintar pak ?"

"Menurut bapak, Azel itu anak yang rajin. Bapak tulis namanya disitu karena dia belum menyelesaikan skripsinya. Dia tidak nakal. Karena itu saja." Penjelasan pak pikun, membuat hati Acha terasa lega mendengar perkataan pak piku. Entah mengapa dia lega ? Acha juga tidak tau.

"Kenapa kamu menanyakan hal itu cha ?" Lanjut pak pikun. Acha terdiam sebentar. Kemudian dia menghembuskan napas nya dalam-dalam.

"Karena setau saya azel anak yang rajin di kelas pak, itu aja kok !" Pak pikun hanya berohria.

"Jadi siapa yang ingin kamu bantu ?" Pak pikun mengulang pertanyaan sebelumnya. Acha berpikir sejenak.

***

Dava dan Vai duduk di kursi kantin. Dava memainkan hpnya begitu juga Vai. Sementara Azel sekarang berada di perpus untuk menyelesaikan skripsi nya yang sebentar lagi kelar. Tetapi dava dan vai malah asik memainkan hp, walaupun hari ini hari pertama dalam pengumpulan skripsi.

"Dav, lo serius gak mau ngerjain skripsi. Nanti lo gak lulus gimana tuh ?" Tanya vai, vai juga masih fokus ke layar hpnya.

"Serius gue, gak papa lanjut tahun depan." Jawab Dava singkat jelas dan padat. Vai tersontak, dia menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Dava yang seenak jidatnya.

"Njir lo serius ? Dav lo gak cape apa mengulang kuliah lagi. Kalo gue mah ogah, dav gue mau susul azel ya. Mau ngerjain skripsi gue yang masih pendek. Lo mau ikut gue atau enggak nih ?" Ajak vai. Dava yang tadi menatap layar hp beralih ke arah vai yang sibuk memasukkan barang ke dalam tas punggung milik vai.

" lo cemen ah vai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Find ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang