Axel Beavis Axton.
===================================
Seminggu berlalu sejak acara makan malam itu. Siang ini Axel begitu sibuk dengan urusan kantornya. Sedikit tenang saat orang suruhannya mengatakan bahwa Daniel bukanlah masalah yang besar. Axel bernapas lega dan mulai menyiapkan semua persiapan secara diam-diam. Ia tak membutuhkan persetujuan Rachel. Tidak, karena Axel tahu semua hal yang akan ia lakukan. Axel akan melakukan yang terbaik jika itu berkaitan dengan Rachel."Flower Tea." +628xxxx
Sebuah pesan ringan dari orang suruhannya membuat Axel tersenyum. Axel merapikan semua pekerjaannya dan meraih sebuah foto yang berada di mejanya.
"Aku merindukanmu, dear."
Axel tersenyum penuh arti pada foto Rachel yang tengah tersenyum. Foto satu tahun lalu yang Axel dapatkan dari Luke. Axel memohon dengan sangat saat Luke berkunjung ke L.A. Semua menjadi sedikit mudah saat Axel mengatakan bahwa telah jatuh hati pada Rachel. Luke langsung memukul wajah Axel saat itu. Mengatakan Axel gila dan sebagainya.
Namun dengan kukuh Axel menjelaska bahwa perasaannya nyata. Bukanlah suatu permainan meski Axel tahu itu sedikit gila. Mencintai gadis kecil hingga beranjak dewasa bukanlah suatu yang mudah. Axel harus bersabar menunggu saat yang tepat untuk mengutarakan cintanya. Dan itu tengah ia lakukan. Axel membuktikan perkataan dan cintanya dengan melamar Rachel meski harus melewati kedua orangtuanya. Padatnya jadwal dan melambungnya nilai saham perusahaannya membuat Axel tak mempunyai banyak waktu. Namun meski seperti itu, nama Axel begitu terkenal diantara kaum wanita.Axel memiliki wajah tampan diatas rata-rata. Tubuh tinggi, hidung mancung, bibir tipis, mata teduh namun tajam saat bersamaan. Sikap dingin yang Axel miliki membuat Axel semakin dielukan kaum hawa. Axel Beavis Axton, seorang model tampan yang terkenal dan berpindah menjadi pria matang dengan perusahaan yang telah sukses ditangannya. Tak ada yang tak mengenali Axel. Axel idola para wanita cantik yang rela berjejer dan berbaris rapi hanya untuk mendapatkan cintanya. Namun sikap dingin Axel membuat para wanita itu semakin berlomba untuk mendapatkan Axel.
Axel baru saja berdiri dan meraih jas kerjanya. Menatap jam di pergelangam tangannya dan tersenyum senang. Melangkah dan meraih kunci mobilnya sambil bersenandung ria. Namun langkah Axel terhenti saat wanita cantik itu berdiri tepat di hadapannya. Wanita itu tersenyum penuh arti dan berjalan mendekat.
"Alexandra Asley," ucap Axel pelan.
"Kau terlihat senang, Xel." jawab Alexa cepat.
Axel hanya diam dan tetap melangkah. Hingga Alexa menahan tangan Axel.
"Axel, tunggu. Beri aku waktu lima menit," ucap Alexa memohon.
Axel berhenti dan menatap dingin Alexa. "Hanya lima menit."
Alexa mengangguk senang dan mengikuti Axel keluar dari kantor. Duduk di sebuah bangku taman yang berada di luar kantor.
"Katakan," ucap Axel dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mating With You
RomanceMenikah dengannya? Dengan pria phedophil mesum yang sedikit gila? Yang benar saja? Semua itu karena perjodohan gila yang menghancurkan masa indahku. Aku harus menikah dengannya. Dengan pria tampan yang menjadi idola para wanita. Axel Beavis Axton, d...