Disclaimer
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Standart warning is applied
So, Don't Like? Don't Read!
Happy reading, minna-san!"Sudah merasa baikan, hm?" tanya pria berwajah bayi sambil menyodokorkan segelas minuman kaleng pada gadis di sampingnya.
"Mmm.. Arigatou Saso-nii, kau memang yang terbaik," balas Hinata sembari tersenyum manis.
Flashback
Hinata berjalan lunglai. Dia tidak berniat untuk kembali ke rumahnya sekarang, dia hanya tak ingin keluarganya khawatir melihat keadaannya yang seperti ini.
Jadi Hinata hanya mengikuti kemana arah langkah kakinya berjalan tanpa mempedulikan orang yang berlalu lalang disekitarnya. Dan tiba-tiba saja..
Brukkk..
"Kau baik-baik saja, nona?"
Hinata menatap tak percaya pada pria yang sedang mengulurlan tangannya padanya.
"S-saso-niichan?"
"Terkejut, Hina-chan?-" Sasori akhirnya terpaksa mengangkat tubuh Hinata sendiri karena masih tak mendapat respon dari gadis lavendernya "-tadaima," lanjutnya seraya tersenyum tulus setelah membantu Hinata berdiri.
Setelah berhasil menguasai dirinya kembali Hinata tersenyum tak kalah tulus dari Sasori.
"Okaerinasai, Saso-niichan,"
End of flashback
"Kau masih tak mau cerita padaku?"
"Kapan Saso-nii kembali dari Suna?" Sasori tahu Hinata sedang mengalihkan pembicaraan dan Sasori tak ingin memaksa Hinata untuk menceritakan masalahnya padanya.
"Kemarin sore dan pagi harinya aku ingin langsung bertemu dengan gadis kecilku tapi Neji bilang-" Sasori sengaja mengambil jeda untuk menghela napas "-kau sudah pergi dengan seorang pria," dia sengaja melirihkan nada suaranya lalu melihat air muka Hinata.
Amethyst menyendu, pemuda bermarga Akasuna itupun menyesal. Mungkin dia telah mengingatkan Hinata tentang masalahnya. Dan Sasori-pun yakin itu pasti ada hubungannya dengan pria yang baru saja Hinata temui.
"Kau sudah mau pulang?" Hinata menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu, kau mau ikut denganku?" tanya Sasori sekali lagi, si gadis lavender menatap lekat Sasori seolah berkata 'mau kemana?'.
"Sudah ikut saja. Kau pasti senang, Hina-chan," ajak Sasori sambil meyakinkan Hinata.
***
"Wahhh Saso-nii! Aku senang sekali," Sasori sengaja membawa Hinata ke taman bermain.
Dulu setelah Kaasan Hinata meninggal, gadis indigo itu selalu mengunci dirinya di kamar sambil terisak. Sasori dan Neji terpakasa mengiming-imingi Hinata untuk pergi ke taman bermain agar dia mau keluar dari kamar.
Dan butuh waktu seminggu bagi keduanya untuk membuat Hinata mengiyakan ajakan mereka.
Sasori adalah teman Neji sewaktu SD dan dia juga tetangga sebelah rumah Hinata. Hinata yang kala itu berumur 5 tahun tak punya banyak teman karena sifat pemalunya.
Neji sengaja sering mengajak Sasori untuk bermain ke rumah sepupunya agar Hinata tidak merasa kesepian lagi. Dan sejak itulah Hinata selalu menempel pada Sasori daripada bersama dengan Neji. Mereka bagaikan kakak dan adik yang tak terpisahkan. Dan Neji-pun sedikit menyesali perbuatannya itu.