Keadaan jalan siang itu terlihat begitu padat dipenuhi dengan mobil-mobil dan motor yang merayapi jalan. Dengan polusi udara dimana-mana yang membuat pengendara motor harus menggunakan masker untuk melindungi wajahnya sendiri.
Lalu lintas yang padat merayap ini disebabkan oleh waktu yang bertepatan dengan jam selesainya makan siang untuk para karyawan. Sehingga mereka harus berdesakan menunggu kemacetan lalu lintas yang tak pernah berubah tiap harinya.
Abrianna adalah salah satu dari sekian banyaknya orang yang terjebak dalam kemacetan itu. Sepanjang perjalanan dari Rumah Sakit tadi, ia hanya terdiam dengan wajah masam memandangi jalanan lewat kaca mobil disampingnya.
Ah ya, faktanya adalah Abrianna juga harus terjebak satu mobil dengan Kenzo yang sedang menyetir dengan wajah gembira disebelahnya. Ceritanya cukup panjang hingga Abrianna merasa muak mengingatnya.
Tepat setelah Kenzo menghampirinya kembali diruangannya tadi, Abrianna langsung membombardir Kenzo dengan caciannya.
Bagaimana tidak? Setelah memakan nasi goreng yang dibawakan oleh Kenzo, Abrianna sukses terduduk lemas dilantai karena kepedasan. Perutnya langsung berulah hingga Abrianna tidak bisa apa-apa.
Sudah dibilangkan, Abrianna anti pedas.
Kenzo yang berada di tempat kejadian hanya meringis merasa bersalah dan langsung membantu Abrianna untuk duduk di sofa ruangannya. Berulang kali berusaha meminta maaf dan membujuk wanita itu agar mau dia antar pulang karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk kembali praktek.
Hingga akhirnya Abrianna memutuskan menerima tawaran Kenzo karena merasa perutnya sudah tak enak lagi dan juga, mana mungkin dia sanggup membawa mobil dengan kondisinya yang begitu.
Abrianna memutuskan menerima tawaran Kenzo dengan satu syarat yaitu Kenzo harus mengantarkannya terlebih dahulu ke suatu tempat dan tak boleh bertanya. Kenzo langsung menyetujuinya hingga disinilah mereka sekarang. Terjebak diantara macetnya lalu lintas kota Jakarta.
Kenzo tentu saja senang setengah mati ketika Abrianna menerima tawarannya membuat dia lebih leluasa menghabiskan waktu bersama.
Sementara Abrianna hanya memasang wajah datar dan masamnya karena harus terjebak dalam waktu yang cukup lama dengan makhluk menyebalkan bernama Kenzo yang kini duduk disampingnya.
"Bu Dokterr.." Kenzo mencoba memecah keheningan diantara mereka. Mulutnya sudah gatal sekali daritadi ingin berbicara dengan Abrianna.
Namun sayangnya panggilan tak diacuhkan sama sekali oleh Abrianna. Gadis itu masih asyik tenggelam dalam lamunannya sendiri sambil melihat pemandangan padatnya jalanan.
Kenzo tidak menyerah dia kembali memanggil Abrianna beberapa kali hingga akhirnya memutuskan untuk menyentuh bahu Abrianna.
"Bu Dokteerrr.. Kok diem aja sih? Daritadi saya panggilin juga.." Kenzo mengerucutkan bibirnya sebal melihat Abrianna yang terus mengacuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Doctor!
RomanceAbrianna Nathania Wijaya, seorang dokter anak berusia 26 tahun dengan parasnya yang cantik jelita yang dapat membuat siapapun akan terpikat melihatnya. Namun karena masa lalu yang pahit, Abrianna berusaha menutup diri dari lelaki manapun. Namun siap...