D

2 0 0
                                    

Waktu telah menunjukan pukul lima sore, cahaya lembayung memasuki jendela ruanganya itu. Tak terasa mereka berdua tertidur dalam satu pelukan. Gerahnya ruangan rumah sakit itu membangunkan keduanya. Tak lama seorang perawat mengetuk pintu dan masuk. "misi mas mba, saya mau ngecek infusnya dulu" "I, iya" jawab mereka berdua yang masih setengah kantuk Sang perawat terlebih dahulu memberikan thermometer kepada yudi dan memintanya tuk memakainya di mulut. Lalu ia mengecek beberapa yang lain. Tak lama kemudia pak dokter masuk kedalam dan menanyakan beberapa hal ke pada perawat. "baiklah, sampai sini biar saya yang urus" ucap pak dokter kepada perawat. "gimana dok?" Tanya lisa "kondisi mas yudi sekarang udah lebih baik dari terakhir kali kita ngecek, dan sekarang sudah boleh pulang" ucap pak dokter dengan nada yang menyenangkan. "alhamdulilah.." ucap lisa "trimakasih dok, udah nolongin saya" ucap yudi "sama – sama mas yudi, lain kali jangan pernah mencoba hal – hal yang aneh seperti ini lagi yaa" "iya dok" balasnya dengan wajah tertunduk "mungkin mas yudi akhir – akhir ini sedang dalam masa sulit, tapi jangan sampai punya pikirang bunuh diri pake obat – obat warung yang kadaluwarsa" "maaf dok" balas yudi "jangan minta maaf kesaya mas, ke isteri mas aja, kan kasian dia kalo ditinggal suaminya tercinta" "maaf ya lis" ucapnya mengarah ke lisa "yang penting sekarang mas sehat" Yudi tersenyum kecil "yasudah, sekarang saya mau keluar ada urusan lain yang mau saya kerjakan" "iya dok, makasih ya dok" ucap yudi dan lisa "hayuuk mas, kita pulang. Aku mau masak buat kamu" "makasih ya lis, aku makin sayang sama kamu" ucap yudi menyenangkan hati isterinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Detik TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang