#10

12.5K 290 17
                                    

(warning! typo dimana-mana)

•••

ya sudah satu minggu aku menikah dengan Victor, memang aku dan Victor belum pernah melakukan 'itu' karna ya kalian tau lah aku sudah memiliki seorang pacar dan aku tidak ingin mengkhianati dia meski aku tahu sekarang aku tidak mencintainya lagi, mungkin. Aku yakin kalian bertanya-tanya apa aku tidur satu kamar dengan Victor? jawabannya ya karna di apartement ini hanya ada satu kamar! menyebalkan memang.

aku melirik jam yang terus berbunyi, seolah waktu berjalan dengan cepat karna sekarang sudah pukul 9 malam dan Victor belum kembali juga, kemana dia?

"panjang umur" ketika aku melihat Victor berjalan melewatiku di ruang tamu "gue kacangin"

Victor terus berjalan, terlihat jelas diwajah tampannya bahwa dia sangat lelah. Kecewa ya aku memang kecewa karna dikacangin tapi aku kasihan sepertinya dia benar-benar cape

aku berjalan ke arah kamar untuk mengistirahatkan tubuhku ini, mungkin kalian bertanya-tanya juga bagaimana aku tidur? jawabanya aku tidur seperti manusia layaknya yang memejamkan mata lalu beralih kepada mimpi indah atau buruk tergantung mood tapi semenjak aku menikah tidurku tidak bebas karna aku berbagi ranjang dengan Victor hanya dengan sebatas guling yang menjadi pembatas wilaya masing-masing dan jujur tidurku menjadi lebih lincah dari biasanya, karna dulu biasa aku tertidur dengan posisi yang sama ketika aku terbangun tapi sekarang! setiap aku membuka mata pasti aku sedang memeluk tubuh kekar milik Victor.

Aku langsung membaringkan tubuhku ke kasur empuk ini, sepertinya Victor sedang dikamar mandi tapi bodoamatlah aku cape ingin tidur namun ada sesosok malaikat yang keluar dari kamar mandi itu, hanya dengan menggunakan celana boxer dan tidak berbalut baju yang menunjukan tubuh kotak-kotak miliknya dan dia semakin mendekat membuat jantungku bekerja lebih giat dari biasanya dan reflek aku terduduk melihat pemandangan indah dihadapanku, tiba-tiba Victor memeluk erat tubuhku yang terbilang lebih kecil daripada tubuh besar dan kekar miliknya

"are you oke?"

"beri aku waktu satu menit untuk memelukmu" aku bisa berasakan bibirnya bergetar menahan segala sakit yang dia rasa, tanganku yang mengambang ku gerakan perlahan mengelus punggung Victor, tubuhnya bergetar lalu dia melepas pelukannya "thanks" ucapnya pelan, udah satu menit? bentar amat anjir. Pikiranku mulai kacau "gak usah terpesona begitu juga kali dipeluk sama gue" ucapannya membuat aku tersadar kembali. Orang ajaib, baru tadi galau sekarang udah bisa becanda lagi, tapi tetap diwajahnya terlihat luka.

"are you oke?" tanyaku sekali lagi

"I'm fine" jawabnya enteng sambil menunjukan senyum pepsoden "mau temenin gue minum?"

"minum? elah kedapur doang buat minum susah amat sih om" aku memutar mata, malas dengan sikap manjanya yang hanya minum air putih didapur harus aku temani?

"bukan minum air putih dongo, wine?"

"ngomong dong om, gue kan gak ngerti"

"emang dongo ya lu, lemot, untung cantik" oke fix! gue sakit hati dengan omongannya, tapi emang gue butuh sesuatu yang bisa bikin gue lupa sama semua masalah hidup ini "mau atau engga?" tanyanya lagi dan sontak aku mengangguk mantap.

Aku kira, aku dan Victor akan pergi ke club tapi ternyata dia hanya memesan 2 botol wine untuk dikirim kesini. Gak asik ini om! rutukku didalam hati

semuanya berjalan seperti biasa, layaknya kalian sedang meminum wine yang pasti beralih tidak bisa ngontrol diri, ya aku juga seperti itu terakhir yang aku ingat ketika Victor menangis lalu tertawa dan menangis kembali sampai aku benar-benar tidak ingat lagi apa yang terjadi.

Married with om CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang