" THANK YOU " chapt. 2

174 14 0
                                    

“ THANK YOU “ chapt. 2

^^ Sebelumnya

“ Oppaaaaaaaaaa…………….”, teriak Tae In dari dalam Mobil dan menggedor-gedor kaca Mobilnya.

Taeyang terus mengejar Mobil yang ditumpangi Tae In, hingga ia terpeleset ketika kakinya menginjak salah satu batu ditepi jurang, dan terjatuh ke jurang. Tae In yang melihat kejadian itu di depan matanya. Ia berteriak histeris hingga membuat appa angkatnya menghentikan Mobil.

“ OPPAAAAAAAA…………ANDWAEEEEEEEEEEEEEE……….”, teriaknya

Saat Mobil berhenti, Tae In segera ke luar dari Mobil, dan menuju dimana Taeyang terjatuh.

“ OPPAAAAAAAAA……….KAJIMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA…….”

^^Selanjutnya

***

13 Tahun Kemudian

Seorang yeoja berparas cantik duduk di depan sebuah cermin, ia memandangi dirinya. Butiran-butiran Kristal bening ke luar dari kelopak matanya yang indah. Tangannya yang lentik ia letakkan di depan cermin tersebut. Ia meraba sebuah foto berukuran 3R, air matanya semakin deras mengalir, bahkan suara isak tangisnya terdengar oleh seorang wanita paruh baya yang kini menjadi eommanya.

Wanita itu mendekati putri semata wayang yang sangat ia sayangi, ia memegang kedua pundak putrinya yang bergetar karena menangis.

“ Jiyeon~ah…”, ujar eommanya pelan

Jiyeon yang terkejut karena eommanya berada dibelakangnya, iapun segera menyeka air matanya, ia tersenyum memandang eommanya di depan cermin bersama dirinya.

“ Eomma…”, sahutnya

“ Apa kamu mengingat saudaramu?”, Tanya wanita paruh baya itu

“ Nde, aku tidak tahu keberadaan mereka semua. Hatiku merasa hampa eomma…, aku telah kehilangan Taeyang oppa…, dan aku juga tidak tahu keberadaan ke-dua dongsaengku. Aku merindukan mereka semua eomma”, sahut Jiyeon dan memegang lengan eommma yang memegang kedua pundaknya.

“ Suatu saat, kalian pasti akan bertemu dan berkumpul lagi, chagi”, sahutnya

“ Nde eomma”, sahut Jiyeon

“ Ini sudah jam 7, appamu sudah menunggu di bawah. Kajja, kita makan bersama”, ajak wanita itu

“ Nee”, sahut Jiyeon yang beranjak dari tempat duduk, lalu Jiyeon dan juga eommanya ke luar bersama dari kamar Jiyeon.

Mereka berdua menuruni anak tangga, dan berjalan menuju ruang makan yang sangat luas ukurannya. Kemudian mereka duduk berhadapan. Seorang namja paruh baya dengan wajah yang tegas, memandang pada putrinya.

“ Kamu menangis lagi Jiyeon?”, Tanya appanya

“ Aniyo appa”, sahut Jiyeon berbohong

“ Jiyeon tadi kelilipan debu sewaktu membersihkan tempat tidurnya”, sahut eomma Jiyeon yang juga berbohong kepada suaminya.

“ Kenapa kamu harus membersihkan tempat tidurmu?, bukankah sudah ada pelayan yang bertugas khusus untuk membersihkan seluruh kamar di rumah ini”, sahut appanya yang cukup kesal karena mendengar Jiyeon yang bekerja membersihkan kamarnya sendiri.

“ Gwencana appa, lagipula baru kali ini aku melakukannya”, sahut Jiyeon kembali berbohong.

“ Twessoyo,…mm…Jiyeon~ah hari ini kamu ikut appa ke Rumah Sakit”, ajak appa Jiyeon

“ Rumah Sakit?, untuk apa appa?”, Tanya Jiyeon heran sembari memotong daging di piring

“ Appa ingin mengenalkanmu pada seseorang”, sahutnya

"THANK YOU" chapt. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang