5. Cinta? au ah gelap

55 3 1
                                    

Hai cuk :v
Masih penasarankah kalian dengan kelanjutan kisah Carent dan juga Pak Axel? Sebenarnya apa sih yang di lakukan Carent dan pak Axel??
Eits! Guys jan pada suuzon ataupun ambigu terlebih dahulu :v apa yang dilakukan Carent dan pak Axel, karena belum tentu benar yang ada dipikiran kalian itu yang engga2 :"v Jadi kalau mau tau kelanjutan ceritanya, makanya baca dong :v
Terus di like sama comment sekalian, jangan di baca lalu aku ditinggalkam begitu ajah dong!! 😭😭😖Hiks.. Hiks.. *authorsedih😤😫😖😭😭😭

Satu like dan Comennt kalian ajah udah ngebuat aku jadi makin semangat dan jumpatlitan gajelas didepan orang banyak *authorserius #pengalamanbeneran

Waktu itu aku seneng banget banyak yang suka sama cerita aku, sampai kalian Comment pun aku sampai gugup mau bales apa, saking gugupnya mau balesnya, aku sampai minta tolong temen aku @rika_salma untuk ngebales Comment kalian. Tapi dia ga mau -_-"

Yaudah deh, kalian baca ajah :v kalo ga minat juga gak apa2, author bukannya mau maksa kalian :v tapi boleh lah kasih lah like kalian sama comment.

Saya juga ingin berterima kasih karena mungkin masih ada yang setia membaca cerita saya, saya harap kalian semua lumayan terhibur dengan cerita saya yang abstruk dan gaje ini.

***

Carent POV

"Axel!! Bisa diem sebentar gak sih? Daritadi teriak- teriak terus, kagak capek apa? Kuping aku jadi sakit nih ngederin kamu teriak- teriak!" kupelototi dia yang sedang meringis kesakitan setelah apa yang kubuat untuknya.

"Maaf ya Car, aku teriak karena rasanya sakit banget" tunduk Axel menyesal, "hmm.. Yasudah ku maafkan, aku juga minta maaf sama kamu Axel karena sudah terlalu keras untuk.." tiba- tiba suara pintu pun terbuka, aku pun langsung menoleh ke arah belakangku.

"Kalian keterlaluan, apa yang kalian buat disini hah?!! Ini sekolah, bukan hotel!! Kalian itu belum muhrim, tapi sudah berbuat yang.. Ah sudalah, sekarang kalian ketahuan berbuat Zina di sekolah! Akan ku laporkan ini kepada kepala sekolah, dan juga orang tua murid!" Ancam Pak Gara yang langsung keluar dari ruang Axel, kami yang terdiam agak lama karena terkejut datangnya pak Gara, otak kami pun masih mencerna perkataan dari pak Gara barusan.

"Apa pak Gara menyangka kita berzina?" tanyaku yang baru konek duluan, "sepertinya begitu" kata Axel. Kita pun diam sejenak, lalu. "Ahhh!!! Tidak!! Pak Gara salah sangka sama kita!! Kalau kita berbuat zina! Haduh belum seminggu kerja di sini, masa nanti gua dikeluarin!!" teriak Axel frustasi sambil mengacak- acak rambutnya

"jadi menurut Axel, sekarang kita harus ngapain?" tanyaku, "kita harus mengejar pak Gara dan memberitahu kejadian ini hanya salah paham, sebelum pak Gara memberitahu kepada kepala sekolah, dan orang tua mu. Bisa- bisa nama kita tercoreng!! Atau tidak kita akan dikeluarkan dari sekolah!" panik Axel.

"kalau begitu, ayo kita kejar pak Gara!" kata Carent, langsung berlari sekencang mungkin meninggalkan Axel yang masih di dalam ruanganya, "aish, tuh anak larinya cepet banget dah, udah tau kaki gua masih sakit lagi, gak bisa lari" pasrah Axel yang pada akhirnya berjalan biasa, karena kalau berlari pasti akan sakit.

Aku pun berlari sekencang mungkin ke tempat pak Gara, 'aku tidak mengharapkan ini terjadi. Semoga tuhan mempermudahkan aku menemukan pak Gara dan menjelaskan yang sebenarnya' akhirnya sampai juga aku didepan ruangan pak Gara, lalu aku pun memegang kenop pintu dan ku buka pintunya. Yang kulihat didalam adalah, 'tidak ada pak Gara? Apa aku terlambat mengejar pak Gara?' aku pun tetap terus mencari pak Gara sampai seluruh sekolah ku kelilingi. Sampai aku bertemu pak penjaga sekolahku, "pak liat pak Gara gak?" tanyaku, "emangnya kenapa neng? Pak Gara mah udah daritadi keluar gerbang sekolah. "Oh yaudah makasih ya pak!" kataku langsung meninggalkan penjaga sekolah

Sekolah JonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang