II

136 9 8
                                    

"Move on itu merelakan bukan melupakan"

Sedari tadi yang dilakukan laki-laki itu hanya memetik senar gitar secara asal yang menghasilkan nada yang kurang enak didengar.

"Arrgghh!! Kenapa gue mikirin dia terus" laki-laki itu mengacak-ngacak rambutnya.

"Dasar pembawa sial!" setelah meletakkan kembali gitarnya, laki-laki itu melangkah keluar kamar.

Di ruang tengah, terlihat Mama dan Papanya sedang menonton acara ditelevisi. Saat melihat Erlangga berjalan mendekat, sang Ibu kemudian berdiri lalu berjalan menghampiri anaknya itu.

"Sayang, kamu mau makan apa? Mama udah sediain kamu makanan dimeja makan sana gih makan, ada ikan tongkol sama tumis kangkung kesukaan kamu"

Erlangga langsung berjalan menuju meja makan untuk mencicipi makanan kesukaannya itu.

"Oh iya itu di kulkas ada peyek kacang, tadi Mama beliin buat kamu" Erlangga hanya bisa berdecak saat mendengar teriakan sang Ibu. 'Teriak-teriak mulu'.

**

"Udahlah Er cowo kaya dia tuh ga usah dipikirin, buang-buang tenaga, uang, dan waktu" Dinda mengatakan itu sambil membawa masuk beberapa cemilan.

"Kok jadi buang-buang uang sih? Ga jelas banget deh"

"Iyalah buang-buang uang, kan kalau lo mikirin dia, lo butuh tenaga, kalau tenaga lo habis lo butuh makan, nah kalau beli makan kan pake uang, jadi sama aja lo buang-buang uang" Dinda menjelaskan panjang lebar yang membuat Erika malas mendengarkan penjelasan Dinda yang tidak jelas itu, walau sebenarnya dia merasa bersyukur karena memiliki teman seperti Dinda.

Dinda selalu saja bisa membuat dia lupa dengan masalahnya, hanya Dinda yang selalu bisa menghiburnya disaat seperti ini, walaupun kadang Dinda ngeselin.

"Ye.. ye.. ye.. ape kate lo ae dah din, lo engga tau sih gimana susahnya ngelupain masa lalu" wajah Erika kembali terlihat sedih.

"Yaelah hari gini masih mikirin masa lalu, kita tuh hidup dimasa sekarang dan akan menuju masa depan, yang udah lewat mah gausah dipikirin" Dinda langsung bergaya layaknya seorang motivator handal.

"Gaya lo udah kaya orang bener, doi apa kabar? Udah bisa move on lo?" Erika meledek Dinda dengan senyum liciknya.

"Terus aja terus Er, lo mah bisa aja bikin gue kesel" Dinda memasang wajah kesal.

Dinda mencomot onde-onde yang tadi dia bawa, makanan yang terbuat dari tepung ketan yang dilumuri dengan wijen itu adalah salah satu makanan kesukaannya.

"Tuh makan jangan dianggurin doang, eh tapi jangan ambil onde-onde nya gue suka banget soalnya" Semua onde-onde yang berada dipiring segera di geser oleh Dinda kearahnya.

"Yaelah gue juga ga suka kali, ga doyan gue" Sebenarnya bukannya tidak suka tapi hanya kurang minat memakannya, bintik-bintik yang menjadi lapisan makanan itulah yang membuat Erika kurang suka, karena terlihat menggelikan.

"Ohiya Er, masih suka dateng ga?" Tanya Dinda berubah menjadi serius.

"Udah jarang sih, tapi kadang mimpi itu suka dateng, kayanya gue ga bakal pernah bisa benar-benar ngelupain"

"Gue udah bilang sama lo jangan pernah lo inget terus, lupain aja yang udah lewat"

"Gimana bisa gue lupain kalau rasa bersalah itu terus ngehantuin gue" Erika menekankan ucapannya.

"Gua udah bilang Er itu semua bukan salah lo, disini lo hanya korban yang ga seharusnya disalahkan" Dinda mulai kesal dengan pemikiran Erika yang benar-benar bodoh.

Sudah sejak lama Erika mencoba untuk melupakannya, melupakan segala yang pernah terjadi di masa lalunya, bukan kenangannya yang ingin dia lupakan tetapi masalahnya, semua masalah yang terus menimpanya bertubi-tubi.

Membuat dia semakin terlihat rapuh, membuat dia semakin terlihat sangat menyedihkan. Dia bertekat, mulai sekarang dia akan benar-benar mencoba lebih keras lagi untuk melupakan segalanya termasuk kenangan dia bersama seseorang yang sampai sekarang masih sangat dia sayangi.

Erlangga, cinta pertama sekaligus patah hati pertamanya.

Jakarta,
5 Desember 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlmostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang