Halo~ saya balik membawakan sebuah fanfiction spesial Natal ≧▽≦ sebenarnya sudah selesai dari kemarin, tapi baru sempat saya publish hari ini :'(
Kali ini pairnya Seto dan Marry dari Mekakucity Actors~
Happy reading, and Merry Christmas! Meski sedikit telat ><
.
.
.
Mistletoe
-once upon a christmas.Seto mengacak-ngacak kardus di hadapannya dengan serampangan. Mencari untuk sebuah benda- yang seakan-akan hilang tanpa jejak. Merasa frustrasi, ia menjambak rambutnya
"Seto?"
Meskipun mengenal suara yang memanggilnya, Seto tetap diam.
"Seto? Apa yang sedang kau lakukan-"
"Sebentar, Marry. Aku perlu waktu untuk berpikir. Sebentar saja-" Ia memangkas pertanyaan gadis itu dengan cepat, masih mengacak isi kardus. Berusaha mengingat. Dimana? Dimana?
"Sepertinya kau sedang kesusahan..." Seto merasakan telapak Marry menepuk bahunya. "Ada yang bisa aku lakukan?"
"Tidak, tidak usah." Seto tersenyum dan menggeleng, membayangkan kekacauan yang bisa terjadi jika Marry berusaha membantu. "Lupakan soal ini sebentar. Ada apa, Marry?"
"Um... Aku cuma ingin berkata, aku ingin meminjam mistletoe ini!" Marry menyodorkan sebundar mistletoe berhias pita sembari tersenyum lebar. "Boleh?"
Seketika wajah pria di hadapannya memucat.
"Marry!"
"Ee-eeh?! Kenapa? Tidak boleh, ya?" Marry bergelagap, hampir saja mistletoe di genggamannya terlempar. Seto menghembuskan napas lega.
"Tidak, tidak. Bukan apa-apa. Kau boleh saja bermain dengan mistletoe itu." Sang pemuda berkata dengan nada manis. "Tapi... Jangan. Sampai. Rusak."
"Huee?!"
.
"Nee, Seto. Apakah kau tadi sedang mencari mistletoe ini?" tanya Marry, masih berusaha menyeimbangkan kakinya yang berdiri di atas kursi untuk menggantungkan mistletoe.
"Ya." Seto mengangguk, kedua tangannya memegangi kursi erat-erat. Siapa tahu Marry jatuh dan mistletoe-nya rusak, lalu Marry akan terpeleset oleh sembarang pita, menjatuhkan cake Natal jumbo, dan menumbangkan pohon Natal yang telah dihias dengan meriah. Mereka akan menjadi target pembantaian oleh seluruh anggota Mekakushi-Dan karena telah merusak Christmas Party yang ditunggu-tunggu.
"Sebenarnya, apa keistimewaan dari mistletoe?"
"Hmm, aku juga tidak terlalu mengerti. Katanya mistletoe melambangkan cinta dan persahabatan." Seto berpura-pura bodoh. Wajar kan, kalau Seto ingin mencoba itu dengan Marry? "Kalau ada pasangan yang, uh, be-berciuman di bawah mistletoe, mereka akan bahagia..."
"Be-be-berciuman, katamu?" Kedua kaki Marry mulai goyah. Ia panik. "A-aku baru tahu ternyata mistletoe punya sihir seperti ini- Kyaa!"
"Marry, bahaya!"
Dan seperti adegan-adegan klise lainnya, sang pemuda melindungi sang gadis dari jatuhnya.
Brak!
Chu!
Marry membuka matanya, kaget. Segera menjauhkan bibirnya dari... Kening Seto.
"Ah... E-eh... "
"Ah... Sakitnya." Seto memijit-mijit pelipis belakangnya. "Kau harus lebih berhati-hati, Marry."
"Ah, um... Maaf, Seto! Aku membuat masalah lagi..." Marry menunduk kecewa. Seto mengusap rambut sang gadis. "Tak apa. Lagipula, bukankah mistletoe-nya sudah terpasang dengan baik?"
"Tapi... Aku tetap merasa bersalah. Apalagi- ah, anu, aku mencium kening Seto..." Pipi Marry merona dengan cepat. "A-aku tidak bermaksud seperti itu. Maaf ya, Seto!"
Seto tertawa. Gadis ini terlalu cepat khawatir.
"Jangan khawatir, Marry," ucap Seto lembut. "Aku suka pada Marry. Jadi tidak masalah. Kalau Marry?"
"Huah? Seto, apa yang kau katakan-"
"Bagaimana perasaanmu terhadapku? Cepat, sebelum Kano dan yang lain kembali." Seto menatap jam dinding yang semakin mendekati pukul tujuh. Ia tidak ingin suasananya menjadi canggung apabila Kido menangkap basah mereka.
Marry semakin menunduk. "Uhm, aku juga," ia berbisik malu.
Seto memeluk Marry. Marry terkejut, sedangkan sang pemuda membenamkan wajahnya di bahu Marry. Marry balas memeluknya.
"Hmm... Ingin mencobanya?"
"Mencoba apa?"
"Itu lho." Seto melepaskan pelukannya, dan mencium bibir Marry sekilas. "Ini."
"Seto! Kau bahkan tidak menunggu jawabanku!"
"Kalau begitu, apakah kau akan menolak, Marry?"
"Um, tidak juga..." Marry mengakuinya. "Lagipula ini Natal. Sekali setahun, kan?"
"Aku akan melakukannya lagi. Tahun depan, lima tahun lagi, sepuluh tahun lagi... Bukan hanya di Natal saja." Seto tertawa. "Dan sampai salah satu diantara kita mati. Merry Christmas, Marry."
"Akan kutunggu. Merry Christmas, Seto!"
.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistletoe
Fiksi Penggemar'Merry Christmas!' Tentang malam Natal Seto dan Marry, yang dibumbui seuntai mistletoe. -once upon a christmas. Happy reading! [Mekakucity Actors Fanfiction] [SetoXMarry] Characters © Shizen No Teki-P