part 11

2 3 0
                                    

   Okeh riders sepertinya hidup aku udah nggak sempurna lagi kalau belum update Sister Destroyer wkwkwk.

  Hai tari bali lagi di part ini kita bakal tau apa yang di rencanakan Evelyn untuk menyuruh Vika bertemu papinya. Ikutin terus ya .

           *************

   Di saat Vika sudah di sekolah dia masuk di kelas dan mendapati Reina sedang menenggelamkan wajahnya di tangannya.

   Eh curut ini sekolah bukan apartement, ngapain lo tidur disini hah, jangan jangan lo udah ileran lagi di meja. Iyuuu.

   Eh sembarengan banget tuh mulut bilangin gua ileran. Ucap reina marah.

   Idihh marah, lagi PMS lo? Tanya Vika seraya menoyor kepala Reina seenak jidatnya.

   Iihhh sakit ucap reina mencibirkan bibir bawahnya dan mengelus kepalanya.

   Yaudah jangan marah, mending ke kantin gue teraktir deh hari ini.

   Serius lo, yaudah ayo. Ucap Reina seraya menarik tangan Vika dengan mata berbinar.

   Yeee nggak usah narik narik juga kuelesss.

Setelah sampai di kantin Reina langsung memesan mie ayam dan jus jeruk, sedangkan Vika bakso dan jus melon.

   Setelah makananya datang mereka langsung melahap makanannya lalu masuk ke kelas.

      Selama pelajaran bahasa inggris mereka sangat memperhatikannya hingga tak terasa bel istirahat pertama berbunyi.

     Karna 2jam yang lalu nereka sudah makan jadi mereka berdua ingin pergi ke ruangan musik yang terletak di lantai dua dekat koridor kelas 11.

   Setelah sampai ditempat tersebut Reina langsung mengambil gitar putih dan berkata gue main gitar elu nyanyi ya Vik.

   Gue udah nggak bisa nyanyi.

    Udah deh Vika lo harus bangkit dari keterpurukan elo gue tau lo rindu papi lo yang pertama kali mengajari elo nyanyi tapi lo harus kembali seperti dulu. Vika yang gue kenal bukan vika yang takut teringat masa lalu, bukan vika yang takut nyanyi. Ucap Reina yang meneteskan air mata karna malihat sikap  sahabatnya yang berubah 180 derajat.

    Oke gue nyanyi tapi lo harus janji nggak nangis lagi . Ucap vika datar.

   Reina yang mendengar ucapan sahabatnya langsung mengiyakan sembari tersenyum sendu melihat sahabatnya yang udah 8 tahun terakhir nggak mau nyanyi karna takut teringat sesuatu.

   Lalu reina memetik gitarnya dan Vika mulai bernyanyi.

Hanya satu pintaku
Tuk memandang langit biru
Dalam dekap seorang ibu.

Hanya satu pintaku
Tuk bercanda dan tertawa
Dipangkuan seorang ayah.

Reina menangis dalam diam mendengar sahabatnya menyanyi sembari memetik gitar dan menundukan kepalanya agar tidak di tau kalau dia sedang menagis.

Apa bila ini
Hanya sebuah mimpi
Ku selalu berharap
Dan tak pernah terbangun.

Hanya satu pintaku
Tuk memandang langit biru
Di pangkuan
Ayah dan ibu.

Vika sedari tadi menyanyi dengan suara merdu dan juga tangisan dalam diam.

Intro sembari reina memainkan gitarnya.

Sister DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang