Met the Past

133 67 37
                                    

itu si cantik Aom dari lubuk hati mas Aska ya, castnya mbak Linnzy Alza. cantik ga? pasti, cocok gak sama castnya? terserah pembaca aja dah, yg penting vote sam komen.

happy reading muah

____________________

Aku terbangun dari mimpi indah ku, karena sedari tadi banyak orang yang berisik di luar sana.

Oh ayolah ini baru jam 8 pagi, batin ku sambil melihat jam yang melekat di tangan kiri ku. Aku beranjak dari tempat tidur kecil ini.

Tunggu

Tempat tidur kecil?

Ahh, pantesan berisik sekali diluar sana. Aku lupa tadi malam aku mendapat telpon ketika sedang asyik berduaan bersama Aska, karena ada dua kali operasi mendadak secara bersamaan dengan terpaksa harus tidur di rumah sakit.

Flashback on

Kring...kring...

Terdengar lagu you are my everything yang dinyanyikan oleh Gummy dari handphone ku yang bertanda ada panggilan masuk, aku menggeser layar handphone ku ketika ku lihat terpangpang nama suster Aya.

"Ya suster?" tanyaku langsung tanpa aba-aba.

"......."

"ah, baiklah. Saya segera kesana sekarang" jawabku mendengar ucapan suster Aya di sebrang sana.

Dengan terpaksa aku harus mengakhiri acara berduaan bersama Aska, dengan wajah ku yang kecewa Aska menaikan sebelah alisnya.

"Adaa operasi mendadak dan aku harus kesana segera" ucapku dengan nada pelan.

"Baiklah bu dokter kita harus ke rumah sakit segera" sambil mengela nafasnya Aska mengulurkan tangan nya.

"Maaf, aku menggangu acara kita" aku mengerutkan kedua alisku sambil menggigit jari.

Aska hanya melemparkan senyuman mautnya sambil menggelengkan kepalanya bertanda bahwa dia tidak mempermasalahkan itu.

Flashback off

"Ehmm, si kucel yang baru bangun jam segini" ucap seseorang yang duduk di tempat kerjanya.

Siapa lagi kalau bukan si nenek lampir, Sunny.Aku hanya tersenyum untuk balasan dari ucapannya.

Aku menghampiri Sunny yang masih berkutik dengan komputernya itu, terlintas di otak ku untuk mengagetkan nya. Kapan lagi aku bisa menjaili nenek lampir seperti dia.

Tangan ku langsung menjulur di hadapannya "Ahh tangan ku pegal, pijitin" suruhku. Dengan sikap sok kekanak-kanakan yang membuatnya kesal, dengan terpaksa dia memegang tangan ku.

"ASTAGA, elu... Linzzy elu, apa ini?" Sunny terkejut melihat jari manisku mengenakan cincin.

Hore hore berhasil! Batin ku seraya mengikuti ciri khas dora. Senang melihat Sunny terkejut, memang aku hanya berpura-pura tangan ku pegal.

Aku hanya ingin menyombongkan cincin yang terpasang di jari manisku ini, aku hanya tersenyum geli menanggapi pertanyaan Sunny.

"Elu di lamar? Kapan? Kenapa gue baru tau Zzy? Pokok nya gue seneng banget akhirnya si cowok dingin itu melamar elu" ucapan panjang lebar Sunny diiringi jingkrak jingkrak tomboynya dengan tangan nya yang masih betah memegang tangan ku.

Dia terdiam, berhenti dengan aktifitas jingkrangnya tadi "Tapi jangan lupa pajak lamar nya" sambung Sunny, yang membuat ku memutar malas bola mataku.

Dia seneng kayaknya bukan karena gue di lamar Aska tapi karena pajak lamaran nya, wajib di garis bawahi kata-kata terakhirnya.

"Okey, gue kasih cepe aja kali ya" umpatku sambil melihatkan barisan gigiku yang tertata rapi.

"Gila lo, yg bener aja gue kan bukan anak bolon yang minta sama emak nya Zzy. Lagian masa iya calon istri pewaris perusahaan ternama cuma kasih gue cepe" Sunny melepaskan tangan nya yang menggenggam tangan ku.

"Ya iya kali pewaris perusahaan ternama, gue kan belum tentu jadi istri sah nya"

"Gue kan cuma bilang calon istri bukan istri beneran Zzy, ayo ah traktir gue dulu" ajak Sunny, menggandeng tangan ku erat.

Bisa apa gue kalo udah ngobrol sama nenek lampir yang gak nyambung ini, batin ku kesal. Aku hanya bisa pasrah ketika Sunny sudah begini.

***

Autor vop

Pria itu menyenderkan punggung kokohnya ke sandaran kursi, ia memutar kursi itu hingga menghadap jendela besar dibelakangnya yang menampilkan banyaknya gedung yang menjulang tinggi di sekitar kantornya.

Dari lantai paling atas di kantornya, ia seakan bisa melihat seluruh sudut kota Jakarta, bahkan banyaknya kendaraan dijalanan seperti semut yang berjalan.

Tangannya menggenggam sebuah ponsel yang ia tempelkan ketelinga kirinya, matanya terpejam seraya menahan rasa lelah.

Ia membuang nafasnya pelan "Okey, tunggu aku disana" ucapnya kepada seseorang disebrang sana.

Aska memandangi ponselnya yang sudah mati, ia berfikir bagaimana bisa wanita itu masih mengejarnya bahkan sampai saat ini.

Wanita itu adalah, Arsabella. Yang tidak lain adalah mantan pacar Aska saat ia masih duduk di kelas tiga sma, itu sudah lama bukan.

Wanita yang kerap dipanggil Bella itu yang memutuskan Aska secara sepihak bahkan ketika Aska benar-benar mencintai wanita itu secara tulus.

Bella mengakhiri hubungannya bersama Aska dengan alasan bahwa ia ingin melanjutkan sekolahnya di Amerika.

Dibalik itu saat satu tahun berlalu, Aska tetap setia menunggu hingga akhirnya wanita yang ia tunggu sudah menggandeng pria lain.

Seperti halnya batu yang terlempar kedalam air yang tidak pernah muncul kembali kepermukaan, itu yang ia rasakan ketika menunggu seseorang yang ia harapkan.

Dari situlah awal dingin sifat Aska muncul, hingga saat pertama kali ia bertemu dengan Linzzy, wanita itu mengubah hitam putih hidupnya menjadi lebih berwarna.

Saat itu meskipun banyaknya mata yang tertuju pada Aska, meskipun banyaknya perempuan yang menggilainya, entah kenapa hatinya tertuju pada Linzzy gadis yang sudah ia lamar.

Pria itu beranjak dari kursinya, pergi menuju tempat yang ia tujui.

Hampir lamanya ia bergelut dengan macetnya jalanan di kota Jakarta akhirnya ia sampai di sebuah caffe, tempat dimana wanita itu mengajaknya bertemu.

Didekat kaca besar yang terlihat dari luar terlihat wanita itu sedang menunggu kehadiran Aska.

Ia tersenyum ketika Aska sudah ada dihadapannya, lebih tepatnya di depan kursi yang sedang ia duduki.

Bella, wanita itu memulai percakapan terlebih dahulu diselingi dengan senyuman manisnya yang ia lontarkan kepada pria dihadapannya, membuat Aska bernostalgia saat saat dimana ia masih bersama dengan wanita itu.

Dibalik percakapan mereka, seseorang menatap tajam kearah Aska dan Bella.

___________________

Akhirnya bisa update uka setelah seabad berlalu haha, uka mau bilang kalo cerita iniye bakalan slow update soalnya uka lagi bikin cerita baru tentang anak sekolah tiga sma eh *kayak bakalan ada yg baca aja*

Aska: tega lu thor ngegantungin gue, oke fix kita the end

Elah, lu urusin dulu tuh calon bini. Gue mau urusin cerita baru

Linzzy: fix ya bener kata emak iim cimol dikasih atom itu enak

Pusing dah ngurusin lu berdua, uka gantungin tau rasa

Abaikan lah, jangan lupa komen sama vote nya!!!

Maksa bener sumpah harus komen sama vote titik

Salam joppy (jomblo happy)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang