chapter 3

10 1 0
                                    

"Sebotol anggur "
Bagaimana kehidupan faza disana ? , layaknya arman atau memang justru terbali 180 derajat seperti keadaan kemarin malam ?
Malam menyapu kota jakarta waktu itu , bising dengan berbagai kendaran juga dengan sebuah ..... "tangisan"
"Seandainya aku dapat mengatakan hal yang sama seperti bias keindahan yang sering aku lihat." Gumam faza
                                                                                         ***

Bagaimana kehidupan bisa dikaitkan dengan argumen jiwa manusia , semua berbeda bahkan kejadian tidak ada yang sama . Senyap diam tanpa gurau. Menjalin perdebatan keras dengan naluri dan asa
Bagaimanakah aku melangkah ?

Sudut kota malam ini sangat sepi tapi masih terlihat muda mudi sepasang kekasih berkeliaran.
Ingatan faza jatuh kepada seorang gadis rambut pirang dengan style terkesan santai yang sedang duduk di kafe tempat faza bersantai

" hai , kamu jeynan ?" Ucap faza
Jeynan tercengah dan aneh
" hai , kamu faza ya ?" Ini orang kayanya lagi normal deh (gumam jey)
" aku boleh duduk disini ? "
" boleh dengan senang hati . Silahkan duduk"
" boleh aku ajukan pertanyaan ?"
" ya silahkan "
" kamu sakit faza ? Aku lihat sebotol obat di toilet kamar aku dan "
" jangan bahas itu " serentak faza memotong ucapan jey
" baiklah maaf"
" maaf merepotkan tapi kamu nampak ingin tau tentang aku , sampai-sampai kamu perhatian . Kamu suka aku ya ? "

Jey tercengang dan heran, seketika jey ingin berkata dan ashhhhh....
tiba-tiba bibir tipis pria ini menempel dengan tepat dibibirku 
Tarikan tangannya sangat kencang mengisyaratkan agar aku ikut bermain dalam ciuman hangatnya itu

" Ada apa ini faza , kamu gila !!!!" Jey melepaskan ciuman itu lalu pergi

Dan faza hanya tersenyum puas penuh tanya.

Jantungnya berdetak kencang , banyak pertanyaan yang bermunculan tentang faza . Dan lebih parahnya kenapa ak.u merasa gugup tapi nyaman

" aaaahhhh aku sudah gila" gumam jeynan

Mentari hadir mencubit wajah jeynan yang manis , hangat terasa namun tetap memaksa jeynan bangun karena sebuah urusan yang tidak bisa ditinggalkan.

" pertemuan dengan pemilik tekstil sudah dijadwalkan bu semua berkas sudah  saya siapkan " sms dari sekretaris jeynan

Segera jeynan bergegas mempersiapkan diri . Mobil mewah dengan warna hitam tampak cocok dengan pakaian yang dikenakan jey. Wanita karir yang masih belum mengenal banyak cinta yang tampak ganas diluar sana

Pemilik tekstil itu sudah menunggu , seketika berbalik badan . Dan
" Arman ? "
" ya aku arman "
" dunua tampak sempit pagi ini . Baik kita mulai perbincangam kita "

1jam berlalu pembahasan mengenai perusahan yang mereka pegang sufah selesai. Arman tampak hangat menyapa jey . Menatapnya dengan lekat dengan penuh kasih . Sampai tiba di parkiran , lagi-lagi faza ada dihadapan jey .

Serentak jey masuk ke dalam mobil dan mengabaikan faza . Tapi di kaca spion belakang mengapa kedua laki-laki itu terlihat bertengkar ?

Only You And A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang