part. 4

26 4 0
                                    

Saat aku sedang dijalan Aku tidak sengaja melihat Darent bersama temannya dua orang kearah Kami. Mereka bernama Reffa dan Daniel. Ia sangat cepat mendapati teman. Jelas. Ia sangat kaya dan tampan. Siapa yang tidak terpesona oleh nya?

Saat aku dan Aira hendak memasuki ruang kelas. Pergelanganku ditarik oleh Darent.

"ikut aku" sambil memegang pergelangan ku dengan sangat kuat.

"hey.. Kamu tidak bisa begitu saja Darent. Tangannya pasti sakit. Lepaskan" kata Aira sambil menarik tanganku.

Lalu Reffa dan Daniel menarik Aira dari samping. Aira ingin memberontak tetapi Reffa dan Daniel menahannya. Dan aku pun tidak bisa berbuat apapun.

"ah lepas Darent, sakit" Aku berusaha melepaskan tangan ku dari Darent. Ia lalu mengencangkan pegangannya. Sangat kuat memegang nya. Ku yakin pasti membiru atau memerah pergelangan ku

Dan saai itu Darent menarikku entah kemana. Darent terlihat tergesa-gesa.

"Darent lepas. Please" kataku. Sambil menarik tanganku.

"diam lah. Aku pusing mendengar rengekan mu. Aku hanya perlu diam dan ikut Aku" kata Darent. Dan Ia pun menambah kecepatan berjalan nya. Dan menjadi sangat erat pegangannya.

Dan saat itu Aira berhasil melarikan diri dari Reffa dan Daniel.

"hei... Darent mau dibawa kemana Kesya!" kata Aira sambil berlari mengikuti dari belakang.

"tahan perempuan itu guys." teriak Darent pada Reffa dan Daniel.

"Darent please. Lepas. Sakit" kataku hampir menyerupai rintihan.

Saat Aku menengok kebelakang. Aku melihat Aira sedang memberontak dari dua laki-laki itu.

Entah Aku mau dibawa kemana. Aku tidak tahu. Dan tidak mau tahu. Aku hanya ingin melepaskan tanganku darinya. Sangat sakit. Ya sangat sakit.

Darent membawaku entah kemana. Darent tetap berlari sambil menarik pergelanganku.

Aku yakin anak-anak pasti memperhatikan kita sejak tadi. Sejak tanganku mulai ditarik Darent.

Benar saja. Kulihat disekitarku, semuanya sedang memperhatikan kami. Dan aku sangat malu sekali.

Tak lama kemudian. Darent tiba-tiba berhenti. Saat aku menyadarinya, aku sudah berada diparkiran. Darent melepaskan tangan ku.

Dan aku melihat tangan ku yang tadi Darent pegang dengan sangat kuat. Benar saja, itu memerah. Dan aku mengusap-usap kan pergelanganku dengan harap memerah itu menghilang. Walaupun itu tidak mungkin untuk hilang.

"jangan kemana-mana. Tunggu sebentar" kata Darent. Dan aku melihat Darent merogoh-rogoh kantung celananya.

Ia mengeluarkan kunci motor nya. Dan langsung menghampiri motornya.

Saat Darent sedang hendak mengambil motor aku berfikiran untuk melarikan diri.

Saat aku diam-diam untuk melarikan diri. Aku berjalan kebelakang secara perlahan.

"KESYA JANGAN BERGERAK" teriak Darent.

Dan tak lama kemudian. Ia menghampiri ku. Dan Ia juga memakai helm.

"naik" kata nya.

"kita mau kemana? " tanyaku.

"kita pergi kesya"

"aku tidak ikut. Kamu saja. Aku mau kekelas" kataku sambil menghadap belakang dan mencoba berlari.

Saat aku hendak berlari. Tiba-tiba badanku diangkat oleh Darent.

"Darent lepas!!!!"

"jika kamu tidak mau diam, kau akan jatuh Kesya. Ugh kau berat sekali"

"jika aku berat turunkan aku!!! "

Dan Darent pun menduduk kan ku diatas motor. Dan aku hendak turun. Darent menahanku.

"jika kau tidak mau diam. Akan ku cium kamu disini juga, detik ini juga" kata Darent sambil memeberikan ku helm.

"pakai ini" kata Darent.

"ti... " saat aku hendak menjawab, Darent memotong jawabanku.

"tidak usah banyak bicara kesya"

Darent pun menaiki motornya dan langsung menyalakan mesinnya.

Saat tiba didepan pos satpam. Ia berbicara dengan satpam itu. Entah lah aku tidak tau apa yang mereka bicarakan.

Tak lama kemudian Darent mengegas motornya dan mengendarai nya keluar.












Thank you for reading my story guys.
I will you like my story.. Hahaha
If you want to gives me the suggestion I'll take it happy.

Don't forget to give comments and vote.

FULL DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang