Pesta "Boneka"

110 11 4
                                    

Hari itu, Yuri mengajakku ke toko roti dekat stasiun. Ini bisa dibilang cukup kebetulan karena jarang sekali ia mengajakku ke toko roti. Mungkin karena letak toko rotinya jauh dari kampusnya dan kantorku juga, jadi Yuri mengajakku saja sepulang dari kantor. Aku mengendarai mobilku ke toko roti cukup cepat, jadi aku dan Yuri tidak banyak berbicara saat itu.

Sesampainya di toko roti ia membelikanku cheese cake dan cupcake untuknya. Kami berbincang-bincang banyak di dalam toko roti itu, dimulai dari masalah di kantor hingga masalah pribadi lainnya. Sewaktu aku sedang membicarakan tentang perusahaanku, Yuri tiba-tiba bersorak riang. Sepertinya ia mengingat sesuatu yang bagus. Yuri mengajakku ke sebuah pesta. Ya, Pesta Boneka, itulah yang tercantum disana. Aku mulai membaca brosur dari pesta tersebut. Cukup mengejutkan, perusahaan ayahku menjadi salah satu sponsor pesta tersebut. Dipikir-pikir lagi, tumben sekali ayahku memberikan sponsor kepada acara tersebut, biasanya ayahku hanya memberikan sponsor jika itu acara-acara khusus atau acara penting. Apakah ini acara cukup penting ya? Sampai-sampai ayahku mensponsorinya. Jujur saja, jika aku diajak ke acara pesta seperti itu aku lebih memilih berdiam di kamar. Namun, karena melihat Yuri sangat senang mendengar pesta ini dan mengajakku untuk datang ke acara tersebut, mau tak mau aku harus datang juga kesana.

Hmmm tunggu, ayahku ya.. Kenapa ia tak memberi tahuku tentang ia mensponsori acara tersebut? Biasanya ia memberitahuku lebih lanjut jika mempunyai hal-hal mengenai sponsor-sponsor seperti itu. Mungkin ia akan menelponku nanti untuk keterangan lebih lanjutnya...

Dua hari telah berlalu, benar saja ayahku menyuruhku untuk hadir di pesta tersebut untuk sebagai perwakilan dari perusahaan ayahku, kebetulan juga perusahaan kerjaku telah mengirimkan orang lain untuk sebagai perwakilan. Besok acaranya berlangsung. Jadi aku memilih baju-baju yang akan kukenakan besok, Yuri juga membantuku tentang desain yang bagus aku kenakan. Tapi aku lebih memilih baju kantor yang biasa aku kenakan saja. Yuri sudah siap dengan baju dress berwarna ungu. Sungguh elegan menurutku, tapi aku tak begitu tertarik akan hal itu. Yuri memaksaku memakai baju yang telah ia siapkan, tidak terlalu mencolok, jadi dengan terpaksa aku mengiyakan keinginannya saja. Aku tak ingin merusak suasana hatinya, jadi aku menurut saja. Apalagi tema dari pesta tersebut benar-benar sesuai dengan hal yang ia sukai.

Sudah mulai..
Aku akan puas dengan hal ini
Tunggu saja...
Besok..

I Choose What ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang