RAISA MEMBAIK

63 1 0
                                    

KALI KEDUA SEASON 2 PART 7

Teman-teman Raisa di kampus juga teman seprofesinya pun menjenguknya.

Isyana:"Gan, gimana keadaan Yaya?"
Afgan:"Masih sama seperti kemarin, belum ada perkembangan apapun."(berusaha untuk tegar)
Isyana:"Yang sabar ya Gan .. Gue yakin Yaya pasti bisa bertahan hidup demi lo."(berusaha menenangkan hati Afgan)
Afgan:"Thanks ya nyong."(tersenyum pahit)
Isyana:"Urwel Gan .. Mendingan lo makan dulu deh daripada entar lo ikutan sakit nanti siapa yang mau jagain Yaya kalo lo sakit coba?"
Afgan:"Ok gue makan tapi gue titip jagain Yaya ya nyong?"(pintanya)
Isyana:"Ok Gan."(tersenyum)
Teman-teman kampusnya Raisa pun menghampiri Isyana yang sedang melihat Raisa di dalam ruang ICU.
Ladya:"Lo Isyana ya?"(penasaran)
Isyana:"Iya gue Isyana, lo siapa ya?"(bingung)
Ladya:"Oh iya kenalin gue Ladya panggil aja Dya, gue temannya Yaya."(menjabat tangannya untuk bersalaman dengan Isyana)
Isyana:"Oh lo mau nengok Yaya juga?"
Ladya:"Iya, lo sendiri?"
Isyana:"Iya gue juga mau nengok Yaya."
Ladya:"Oh iya sampai lupa gue, ini kenalin teman-teman gue juga teman-temannya Yaya.
Tiara:"Gue Tiara."(tersenyum sambil berjabat tangan)
Isyana:"Isyana."(tersenyum juga)
Cinta:"Gue Cinta."(tersenyum)
Isyana:"Isyana."(tersenyum juga)
Tiara:"Lo udah lama disini?"(sambil melihat Raisa yang terbaring lemah)
Isyana:"Gue baru datang sih beberapa menit yang lalu."(merasa sedih melihat sahabat barunya itu terbaring lemah tak berdaya)
Cinta:"Oh iya Agan kemana ya Syan?"(bingung karena tak menemukan sosok Afgan yang selalu setia menunggu Raisa sadar dari komanya)
Isyana:"Oh dia lagi makan dikantin, gue yang nyuruh dia makan karena kalo tidak dia akan sakit juga dan nanti yang mau jaga Yaya siapa kalo bukan dia."
Cinta:"Iya juga sih benar kata lo."(mengangguk mengerti)

Tak berapa lama kedua orangtua Raisa pun menghampiri teman-temannya Raisa di depan ICU.
Isyana, Ladya, Cinta dan Tiara pun menyalami punggung tangan kedua orangtua Raisa.

M. Raya:"Ya Allah sayang, kenapa kamu jadi seperti ini nak?"(menangis karena tak bisa masuk ke dalam ruang ICU)
Tiara:"Tante yang kuat ya, aku sama teman-teman yang lain yakin banget kalo Yaya akan sembuh dan bisa berkumpul lagi bareng kita semua."(merangkul M. Raya karena sudah dianggap seperti mamanya sendiri)
M. Raya:"Makasih ya semuanya, kalian udah nyempetin buat nengok Yaya .. Oh iya Agan kemana ya? Ada yang lihat dia?"(memeluk teman-temannya Raisa seperti teletubies)
Isyana:"Agan lagi makan tante soalnya kita takut dia gak makan dan sakit nantinya."
M. Raya:"Oh gitu .. Syukur deh masih ada yang mau ingatin dia untuk makan karena tante juga takut nanti dia jadi gak mikirin kondisi tubuhnya itu."
C+L+T+I:"Iya tante."(berbarengan)
Tak berapa lama, Afgan pun menghampiri mertuanya juga teman-temannya itu.
Afgan:"Ma Pa kapan datangnya?" Tanya Afgan pada mertuanya itu.
M. Raya:"Mama sama papa baru datang kok nak .. Gimana kondisi Yaya sayang?" Jawab dan tanya mama Raya pada Afgan.
Afgan:"Yaya udah lewat masa kritisnya tapi dia masih .. Belum siuman Ma." Jawab Afgan tegar.(Rossa dong)
Mama Raya:"Kamu yang sabar dan berdoa terus demi Yaya. Dia juga butuh support dari kamu dan mama yakin hanya kekuatan cinta kalian yang bisa membuat Yaya siuman dari komanya kelak."
Afgan:"Aamiin, makasih ya mama udah selalu support Agan." Sambil memeluk mama mertuanya.
Mama Raya:"Sama-sama, nak Afgan. Kamu itu menantu mama dan udah seharusnya mama selalu support apapun keputusan kamu dan Yaya asalkan kalian bahagia."

Afgan pun hanya tersenyum dipelukan mertuanya itu dan Raisa sedang berjuang di dalam kamar rawatnya demi suaminya itu. Detak jantung Raisa pun akhirnya bisa kembali normal dan sudah melewati masa kritisnya.

Seminggu kemudian, Raisa pun sadar dari komanya dan melihat Afgan sedang tidur disampingnya. Afgan pun terbangun dari tidurnya dan terkejut melihat istrinya sudah siuman dari komanya.

Afgan:"Sayang, alhamdulillah kamu udah siuman. Aku panggilkan dokter dulu.

Raisa pun menggelengkan kepalanya yang berarti dia tidak mau dipanggilkan dokter.

Raisa:"Aku gak mau, sayang. Gimana anak-anak kita? Dimana mereka, sayang?"
Afgan:"Maaf, sayang. Anak-anak kita .. udah .. udah meninggal dunia."
Raisa:"Aapa? Ya Allah maafin Hamba yang tak bisa menjaga anak-anak titipan dari Engkau, Ya Allah." (Sambil menangis)
Afgan:"Ini bukan salah kamu, sayang. Ini sudah kehendak Allah untuk mengambil kembali anak-anak kita dan insyaallah jika Allah masih mempercayakan kita untuk kembali diberikan momongan pasti kamu akan hamil lagi, sayang. Biarkan anak-anak kita disana menunggu kita di Surga yang indah." (Sambil memeluk istrinya itu)
Raisa:"Kamu ada benarnya juga.  Setelah aku keluar dari rumah sakit, aku mau menjenguk makam anak-anak kita ya, sayang?"
Afgan:"Tapi kamu janji harus banyak makan dan istirahat yang cukup biar kamu cepat pulih juga bisa cepat keluar dari rumah sakit ya, sayang?"
Raisa:"Iya sayangku, aku janji." (Sambil tersenyum)

Beberapa hari kemudian, Raisa diperbolehkan pulang oleh dokter dan Afgan selalu setia mendampingi istrinya sampai ke rumah yang telah Afgan beli di Bali sementara Raina menyiapkan kejutan untuk kembarannya bersama sang suami, Aji. Tak hanya suaminya saja yang membantunya, tetapi ada managernya Raisa, asistennya, juga kedua keluarga Afisa pun ikut membantu mereka menyiapkan kejutan untuk Raisa.

BERSAMBUNG..

KALI KEDUA SEASON 2 Where stories live. Discover now